"Dimulai"

463 83 13
                                    

Sekarang Takemichi sedang berada di festival bersama dengan hina,tepatnya disebuah gerai takoyaki.

"Apakah seenak itu??."tanya Takemichi yang melihat hina yang sudah melahap banyak Takoyaki.

"Kau mau coba??."tanya balik hina menyodorkan setusuk Takoyaki ke mulut Takemichi.

Tanpa pikir panjang Takemichi pun langsung menyambar Takoyaki yang disodorkan Hina.

"Enak kan??."

"Lumayan."jawab Takemichi setelah menelan Takoyaki yang ada di mulutnya.

"Cuma lumayan??,ini enak lho."

"Hahaha.. kalau disuapin oleh Hina semua makanan bagiku itu enak.."kata Takemichi asal namun bisa membuat pipi Hina bersemu merah.

"Gombal.."

Disela-sela pembicaraan mereka hujan pun tiba-tiba turun.

"Hujan??."monolog Hina

"Hina ayo lewat sini."ajak Takemichi sambil berlari menarik tangan Hina ke arah sebuah pohon besar.

"Sial dasar hujan pengganggu."

Takemichi pun melihat ke arah Hina yang berjongkok."ada apa Hina??."

"Sepertinya getoku ukurannya tidak pas."

Takemichi pun ikut berjongkok dan membantu melepaskan getoku Hina, terlihat sebuah luka yang berada pada jari kaki milik Hina,mungkin disebabkan karena gesekan dengan getokunya.

"Ini berdarah.. apakah sakit??."tanya Takemichi.

"Sedikit."

"Walaupun sedikit ini tetaplah luka,nanti bisa Infeksi."Takemichi pun merogoh sakunya dan mengambil sebuah sapu tangan.

"Untuk apa sapu tangan itu??."tanya hina

"Lihat saja."

Dengan cekatan Takemichi pun membalut luka di kaki Hina dengan sapu tangannya.
"Walaupun luka itu kecil bisa saja dia akan menjadi besar kalau di diamkan,sapu tangan ini akan menjaga kaki cantikmu dari yang namanya bakteri.."

"Sejak kapan takemichi-kun yang ku sayang ini pandai menjadi perawat??."kata  Hina yang sudah bersemu merah sambil mengusap rambut Takemichi.

"Kalau untuk hina Takemichi mu ini siap jadi perawat pribadi."

"Bisa saja Takemichi-kun dasar buaya."

Mereka pun terhayut dalam suasana kebersamaan mereka,seperti dunia milik mereka.

Kemudian Takemichi kembali berdiri dan sepertinya dia teringan sesuatu.

"Hina tunggu disini aku akan kembali."

"Kau mau kemana??."

"Aku ada urusan sebentar."

Dengan tergesa-gesa Takemichi pun berlari entah kemana meninggalkan Hina yang kebingungan.

"Hmmm... dasar Takemichi merusak suasana saja."gerutu Hina.

Sementara itu Takemichi terus berlari hingga dia berhenti ketika ada seorang pria bersurai coklat yang menghadangnya dengan motor.

"Rama??."

"Aish kau lama sekali, tadi kau suruh aku memantau tapi kau malah sibuk dengan pacarmu.."

"Salahmu memangnya kau tidak punya handphone??."

"Ku tinggal dirumah, ayo cepat naik." Suruh Rama pada Takemichi.

"Sudah dimulai ya??."

"Sepertinya begitu."

___________________________________________

Batlle Royale di hari festival?,Bikin darah bergejolak saja." Celetup Draken yang berdiri menghiraukan darah yang keluar dari kepalanya.

"Benarkan Mikey?"Tanya Draken sambil mendekti mikey..

"Ya"

"AYO!!!." teriak Mikey berlari sambil terseyum dan di ikuti oleh seluruh anggota gang Touman.

"BANTAI MEREKA!!."

Hanma Selaku ledear Mobius pun tak mau kalah dia pun meyuruh parah bawahannya untuk menyerang juga, pertarungan ini pun tak bisa di elakan lagi,kedua bela pihak sudah tak bisa Mundur lagi, mereka hanya bisa menghancurkan musuh yang ada di depan mereka,memakan atau dimakan.

Bentrok antara Toman dan Mobius telah dimulai,sementara itu dari kejauhan terlihat Takemichi bersama Rama baru sampai dengan motor.

"baru dimulai kelihatannya."kata Rama sambil turun dari motornya
"sekarang apa??."

Takemichi tidak menjawab pertanyaan dari Rama,dia hanya sibuk mengamati tawuran yang berlangsung.

"Heii!!! Sekarang apa???."sekarang Rama bertanya dengan intonasi agak meningkat.

"Tunggu saja nanti ku kasih aba-aba bodoh,kau tidak lihat aku sedang mencari seseorang."marah balik Takemichi.

"Siapa yang kau cari?."

"Kiyomasha-chan."

Setelah memperhatikan dari jauh akhirnya dia pun melihat kiyomasha yang sedang Memegang pisau sambil mendekat ke arah Draken..

"Ketemu."Takemichi pun berdiri sambil mengambil tongkat baseball besi yang ada di motor Rama."sekarang ayo bergerak."

"Oke." Rama pun menyalakan motornya diikuti oleh Takemichi yang duduk di jok belakang."siapa yang akan kita incar."

"Dia."tunjuk Takemichi pada kiyomasha.

"Baiklah."

Rama pun mulai memacu motornya cukup kencang mendatangi tawuran antara Toman dan Mobius,"kau siap??."

"Setiap saat."balas Takemichi.

Motor Rama pun tanpa ragu menabrak para Mobius yang berada di jalannya, sementara itu Takemichi di belakang sibuk mengayunkan tongkat baseball ke arah antek-antek Mobius.

"Apa yang mereka lakukan sialan!??."kata Baji heran melihat dua gelandang yang membawa motor ke tengah tawuran..

"Anak baru itu cukup gila."monolog Draken.

"Dasar gila."komentarnya mitsuya yang tengah sibuk tawuran.

Sementara itu akhirnya Rama melihat kiyomasha yang sudah dekat."target sudah makin terlihat!!!..sekarang apa??."

"Hadang jalannya.."jawab Takemichi pelan.

"APA?? tabrak saja??,dengan senang hati." Rama yang salah pengertian pun menambah kecepatannya dan langsung melesat ke arah kiyomasha.

"Hai monyet kau mau apa!!!!???."tanya Takemichi mulai perasaan tidak nyaman.

Tanpa menghiraukan pertanyaan Takemichi, Rama pun menabrakkan motornya kepada kiyomasha dan membuat mereka berdua terjatuh, sementara itu Kiyomasha tergeletak mengenaskan dengan kaki yang mungkin sudah patah.

"KAU SUDAH GILA YA BANGSAT!!!."teriak Takemichi marah.

"Kau yang menyuruhku menabraknya!" Bela Rama dari tuduhan Takemichi.

"Sial terserah ayo selesaikan ini." Takemichi pun berdiri,mengambil tongkat baseball dan mulai menghabisi satu persatu Mobius.

"Sialan."umpat Rama kesal

To be continue

TAKEMICHI REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang