17. terlalu manis

24 4 2
                                    

Hai. Selamat datang diceritanya Aleta. Cerita remaja pada umumnya.

Kalo suka jangan lupa tingglkan jejak yaaa.

Thank u

⛅  have a nice day...

Bandung 4 februari 2022

🌼Sebelumnya. Happy new year🥳🥳

Semoga tahun ini semakin lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Udah kelamaan aku ga up. Smnga yang masih baca cerita ini masih inget sama alurnya.

.
.
.

Hari ini ketiga temannya menginap dirumah Ale. Mereka tentu terkejut saat mengetahui Aqila adalah kakaknya Ale.

"Gue masih ganyangka lo adenya kak Qila" Tari mengatakan ini sudah ribuan kali.

"Dah si anjir lo ngomong ini udh berkali kali"

Kamar Aleta dipenuhi berbagai macam cemilan. Aleta tidak terlalu suka drama korea. Tapi karna Rara dan Tari menyukainya akhirnya mereka menonton di laptop Aleta.

"Sejak kapan sih lo jadi adenya kak Qila" ini pertanyaan tergoblog yang pernah Aleta dengar.

Aleta memutar bola matanya. Teman temannya ini kalo pinter suka kelewatan pinternya. Kalo bego juga gitu. Sebenarnya ini hanya candaan, tapi jika ditanyakan berulang ulang Aleta jadi kesal.

Malas dengan ocehan teman temannya seputar Aqila. Aleta memfokuskan dirinya pada hp. Teman temannya terlalu gila untuk diajak bicara.

Satu notif masuk. Tidak, bukan satu notif tapi salah satu notif. Disana ada beberapa chat dari David. Seperti biasa David selalu membeberkan aktivitasnya kepada Aleta. Padahal demi apapun ia tidak ingin tahu.

Eh

Padahal jika dipikir pikir hubungannya dengan David tidak seburuk ini dulu. Sekarang kobisa ia malas bahkan hanya melihat isi chatt dari David. Walau Aqila sudah mengatakan tidak apa jika Aleta dengan David. Tapi rasanya yang kemarin Aleta rasakan hanya kagum saja. Tidak lebih dari mengagumi. Bukan menyukai.

Kak Gara
|sibuk?

Chatnya sangat singkat. Hanya menanyakan sibuk atau engga. Aleta tersenyum memegang pipinya yang panas. Sabtu kemarin Gara benar benar luar biasa. Mereka berjalan jalan di Braga. Mencoba bergai street food yang ada disana.

Dan tentunya dengan tangan yang tidak lepas saling bergandengan. Benar benar muda mudi yang dimabok asmara.

Lama Aleta berpikir Gara kembali mengirimkannya pesan.

Kak Gara
|gue lagi sama anaak anak. Bosen, mau ikut ga cari makan.

Aaaaaa Aleta rasanya ingin berteriak. Ia inginn, sangat. Tapi bagaimana dengan teman temannya.

Detik berikurnya Aleta buru buru mengambil jaket. Peduli setan dengan teman temannya. Ia mau mencari makan saja dengan Gara. Itu lebih baik daripada menonton drama korea yang sama sekali tidak ia mengerti. Atau mendengar ocehan Tari yang begitu begitu saja.

Setelah mengiyakan, Gara mengatakan tunggu sekitar 10 menit.

"Woi mau kemana lo" menyadari Aleta akan pergi, Dewi buka suara.

"Mau ketemu pacarr" Nadanya sengaja Aleta buat dengan mengejek.

"Bangsat banget punya temen. Lo mau ninggali kita disini?"

"Bentaran doang ehh, ntar gue bungkusin cilung" Aleta menyemprotkan minyak wangi, tidak kira kira sampai membuat Mata teman temannya perih.

"Any Aleta mau ngapel atau mau ngejablay" ucapan spontan Tari berhasil dihadiahi lemparan buku oleh Aleta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALETA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang