bagian 2

107 15 0
                                    

Setalah 2 minggu pertemuan orang tua Gojo selalu mengundang Utahime ke rumah mereka; seperti mengobrol, membuat kue, membuat gadis itu nyaman di rumah mereka. Bahkan sampai-sampai Utahime akrab dengan kedua kakak Satoru.

"Maaf jika saya terlalu formal" kata Utahime menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"Tidak apa, kamu bisa memanggilku Rei" dia Gojo Seitenshi, kakak kedua dan satu-satunya gadis di keluarga Gojo selain ibu mereka.

"Maaf kalau kakakku terlalu diam, tapi dia tegas banget sama Satoru" kata Rei memperkenalkan kakak tertuanya.

"Iya, jangan terlalu formal Uta. Kita sudah kenal bukan, kamu malah juniorku di fakultas seni" ujar Hitsugaya.

Sejujurnya meskipun Utahime cukup dekat dengan keluarga Gojo bukan berarti dia bisa dekat dengan pemuda ubanan itu, dia jarang terlihat bahkan pulang kerumah nya sendiri ngga pernah, ya wajar sih Satoru mungkin masih sibuk menyelesaikan skripsi untuk sidangnya nanti.

Utahime cukup nyaman dengan keluarga Gojo yang begitu hangat menurutnya, mungkin karena Utahime tidak pernah sama sekali merasakan kasih sayang dan hangatnya keluarga seperti apa. Paru-parunya mengembung menyempitkan udara sampai dia tersedak sesak karena memikirkan kebahagiaan yang belum dia alami sebelumnya.

~♡♤~

Pada tanggal 05 agustus adalah hari dimana keluarga Gojo menyiapkan pesta pertunangan mereka dan itu pun hanya teman bisnis dan beberapa kerabat yang di undang mereka, mata coklat madunya memperlihatkan seisi gedung yang awalnya kurang ramai perlahan ramai dan menjadi penggap. Dadanya kembang kempis karena gugup apa acara ini akan berlancar baik atau tidak.

Dia melirik ke arah Satoru yang cukup jauh darinya, dia tengah mengobrol dengan beberapa kolega teman kerja papanya, wajar karena Satoru akan meneruskan perusahaan keluarganya sebagai pewaris. Dan bukan kedua kakaknya, karena mereka memiliki bisnis mereka sendiri.

Sampai acara di mulai, keringat dingin di pelipis mulai berjatuhan tegang, gugup, dan ada perasaan aneh menyusup di hati Utahime. Apa mungkin perasaan senang atau sedih atau mungkin dia tidak bisa mengartikan perasaannya sama sekali.

Gojo Hitsugaya membacakan beberapa pidato untuk pertunangan adiknya dengan Utahime, tidak panjang dan tidak terlalu singkat tapi cukup bermakna. Sampai orang-orang berusia di belakang Utahime dan Satoru menitikan air mata sedih, Utahime sendiri malah masih bingung untuk menggambarkan perasaannya.

Mereka di panggil ke depan panggung seakan Utahime sudah menyiapkan pidato dan aktingnya yang begitu bagus membuat Satoru hanya melirik sekilas dan kembali membacakan satu kata dari kertas yang ia genggam entah dari mana.

Satoru memang tidak memberikan cincin couple tapi hanya cincing berwarna biru persis warna matanya ia sematkan di jari manis Utahime dan mereka resmi bertunangan.

Pikiran dan hati Utahime secara tidak langsung seakan menabrak saling berdebat, seakan yakin Satoru hanya akting berpura-pura tersenyum manis padanya sementara ketika mereka bertemu Satoru selalu memasang wajah dingin dan tidak begitu menyukai keberadaan gadis bersurai raven ini.

Tidak ada kata, dia berpamit pada kakaknya pergi menuju basement parkiran. Tentu saja Utahime mengejar calon suaminya itu, takut dia punya masalah atau apa karena sedari tadi wajahnya di tekuk terus bahkan sangat parah tidak biasanya.

Sesampai di basement dia celingak-celinguk mencari keberadaan tunangannya sampai dia mendengar seseorang berbicara cukup samar-samar di balik pilar dekat mobil hitam mewah milik Satoru. Utahime bersembunyi mendengar suara seperti menangis, tidak ingin bergerak sedikit pun karena kakinya lemas melihat apa yang di lihatnya membuatnya seakan dikhianati, dia bertanya-tanya lagi setelah mobil hitam itu sudah melaju pergi dari hotel tempat mereka bertunangan.

Look at me (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang