20 | runyam, tak berdaya

12 5 0
                                    

︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶꒷꒦꒷︶❛❜𝕊𝕚𝕟𝕥𝕙𝕚𝕟𝕜❛❜︶꒷꒦︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶

︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶꒷꒦꒷︶❛❜𝕊𝕚𝕟𝕥𝕙𝕚𝕟𝕜❛❜︶꒷꒦︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Hyera dan yang lain datang ke istana menyelenggarakan seminar bersama Dewan Pendidikan. Dua jam berkutat di ruangan membahas program kerja, Hyera akhirnya bisa keluar dari sana. Ia izin pergi ke kamar mandi sebagai alibi, ia ingin bertemu Pangeran Jay. Sudah hampir seminggu Sunghoon dan Vinia tidak terlihat di sekolah, apa mereka berhasil kabur?

Hyera menoleh ke segala penjuru, biasanya Pangeran Jay lewat sini. Jika bukan lewat Pangeran Jay, lalu lewat siapa lagi Hyera bisa mengetahui keberadaan teman perempuan sebangkunya itu? Dan Sunghoon, oke Hyera sedikit curiga kalau mereka punya hubungan karena akhir-akhir ini mereka terlihat akrab.

"Kau mencari siapa? Bukannya harus cepat pulang dari sini?" Satu pengawal kerajaan bersuara dari balik punggung Hyera. Tentu perempuan itu tergemap, penampilan si pengawal membuat Hyera takut bukan main. Ia bingung harus menjawab apa.

"A.. maaf saya tersesat. Saya harus pergi ke kamar mandi." Hyera menundukkan kepala sopan, itu juga sebagai elakan supaya si pengawal tak membaca gurat bohong diwajah Hyera yang mungkin sangat kentara. Pengawal itu mengantar Hyera ke kamar mandi terdekat.

Hyera masuk ke dalam kamar mandi lalu lekas menutup pintu, jantungnya berdebar kencang. Bagaimana bila sampai lima menit ke-depan ia tak menemukan presensi Pangeran Jay?

Keluar dari sana, Hyera terlihat lebih tenang. Ia habis semedi menormalkan denyut jantung. Pengawal kerajaan barusan tidak ramah, Hyera sanggup memberi protes bila ia sudah punya jabatan lebih tinggi disini.

"Hei! Kau!"

Suara bariton itu mengejutkan Hyera lagi. Seorang pemuda mendekati Hyera yang bergeming, ia belum mendongakkan kepala. Namun, ia pikir itu suara yang muncul dari mulut Pangeran Jay.

"Kau temannya Vinia dan Zeta? Kau tahu dimana mereka sekarang?" Tanya Pangeran Jay memelankan nada suara. Jay mencari keberadaan mereka, kebetulan hari ini ada kunjungan dari beberapa murid perwakilan sekolah. Tujuan mereka sama, Jay hampir kehilangan jawaban, tapi ia sekarang di sini--dihadapan Hyera.

"Maaf pangeran, tapi justru saya ingin menanyakan hal yang sama. Sudah seminggu ini mereka tidak terlihat di sekolah, apa rencana yang kami rancang berhasil?" Hyera tidak berani menatap Pangeran Jay karena itu tidak sopan bagi kalangan yang punya strata sosial rendah sepertinya.

Jay menunjukkan raut wajah panik. Ini benar-benar di luar kendali. Lalu, mereka sedang bersembunyi dimana?

"Apa mereka ...." Pangeran Jay punya asumsi sendiri di serebrumnya. Kemarin ia tak sengaja mendengar beberapa pengawal yang mengatakan ada hukuman yang belum disetujui Raja, jika beliau tahu hal ini pasti Raja akan marah dan memecat orang yang berlaku tanpa seizin ayahandanya.

ᵒⁿ ʰᵒˡᵈ Sinthink ; SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang