𐐪9.4𐑂 Kelas 12

58 12 0
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Gimana, muat nggak? Sorry, ya kalau kependekan atau ketat. Gue emang pendek hehe." Ucap Zoa begitu lihat Mika keluar dari salah satu bilik toilet.

Mika mengangguk, jujur dia nggak enak. Udah ngejelekkin kakak kelasnya, tapi dia tetep baik ke dirinya.

"Makasih banyak, kak. Gue nggak tahu harus apa kalau nggak ada kakak."

Zoa tersenyum, rasanya punya adik ternyata kayak gini. "Iya udah nggak apa-apa. Santai aja sama gue."

"Gue minta maaf ya buat masalah kemarin ya, kak. Gue bener-bener di-"

"Udah, masalah kemarin lupain aja. Gue juga nggak masalah kok. Tapi setelah ini gue mau lo jadi anak yang baik, bisa?"

Mika ngangguk semangat, ini baru sosok kakak yang dia pengenin. Bukan macem penyihir.

"Bagus deh kalau gitu, gue ikut seneng. Gue duluan ya, nanti celananya lo taruh aja di loker nomor 315. Oh iya, satu lagi, nggak usah formal sama gue, asyikin aja."

Zoa berniat buat keluar dari kamar mandi.

"Kak Zoa!"

"Ya?"

"Gue boleh temenan sama kakak?"





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Nik!"

Ni-ki yang bengong langsung terperanjat kaget.

"Sialan lo, Won. Ada apa?"

Jungwon yang dipukul pake kamus Bahasa Korea milik Ni-ki itu cuma ngusap-ngusap kepalanya, "Dicariin, noh."

"Siapa?"

"Tuyul, liat aja sendiri. Susah amat."

Ni-ki keluar kelas dan nemuin Mika. Ada masalah apa lagi?

"Kenapa, Mika?"





























"Kak Ni-ki mau gue bantuin biar pacaran sama kak Zoa nggak?"

"HAH?!"

Tsundere atau BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang