Rissa berjalan menuju ruang pesakitan. Dirinya tak mau membuat semua orang khawatir karna tak menemukan dirinya di atas tempat tidur.
"Riska, kamu pantau semua dan berikan informasi yang menurut Lo penting." Ujar Rissa.
"Iya." Balas Riska kemudian pergi membuat Rissa sedikit kesal dengan kelakuan setan satu itu.
Riska menghilang meninggalkan Rissa dan pergi menemui seseorang.
"Semua rencana berjalan dengan baik. Sebentar lagi semua yang di inginkan, akan segera tercapai."
"Saya menanti hari itu." Ujar seseorang yang berdiri tepat di depan Riska.
"Bagaimana jika semuanya tak berjalan dengan lancar dan tak sesuai rencana?" Tanya orang itu.
"Tak perlu takut. Kilasan peristiwa masa depan sudah saya lihat bagaimana kalian akan bersatu. Tapi... Hanya kalian, Rissa dan kamu."
"Sudah tak sabar ingin bertemu dengan putri ku."
"Tak akan lama lagi."
"Bagaimana dengan kekasih dari Rissa?" Tanya orang itu.
"Saat ini saya membuatnya lebih sibuk dan bahkan tidak memiliki waktu untuk sekedar memikirkan soal hatinya. Saya sengaja membuat pikirannya melupakan Rissa dan lebih memilih fokus pada pekerjaannya." Ujar Riska membuat orang itu tersenyum.
"Keluarga keluarga itu bagaimana?"
"Kau tenang saja, semua sudah ku atur sedemikian rupa. Ending dari cerita ini akan indah." Kata Riska.
"Ya sudah, atur. Jangan sampai semua ini gagal, penantian yang ku lakukan hanya demi putri ku. Jika ini gagal, hidupku akan kembali hancur."
"Tak akan mengecewakanmu!" Ucap Riska kemudian pergi.
Di sisi lain Al begitu disibukkan dengan kantor serta kelompok Mafia nya.
"Hari ini ada meeting penting dengan pemilik perusahaan besar yang ada di Dubai pak," ucap sekretaris sekaligus tangan kanan dari Al.
"Hm, kenapa begitu banyak hal yang ku urus beberapa waktu ini?" Ujar Al bertanya.
"Semua karena kemajuan dari perusahaan bapak dan juga anda di sibukkan dengan mengurus kelompok." Kata sang tangan kanannya.
"Saya seakan melupakan sesuatu tapi saya tak ingat apa itu. Apa saya ada rencana atau satu hal yang tak ku kerjakan beberapa waktu ini?" Tanya Al karna dirinya seakan lupa dan tak ingat akan sesuatu yang begitu penting baginya.
"Mungkin anda butuh refreshing buat menenangkan pikiran anda tuan," ucap tangan kanannya dengan takut-takut.
"Mungkin kau benar. Baiklah, kosongkan jadwal saya untu besok dan sampai 2 hari kedepannya."
"Baik pak."
Setelah tangan kanannya keluar, Al kini menengadahkan kepalanya ke atas.
"Apa yang ku lupa?" Tanya nya pada diri sendiri.
"Perasaan ku mengatakan kalau ada seseorang yang harus ku temui, tapi siapa? Dan mengapa?"
"Mungkin benar kalau aku memang butuh refreshing biar pikiran ku jadi lebih jernih."
...
"Hari ini Lo bakal jadi sasaran hebat gue anak haram." Ucap seseorang yang menatap Ranti dengan sorot mata penuh kebencian.
"Pokoknya rencana kali ini gak boleh gagal!" Ancam Seorang gadis pada preman bayarannya. Orang itu adalah Dara. Anak baru yang masuk di kelas Ranti dan Dafa.
"Baik bos." Kompak preman itu.
"Ini semua karna Lo anak haram!" Batin Dara yang menyebut Ranti sebagai anak haram.
Preman bayarannya kini mulai maju mendekati Ranti yang sedang berjalan sendirian di tempat yang lumayan sepi.
"Hai cantik." Salah satu preman bayaran Dara kini memegang sambil mencolek dagu Ranti.
"Mau apa Lo semua?" Tanya Ranti garang.
"Kita kita mau godain gadis cantik yang sekarang ada di dekat kita kita, ye gak?" Ujar preman itu sambil memberikan respon pada temannya guna menambah kesan genit mereka.
"Kalian kalau mau uang gak usah gini, gue bisa kasih kalian uang." Ranti memeluk dirinya guna menghindari tangan-tangan nakal dari preman-preman sialan ini.
"Kami mau seneng seneng sama kamu cantik." Goda preman lainnya.
"Gak usah megang megang!" Marah Ranti.
"Pas enak nih bang kalau kita pake," ujar seorang preman di respon dengan tawa renyah teman temannya. Ranti mulai waspada, dirinya harus menyelesaikan hal ini sebelum dirinya yang menjadi korban aksi bejat mereka.
"Kalian mau main-main sama gue?" Tanya Ranti.
"Iya, kami akan bersenang-senang dengan mu cantik," ucap pemimpin preman yang terlihat wajah mesumnya.
"Ya sudah, ikut dengan gue." Ranti berjalan namun tetap waspada, dirinya berjalan pada area yang sepi dan kemudian berhenti pada sebuah gang kecil.
"Wah, pinter juga nih cewe cari tempat aman." Puji salah satu preman.
"Maju sini satu-satu," ujar Ranti membuat mereka semakin memancarkan tatapan nafsu mereka.
"Gua yang pertama!" Ujar pemimpin dari preman itu.
Preman itu maju kemudian saat hendak memegang pundak dari Ranti, hal yang tak terduga membuat preman-preman itu terdiam kaku di tempatnya.
KREKK
Kepala dari pemimpin preman itu di putar hingga patah. Aksi dari Ranti membuat semua preman itu menatap tak percaya, bos mereka tergeletak tak bernyawa di tanah.
"Kalian mau bernasib sama seperti dia?" Tanya Ranti.
"Cabut cabut cabut!" Komando dari salah satu preman yang membuat semua rekannya ikutan berlari meninggalkan Ranti.
Ranti mengeluarkan ponselnya kemudian menelfon seseorang.
"Gang di bagian kiri dekat taman, bereskan mereka!" Perintah Ranti kemudian berjalan meninggalkan tempat itu dengan gaya seolah-olah tak terjadi apa-apa.
...
Jangan lupa vote and komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
K'Q Mafia World
Dla nastolatkówSQUEL SECRET OF MAFIA GIRL Kisah dengan teka-teki sang Mafia. "mengusik berarti mati!" sadis? tentu! psycho? tentu! berdarah dingin? Tentu! Bad? Tentu! Dafa, seorang anak yang di besarkan oleh seorang gadis bernama Clarissa Wozniacki. Rela menang...