17. Pregnant

5.1K 285 7
                                    

            Waktu berlalu dengan cepat di saat hati merasa bahagia. Tahu-tahu masa liburan Seungcheol sudah berakhir dan tiba waktunya untuk kembali. Meski dengan perasaan sedih dan tidak rela, mau tidak mau Yang Yang membiarkan Seungcheol pergi. Sudah beruntung suaminya itu mau datang di saat seharusnya ia istirahat.

            Begitu tiba di Seoul, Seungcheol dijemput oleh manajer yang tidak memberi jeda istirahat langsung memberinya ceramah. Tentu pembahasannya tidak jauh-jauh dari kecerobohan live tempo lalu yang membuat jantung nyaris lepas dari tempatnya. Menarik perhatian para fans jenius dan multifandom, multigenre untuk membuat bermacam teori. Menganalisis suara siapa yang terdengar hingga Seungcheol lepas kendali dan membiarkan ekspresi tegang dan takutnya terlihat jelas.

            Berapa banyak yang akan percaya kalau itu adalah suara Minghao?

*

            “Duh, duh, yang habis bulan madu, kok lusuh banget mukanya, Pak?” ledek Seungkwan saat Seungcheol datang dan langsung merebahkan diri di lantai berlapis permadani.

            “Habis senam jantung dia, Kwan, gara-gara nyaris go public. Pasti di jalan tadi juga habis dimarahin manajer-nim,” sahut Seokmin dengan nada jenaka.

          “Tutup mulut kalian,” sungut Minghao, ia memberi kode agar anak-anak yang sedang di ruang tengah agar memberi mereka ruang. Menyisakan dirinya, Seungcheol, Jun, Wonwoo dan Joshua di sana. Ia duduk di dekat Seungcheol dan berkata, “Aku sudah melakukan sebisaku, hyung, tapi mereka pintar.”

            “It’s okay, terima kasih, Hao-ya.” Seungcheol bangkit dan duduk menghadap adik-adiknya, tersenyum. “Salahku juga tidak memberitahu dia kalau aku mau live.”

            Joshua mengangguk dan menepuk bahu sahabatnya itu. “Kami mengerti, yang penting sekarang masih bisa dikendalikan.”

            “Bagaimana kabar Yang Yang-Ge?” tanya Wonwoo merubah topik. Ia duduk di hadapan Seungcheol dan memandang kakaknya itu dengan senyum tipis. Membuat kakak tertua mereka ikut tersenyum.

            “Dia baik, ah, toleransi dinginnya sama buruknya denganmu, Won. Kemarin, pas aku sampai di Beijing, dia masih syuting. Jadi, aku menemuinya di sana tanpa pemberitahuan, membuatnya terkejut. Tapi, aku senang karena bisa melihatnya dengan balutan kostum, cantik sekali. Mau lihat?” Seungcheol mengeluarkan ponselnya saat melihat adik-adiknya mengangguk antusias. Membuka menu galeri dan menunjukkan foto-foto yang ia ambil diam-diam saat Yang Yang sedang akting ataupun touch up.

            “Cantik, beruntungnya aku yang bisa satu drama sama kakak ipar,” ucap Jun yang langsung mendapat pukulan dari Seungcheol.

            “Oh ya, kamu berangkat kapan Jun?” tanya Joshua.

            “Minggu depan, hyung,” jawab Jun sembari mengusap kepalanya yang mendapat jitakan dari kakak tertua mereka.

            Seungcheol menghela napas dan mengusap bahu Jun perlahan. Bibirnya mengembangkan satu senyum lembut dengan pandangan teduh. “Nanti, pas kamu mulai syuting, pas sama dia, tolong jaga dia, ya. Please, treat him well.

            “Tentu, hyung.”

***

            Satu hari setelah Seungcheol kembali ke Korea, Yang Yang langsung mulai syuting mengikuti jadwal yang sudah susah payah Nyonya Lian buat. Ia sedikit merasa bersalah karena sudah merepotkan perempuan itu dengan permintaannya. Namun, bagaimana mungkin ia membiarkan suaminya sendirian di apartemen atau mengikutinya ke lokasi syuting? Jadi, saat kembali ke lokasi syuting, ia langsung memadatkan jadwal pengambilan gambarnya demi memenuhi seluruh scene yang tertunda dalam seminggu dengan waktu singkat.

Endless Love || Seungcheol x Yang YangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang