OO

189 29 72
                                    

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
© choiphile

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
Disclaimer :  Cerita ini murni dari imajinasi
penulis. Tokoh cerita  ini, hanya, meminjam
beberapa visual  nyata insan  di dunia. Sifat
dan  sikap  juga  merupakan  imajinasi  dari
penulis, tidak   mencerminkan     sifat    dan
sikap   para    tokoh   yang    dipinjam.  Saya
melarang   keras     untuk     segala    bentuk
plagiat.   Copyright     berdasarkan   hukum

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
Warning
Rated: 16+
Harsh words

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
I present to you a special  short
story for the end of 2021

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

The Han(s)
ft. Yeonjun

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

Berantakan, satu kata yang mampu mendeskripsikan dengan sempurna keadaan ruang tamu ini. Semuanya, tidak ada yang tertata rapi seperti semula, kacau sekacaunya. Atmosfer berangsur panas, amarah melayang bebas menguasai dua insan yang tengah berdebat panas. "Aku benci ayah!"

"SHIN LEENA!"

Matanya memerah, dahinya mengerut keras, berteriak mengabaikan etika, "Apa?! Ayah akan menghentikan semua kartuku?! Persetanan! Aku tidak peduli! Aku muak, Yah!" Ia, sang gadis, melempar asal kartu-kartu tersebut ke sembarang arah. Masih ingat untuk menjaga sopan santun tidak melempar benda ke wajah ayahnya langsung.

"... Bukan begitu, Leena...."

"LALU APA?!"

"Jangan lupa sekalian mengunci pintu ketika kabur nanti. Pft—"

"CUT! Guys? Seriously?" tanya salah seorang murid pasrah. Latihan drama, katanya. Ingin serius, katanya. Lalu inilah yang ia dapat, berbeda jauh dengan naskah sandiwara yang sebenarnya. Lihat saja keduanya, sudah ditegur lembut malah terbahak dan saling menyatukan telapak tangan nyaring. "Guys...."

"HAHAHA, kau lihat sendiri Jake, ini bukan salahku! Dia yang memulainya!" Gadis yang disebut-sebut sebagai Shin Leena menunjuk lawan dialognya dengan tawa yang masih belum habis. Terbahak-bahak hingga tak jarang mengusak ujung mata yang memang sudah basah sedari bersandiwara tadi. "Bagaimana tadi? Sebuah plot twist yang jarang ada, kan?" Dan yang diunjuk malah membanggakan diri atas kekonyolannya. Jake pusing.

"Hah, terserah kalian. Sana istirahat dulu, aku juga ingin beli kopi sebentar," putus Jake sembari mengibas tangannya di udara bebas. Mengusir kedua temannya untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan syuting drama ini.

Sang muda tertawa, melepas kumis palsu yang sengaja ditempelkan agar terlihat lebih tua. "Hei, Leena, coba lihat kemari."

Leena menoleh menurut, dahinya mengerut sebal serta menyesal. "Yeonjun!!" pekiknya. Bagaimana tidak, Yeonjun menempelkan kumis palsu itu ke alisnya. Otomatis alisnya terlihat semakin tebal saat ini. Dengan segera ia melepaskan benda berbulu kasar tersebut dan melemparnya ke arah Yeonjun, cintanya yang bertepuk sebelah tangan.  "Ahaha, kenapa? Kau terlihat semakin cantik!"

"Kepalamu cantik! Kemari kau!"

Ribut, lagi. Leena mengejar Yeonjun yang berlari berhati-hati agar tidak menyenggol properti drama, begitu pun dengan Leena. Keduanya takut diomeli Jake jika semuanya hancur. Yeonjun yang hampir menginjak salah satu buku yang ada segera berhenti dan berakhiran tertangkap oleh Leena. Lengan Yeonjun dicekal penuh tekanan oleh gadis mungil tersebut, tetapi bukan berarti terasa sakit. "Berhenti menyengir seperti itu! Kau kira kau tampan?!" gertak Leena yang masih sebal.

[✔] The Han(s) | YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang