37

1.7K 112 0
                                    

Sesuai dengan permintaan Sheilla. Setelah makan siang Sheilla dan Varo sudah kembali ke rumah yang mereka tempati setelah menikah.

Hari demi hari mereka lewati seperti biasa. Bahkan Sheilla menikmati setiap ke overprotective an yang di berikan Varo, orang tuanya juga mertuanya selama masih dalam batas wajar.

"Baby, ayo pergi ke sekolah" kata Varo setelah menyelesaikan sarapannya.

"Heum" ucap Sheilla antusias lalu merentangkan kedua tangannya.

Varo seakan paham akan hal itu lalu segera menggendong Sheilla dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Di sepanjang perjalanan kedua insan itu saling memancarkan senyum dan raut bahagianya.

"Sayang, terimakasih" ucap Sheilla mengecup pipi Varo yang sedang fokus memarkirkan mobil di parkiran sekolah.

"Untuk apa? Aku saja sudah bahagia bisa memilikimu" kata Varo sembari menatap wajah Sheilla dengan lekat.

"Karna kamu juga membawa kebahagian di hidupku" jawab Sheilla.

Keduanya saling menatap, dan kembali menyalurkan rasa cinta yang begitu dalam.

"Uhm, ayo masuk" kata Sheilla saat menyadari atmosfer disekitarnya menjadi lebih panas.

"Yah, kok gitu si. Tanggung jawab ini baby" rengek Varo saat menyadari tubuhnya juga merasakan desiran cinta.

"Ish inget tempat" kata Sheilla memukul pelan paha Varo.

Varo terkekeh, kemudian membukakan pintu mobil untuk Sheilla dan berjalan bersama menyusuri koridor sekolah.

Berita tentang hubungan Sheilla dan Varo juga sudah di ketahui hampir seluruh warga sekolah. Tidak ada yang mempermasalahkannya karena orang tua Sheilla dan Varo adalah pemilik sekolah ini.

"Sya! Varo" panggil Reyga di ikuti Bara, Ilham, Aksa, juga Rafael yang mengekor di belakangnya.

Sheilla ataupun Varo tidak lagi mempermasalahkan tentang panggilan khusus yang Reyga berikan pada Sheilla.

"Apa?" tanya Sheilla tersenyum

"Baby jangan senyum ih!" kesal Varo menutupi wajah Sheilla agar tidak dilihat oleh sahabatnya.

"Aduh pawangnya possesive" ledek Rafael sembari terkekeh

"Yang udah sah mah beda" kekeh Ilham.

"Varo jangan di tutupin" kata Sheilla lembut lalu menurunkan tangan Varo secara perlahan.

"Ya elah Var, lagian lo kan udah hak punya secara mutlak ya ngga tuh" celetuk Aksa meminta persetujuan yang lain.

"Oiya jelas" respon Varo menyombongkan diri.

"Var, gue dapet kabar kalo musuh bebuyutuan keluarga kalian udah di tangkap, semua bukti kejahatannya udah terungkap" jelas Reyga sedikit memelankan suaranya agar hanya Varo yang bisa mendengarnya.

"Sip, thank you bro. Lo udah bantu banyak banget buat gue sama keluarga gue" jawab Varo ikut berbisik.

"Kalian ngomongin apa si?", tanya Sheilla kepo.

"Lo masih bocil jangan kepo!", ejek Bara yang sedari tadi menyimak.

"Ish Bara, gue kan udah besar, lo tuh yang bocil masih jomblo lagi", sarkas Sheilla yang langsung di hadiahi tatapan tajam oleh Bara.

"Udah" lerai Varo menengahi keributan yang akan terjadi.

Varo menarik lembut tangan Sheilla untuk menuju ke kelas. Sheilla menurut, sementara Varo sedikit membalikkan badan mengisyaratkan sesuatu kepada teman-temanya.

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang