Pernyataan Fira

125 19 6
                                    

–Happy Reading–

" Ini, makanlah yang banyak " ucap mama Felix seraya menaruh potongan daging ke piring Vanya dan Lia.

" Terimakasih " ucap Lia dan Vanya kompak.

Mama Felix menatap Lia dan Vanya bergantian dengan tatapan senang.

" Dari dulu aku ingin sekali mempunyai anak perempuan dan sekarang aku bisa merasakannya "

Papa Felix memutar bola matanya malas. Istrinya kembali bersikap aneh. Padahal ia tidak pernah mengatakan ingin anak perempuan. Jika itu benar, maka salahnya sendiri yang tidak mau bilang.

" Sudah, sudah. Ayo makan " ucap papa Felix yang langsung melahap makanannya.

Mereka makan dengan tenang, tanpa ada pembicaraan lagi sampai makanan mereka habis. Lia membantu membersihkan peralatan makan sedangkan Vanya mengelap meja. Papa Felix sudah berlalu ke ruang kerjanya karena ada pekerjaan yang belum selesai.

" Sudah berapa lama kau menjadi kekasih Jeno? " Tanya mama Felix dengan senyum lebar.

Lia tersenyum canggung, ia agak malu jika ditanya seperti itu, " Belum lama "

" Pasti sangat menjengkelkan saat ditinggal bertugas "

Lia tertawa renyah, " tidak juga "

" Jeno anak yang baik. Dia memang terlihat cuek tapi aslinya dia sangat perhatian. Ku rasa kau sudah hafal dengan sifatnya " ucap mama Felix yang diakhiri dengan kekehan.

" Iya "

~~~

Baba terus membaca lembar demi lembar buku di hadapannya. Matanya seolah tidak lelah melihat ribuan huruf yang menurut orang lain jika dilihat dalam waktu yang lama maka akan membuat mengantuk.

Tubuh Baba tercekat, ia berharap apa yang ia fikirkan sekarang adalah salah. Ia mendongak menatap lukisan berukuran sedang yang terpajang di tembok ruang kerjanya.

" Dandelion, kau berulah lagi? " Gumam Baba.

~~~

Jeno berpatroli sendiri setelah Felix beristirahat di penginapan. Hari sudah sore, sebentar lagi ia akan berganti sif dengan penjaga lain tapi ia masih ingin berkeliling melihat suasana asri di sore hari.

Di wilayah selatan Lembah Naga ini sangat asik jika berjalan-jalan di sore hari.

" Tuan Jeno? "

Jeno berbalik saat ada yang memanggilnya kemudian ia membungkuk saat tau yang memanggilnya adalah penanggung jawab penginapan Penjaga, Jeno memanggilnya bibi Cory. Ia bersama dengan putrinya, Fira.

" Anda dari mana bi? " Tanya Jeno.

" dari ladang, kami mengambil sayuran untuk di masak besok " Bibi Cory menunjukkan sekeranjang sayur-sayuran yang ia bawa.

" Mau ku bantu membawanya? Sepertinya itu berat " tawar Jeno.

" Tidak usah, terimakasih. kau berpatroli saja "

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang