Sunghoon menatap bulan yang terlihat dari jendela kamarnya. Tatapan lelaki manis itu terlihat sendu bahkan terdapat jejak air mata di sudut matanya. Beberapa saat yang lalu ia tengah menangis, menangisi nasib malang yang kini tengah menimpanya. Sunghoon memeluk erat tubuhnya yang hanya bisa menggigil saat mengingat hal-hal tidak menyenangkan yang dialaminya selama ia diculik. Sosok penculiknya adalah seorang lelaki tampan, namun berhati dingin bernama Lee Heeseung.
Heeseung bukanlah sosok yang biasa, ia adalah salah satu makhluk kegelapan yang dikenal sebagai vampir. Ia menculik Sunghoon yang merupakan adik dari salah satu anggota pemburu vampir yang sering memburunya. Niatnya awalnya adalah menjadikan Sunghoon sebagai sanderanya agar para pemburu vampir tersebut berhenti memburunya. Namun, ia malah tergoda oleh bau darah Sunghoon yang manis hingga tergoda untuk mencicipinya.
Sejak saat itu Heeseung menahan Sunghoon di mansionnya. Ia membiarkan lelaki manis itu bebas berkeliaran di mansionnya, namun tentu saja dalam pengawasan para bawahannya. Sangat mustahil baginya untuk kabur dengan penjagaan seketat itu. Sunghoon sangat takut ketika menyadari bahwa dirinya diculik oleh Heeseung, salah satu vampir darah murni terkuat yang dikenal kejam dan berhati dingin. Lelaki manis itu pikir nyawanya akan segera melayang saat jatuh ke tangan vampir tampan itu.
Sunghoon berharap agar sang kakak dan juga para anggota pemburu vampir lainnya dapat segera menyelamatkannya. Ia sangat ketakutan berada di mansion tersebut apalagi ketika vampir berambut merah itu mencoba untuk menyerangnya. Entah bagaimana Sunghoon akan bertahan di mansion itu bersama vampir dingin seperti Heeseung sebelum dirinya dapat diselamatkan.
***
Sunghoon sedang berada di dapur bersama Heeseung. Lelaki itu tiba-tiba mendatangi kamarnya dan meminta dibuatkan sandwich. Sunghoon terpaksa menurutinya karena takut Heeseung melakukan hal yang buruk padanya. Padahal lelaki itu bisa saja meminta para pelayannya untuk membuatkannya sandwich, namun ia malah menyuruh Sunghoon.
Sunghoon sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sandwich sedangkan Heeseung memperhatikannya. Tak lama sandwich buatan Sunghoon pun selesai dan Heeseung segera mencicipinya. Ia memperhatikan lelaki berambut merah itu menikmati sandwich buatannya.
"Hm, rasanya lumayan," ujar Heeseung datar.
Sunghoon hanya diam ketika Heeseung memuji makanan buatannya. Ia tidak tahu apakah harus senang mendengar pujian itu atau tidak. Sejujurnya Sunghoon masih takut ketika bersama Heeseung mengingat sosoknya adalah vampir. Ia bisa kapan saja mati di tangan lelaki itu.
"Kau terlihat tidak senang dengan pujianku. Sandwichmu benar-benar enak. Cobalah," kata Heeseung sambil menyodorkan sepotong sandwich di hadapan Sunghoon.
Sunghoon terlihat ragu saat Heeseung bermaksud untuk menyuapinya. Namun, lebih baik ia menuruti lelaki itu apalagi tatapan mata merah yang datar itu seakan tak membiarkannya menolak. Sunghoon menerima suapan sandwich dari Heeseung yang sekilas tersenyum melihatnya.
"Enak kan?" Tanya Heeseung yang diangguki oleh Sunghoon. "Aku jadi ingin memakannya lagi."
Heeseung kembali memakan semua sandwich yang tersisa dengan wajah tenang. Melihat ekspresi Heeseung membuat Sunghoon berpikir mungkin lelaki itu sedang mencoba bersikap ramah padanya. Tapi tetap saja Sunghoon tidak ingin berharap. Vampir terkadang dikenal sebagai makhluk yang manipulatif dan menjerat para korbannya dengan pesona luar biasa mereka.
Sunghoon membiarkan Heeseung menikmati sandwichnya sementara ia mulai membersihkan sisa-sisa kegiatan memasaknya tadi. Ketika Sunghoon sedang mencuci piring tiba-tiba Heeseung berdiri di belakangnya. Sunghoon menyadari itu dan merasa bulu kuduknya meremang. Tiba-tiba saja ia berlari menghindari Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Singkat-Kisah Kita
Romansa"Hanya berbagai macam cerita seputar Heeseung dan Sunghoon" 🦌🐧