Bngst is calling...
***
"Apa?!" Sambar Ningning sesaat mengangkat telpon dari Jeno.
"Dimana?"
"Di rumah." Ningning menjawab seadanya. Malas bercerita panjang lebar, entar juga cuma dijawab ham-hem-ham-hem doang.
Seketika perasaan Ningning dan Jeno sama-sama kesal.
"Kenapa gak nelpon gue?"
"Buat apa?"
"Biar gue jemput lo, Ningning."
"Gak perlu. Lo kalau jemput gue lama, yang ada gue keburu diculik genderuwo deh."
"Hah?"
"Udah ya, Lee Jeno. Gue mau tidur. Babai."
"Gue belum sele-."
Tut. Ningning mematikan telponnya lebih dulu. Uh, rasanya melegakan dan menyenangkan.
Sementara Jeno disebrang sana. Sudah membanting hp-nya ke tanah sampai terdengar bunyi pecahan layar hp yang nyaring sampai menghentikan gelak tawa teman-temannya.
Jaemin terkejut.
Sedangkan di sisi lain. Ningning mengatur napasnya. Tarik serta hela napas panjang sambil memejamkan mata. Rileks.
He is not the only one. You are fine without him. It's okey. You are totally fine.
But Ningning can't hold her tears. Dibalik bantal yang menenggelamkan wajahnya. Ia berteriak kencang dan menangis keras.
👉👈
*fyi, gaes story ini emang sengaja pendek banget hehe. Under 500 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
First Thing That We Have...? - Jeno x Ningning
Fiksi Penggemar"Jenooo ganteng! Gue izin selingkuh yaaa!" "Silakan, babi." "Anjing lo." Awalnya Ningning cuma bercanda tapi Jeno malah nanggepin cuek dan kasar banget. Fuck, Jeno. au lokal! warning: kata-kata kasar plz be wise hehe