"Jadi?"
"Orang yang lo suka?"
"Gue su-"
"Jangan menghalangi jalan ya. Maaf ganggu waktunya."
Perempuan yang mereka rasa berkepala tiga itu menunduk, mereka pun sama. Zoa dan Ni-ki emang lagi berdiri di tengah gang yang lumayan sempit, cuma bisa dilalui dua orang bersebelahan.
Ni-ki menghela nafas, "Oke lanjut. Gue suka sama Da-"
"Dahyun? Anjir lo, Nik. Nggak bilang-bilang." Potong Zoa.
Ni-ki natap Zoa datar, orang belum beres ngomong udah dipotong aja tuh. "Gue belum selesai ngomong, bocil."
"Ok, lanjut, dol." Alias dodol
"Gue suka Dahyun, Jihan, Jungwon."
Zoa nunggu namanya disebut. Cuma tiga puluh detik kemudian, namanya nggak disebut juga. Udah segitu doang, pikirnya.
"Lo sendiri?"
Zoa pergi dari pikiran sibuknya, "Anu, gue juga suka Dahyun, Jihan, Jungwon, orang tua gue juga termasuk."
Ni-ki mengangguk lalu berjalan mendahului Zoa.
"Cepet jalan." Ni-ki emang ngeh kalau Zoa nggak ngikutin dia dari belakang. Tanpa noleh pun dia tahu.
Zoa gelagapan, "Lo duluan aja, Nik. Gue lupa beli makanan ikan buat peliharaan Papa gue."
Alasan yang sungguh elegan.
Tanpa gelengan atau anggukan dari Ni-ki, Zoa langsung pergi dari gang sempit itu. Biasalah untuk beroverthinking butuh waktu menyendiri.
"Sejak kapan om melihara ikan ya?" Gumam Ni-ki.
Bukan tanpa sebab percakapan mereka di awal itu dimulai.
Mereka lihat Jihan dan Jungwon yang pacaran di depan mata mereka itu emang udah sering, tapi buat pegangan tangan atau pelukan di depan mereka, bukannya Jungwon sama Jihan anti skinship ya?
Satu-satunya hal yang mereka nggak ngerti adalah...
Rasa suka itu apa?
TEUME! JIKJIN 1ST WIN! AAARGHHH DJKAFJCKJDNKDJAK
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
Fiksi PenggemarNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."