•17• Misi Penyelamatan?

353 78 10
                                    

____ W O N D E R W A L L ____

Mata sayu dipenuhi kantuk, serta gemetar di bibir yang masih terasa sejak dua jam lalu, begitu menyiksa Rindou perlahan-lahan. Salju di luar semakin menjadi-jadi, bahkan mahluk aneh pun berlalu-lalang seakan menjadi penguasa baru pengganti manusia di bumi ini.

Berpangku tubuh di rumah kayu, pada salah satu hutan terlarang di negeri Sakura, Rindou merelakan semua waktu dan tenaganya terbuang sia-sia hanya agar dirinya bisa bertemu dengan Adolf—orang yang sempat Rania sebut dalam ucapannya kemarin.

Rindou tidak mengerti dengan peristiwa yang menimpanya sekarang. Sepanjang jalan dia melewati kota, sebagian besar jalan kerap dipenuhi warna merah. Dia tau dari mana asal cairan kental itu, hanya saja Rindou malas memikirkan penyebabnya.

Oke, mari anggap Rindou beruntung sebab dia tidak jadi santapan mahluk hitam di luar sana.

"Bisa jelaskan padaku, mahluk apa itu? Mereka benar-benar menjijikan!" Ucap Rindou sembari menunjuk sosok misterius di atas langit sana.

Lelaki kerdil, dengan rambut hitam lebat memandangi Rindou lekas lewat ujung matanya di depan perapian. Adolf sibuk membuka lembaran buku kuno di atas kaitan jemari kecilnya. Seakan mencari tahu sesuatu.

"Itu hanyalah sebagian kecil bentuk dari kekuatan Lilith Azazel. Kurasa Rania sudah menjelaskannya tentang kekuatan gelap itu padamu."

Rindou membersihkan sisa salju di atas sepatunya, "Lalu kemana orang-orang yang lain?? Apa mereka sudah dimakan oleh mahluk itu?"

"Tidak semuanya. Selagi mereka mengunci rumah rapat-rapat dan tidak keluar, mereka masih bisa selamat. Lilith Azazel akan memakan apa yang mereka temui, baik itu manusia atau pun hewan. Selagi bersembunyi, artinya mereka aman."

Alis seakan berseteru, Rindou bingung mendengar penuturan tersebut, "Lalu kenapa aku bisa selamat? Mereka berulang kali melihatku tapi tidak terjadi apa-apa."

Adolf bangkit dan berjalan mendekati meja kayu miliknya. Ia mengambil sebuah wadah kayu dan beberapa benda kecil seperti batu, juga permata berwarna merah tua dari laci kecil di hadapannya.

"Tubuhmu dilindungi sesuatu. Kurasa y/n meninggalkan itu padamu untuk berjaga-jaga. Anak itu pasti tau kalau dia tidak akan bisa menahan kekuatan Lilith Azazel lebih lama lagi."

Bibir Rindou hendak mengutarakan berbagai pertanyaan lebih banyak lagi. Tapi sayangnya semuanya harus terhenti. Siluet yang dia kenal tiba-tiba saja keluar dari gumpalan cahaya terang yang menyerupai portal.

Paras Rania tampak begitu khawatir, cemas juga diserang ketakutan. Dia menatap Adolf ragu, kemudian melirik Rindou yang masih duduk di kursi kayu dengan tatapan tak mengerti.

"Bagaimana keadaan Auristela dan Edrea?" Tanya Adolf serius.

"Kami sudah memasang penghalang di setiap jalan masuk.  Untuk saat ini kepingan Lilith Azazel masih dalam pantauan para penjaga."

"Lalu? Bagaimana dengan The Minos dan Raja Edrea? Apa mereka sudah mengambil keputusan??"

Keheningan menerpa Rania dan Adolf berbarengan. Adolf tau ada kabar buruk yang Rania bawa jika wanita itu terlihat sedang ragu dalam mengutarakan ucapannya.

