🎶 Fine - Taeyeon 🎶
I thought I could recall it with a smile
No, I'm not
I don't think it'll be easy for me
You still fill my days◇◇◇
Cklek!
"Pagi, Kak!"
Nata terlonjak kaget. Hari masih pagi dan ia sudah temukan wajah familiar seseorang berdiri tepat di depan pintu kamarnya, nampak menunggu dengan antusias meski tak diketahui sejak kapan pemuda itu tiba.
"P-pagi," jawab Nata pelan.
Yang lebih muda nampak sedikit miringkan kepala, bingung dengan perangai Sang Senior yang ia rasa agak sedikit berubah. Atau mungkin cuma perasaannya saja...
"Kak Nata hari ini ke kampus atau ada jadwal ngajar?"
Nata, yang kepalanya masih tertunduk, lihat ke segala arah di bawah sana. Ia seolah tengah pikirkan jawaban yang tepat untuk dilontarkan padahal bisa saja langsung balas dengan apa adanya seperti biasa.
Ada apa dengan atmosfer ini? Rasanya aneh.
"S-saya hari ini ke kampus, tapi kamu nggak perlu anter saya. Saya bareng Thea. Saya duluan."
Dengan sederet kalimat yang bahkan Bian sendiri tidak tahu apakah diucapkan sambil bernapas atau tidak, yang lebih tua langsung berjalan pergi secepat angin setelah kunci pintu kamar, tinggalkan Sang Adik Tingkat berdiri diam di tempatnya dengan ekspresi tak terbaca.
Ini sudah masuk hari ketiga. Hari ketiga sejak kali terakhir mereka makan bersama di pusat perbelanjaan setelah Nata pulang mengajar. Dan itu berarti, ini juga sudah masuk hari ketiga, sejak Bian tanyakan jawaban seniornya tersebut perihal hubungan mereka yang ingin sekali ia bawa ke tahap berikutnya.
Di hari pertama setelah pertanyaan Bian, mereka masih berangkat ke kampus bersama dan yang lebih muda merasa tak ada masalah apapun yang terjadi di antara mereka. Nata memang sudah terlihat tidak fokus, selalu melamun dan terlambat tangkap apa yang sedang Sang Adik Tingkat bicarakan, tapi ia masih mau tatap lawan bicaranya dan menjawab seadanya seperti biasa. Mungkin karena ada masalah di tempat magang, pikir Bian saat itu.
Hari kedua, sikap Nata ternyata tidak membaik dan malah semakin terlihat seperti orang yang kurang tidur. Bian sudah berusaha tanyakan kondisinya—khawatirkan pemuda tersebut— tapi jawaban yang didapat justru berbanding terbalik dengan apa yang ingin ia dengar. Sang Senior mulai berbohong, dan itu kali pertama ia merasa ada sesuatu yang janggal.
Puncaknya adalah hari ini. Ketika Bian sadari sepenuhnya bahwa Nata memang tengah menutup-nutupi sesuatu dan semakin berperilaku aneh. Ia ingin tahu. Ingin tahu apa yang terjadi pada pemuda tersebut; apa yang ganggu pikirannya sampai ia terlihat sangat berbeda dari sebelumnya.
Tapi dia sendiri tahu belum punya hak untuk ikut campur dalam kehidupan Sang Senior..
Mungkin, jauh dalam hati dan pikiran Nata, ia hanya anggap Bian sebagai adik tingkat dari jurusan sebelah—tidak lebih. Atau mungkin, Nata masih menganggapnya sebagai orang asing yang hanya mampir untuk sesaat sebelum lanjutkan kembali perjalanan—meski aslinya tak seperti itu.
"Astaga, udah jam berapa ini?" Bian memutus semua dugaan tak mendasarnya dengan cek jam di pergelangan tangan, "Hampir telat, anjir!"
> Comethru <
Drap drap drap!
KAMU SEDANG MEMBACA
Comethru || Taegyu✔️
Fanfiction"Apa aku cuma dibolehin masuk aja, atau aku dikasih tempat spesial dan Kakak bakal nutup pintu lagi sepenuhnya biar cuma aku yang ada di dalem sana?" ----- Nata, mahasiswa tingkat dua jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, menganggap hidupnya dipenuhi k...