"Raja belum mengambil keputusan. Tapi, The Minos sudah lebih dulu membuat ketetapan tegas."

"Ketetapan apa?"

"Mereka berencana membunuh y/n. Aku tau itu adalah solusi tercepat menghentikan Lilith Azazel, tapi The Minos tidak boleh  mengambil tindakan itu tanpa membicarakannya dengan raja. Karena bagaimana pun, y/n adalah anak kandung Ratu Auristela." Jelas Rania.

"Kurasa raja tidak akan menyetujui hal tersebut. Kita masih bisa menghentikan y/n. Meski hanya kemungkinan kecil." Adolf mulai meletakkan bebatuan kecil ke dalam wadah yang sudah dia beri air tadi.

Nafas getir berhembus dari bibir Adolf, "Tubuh y/n sudah berhasil diambil alih. Dan sekarang masalah baru timbul."

Di antara bebatuan tadi, permata merah terlihat tenggelam begitu cepat. Rania mengigit bibir bawahnya sebab cemas.

"Kau melihatnya, Rania. Y/n sudah memasuki dunia bawah. Kita tidak bisa turun tangan jika sudah separah itu. Hanya The Minos dan raja yang bisa ke sana."

Rindou sedari tadi masih menutup kelopak bibirnya, karena dalam hati dia sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan Adolf dan Rania.

Dunia bawah? Istilah baru apalagi itu?

Lalu, si gadis aneh yang berhasil diambil alih? Apa dia kerasukan?

Semua praduga membeku begiti saja di dalam otak Rindou secara beruntun.

Iris Rania beralih menatap sang pria dengan balutan mantel tebal di atas kursi, penuh damba.

"Kurasa kita bisa mengirimnya ke sana, Adolf!"

Rania mengutarakan ide gila barusan, usai ia sadar bahwa Rindou masih bisa dijadikan salah satu harapan saat ini.

"Jangan gila, Rania!! Dia manusia." Adolf menentang keras saran tersebut.

Rania menggeleng cepat, "Justru karena dia manusia, jadi dia bisa masuk ke dalam dunia bawah tanpa ketahuan. Manusia tidak punya energi seperti kita, Adolf."

Pria pendek itu terdiam. Matanya turut mengekori Rindou yang juga sama-sama menatap mereka berdua lugu.

"Pertemukan dia dengan raja!! Kurasa idemu tadi tidak terlalu buruk, Rania. Lagian semua kekacauan ini dipicu karena ulahnya, kan?" Adolf lekas membuka portal ke Edrea secepat yang ia bisa, kemudian mengangkat tubuh Rindou masuk ke dalam sana hanya dalam waktu seperkian detik.

Puluhan kata-kata mutiara terlontar dari mulut Rindou saat dia sadar bahwa dirinya sudah di seret masuk ke dalam lubang putih aneh yang diciptakan oleh Adolf, si penjaga gerbang.

"Sialan, ap-"

Suara lantang tersebut hilang usai sang pemilik raga tersedot cepat ke dalam portal.

"Mari biarkan dia mengoceh tak jelas di sana. Jangan lupa untuk memperingatkan anak itu perkara hal-hal yang tidak boleh dia lakukan di dunia bawah." Jelas Adolf sebentar.

"Aku tau, lagi pula jika y/n berhasil selamat, keinginan Rindou selama ini akan jadi kenyataan. Kurasa itu bayaran yang setimpal." Balas Rania sembari membelakangi lawan bicaranya, kemudian ikut masuk menyusul Rindou.

Halo guys...

Segini dulu ye...

Kira" Rindou ngapain aja ya di Edrea?? Jualan krupuk kah?? Atau??

Okk, semoga suka dengan chapter ini... maapkeun msih bnyak kekurangan ya💁🏻‍♀️😘

Makasih bnget karena udah support dan setia nungguin update-an wonderwallnya mas Rindou💫🥰

See uu again....

WonderwaLL || Rindou Haitani x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang