Good morning.....
Adalah kata pertama yang new ucapkan ketika membuka pintu menuju rooftop kosan. Hari sabtu ini new dan gun memutuskan tidak pulang (lagi). Tugas kuliah dateng keroyokan cuy!Pagi itu new tengah asik membawa seember cuciannya, mau dijemur. Sebenarnya intensitas new mencuci baju dapat dihitung dengan jari, karena new terbiasa dicuciin sama bundanya di rumah. Berhubung sekarang udah jadi mahasiswa, maka new harus mandiri. Padahal bundanya sudah menyiapkan uang khusus untuk new melaundry semua pakaiannya, tapi new pengen belajar mandiri, supaya jika nanti jadi suami kak tawan gak malu-maluin (ini new lagi menghayal).
Hari sabtu atau adalah hari weekend, suasana gang di perumahan tempat kost new terpantau sepi. Tapi ada satu yang menarik perhatian new, tepat didepan kosannya ada 2 anak sedang joget tiktok. Awalnya new hanya sesekali melihat sambil jemur baju, tapi setelah agak lama goyang tiktok, 2 anak tadi sukses menarik atensi new.
Kegiatan menjemur pakaian sudah selesai, kini new berdiri di sisi yang teduh dan masih mengamati tingkah anak-anak yang kini sedang pargoy. New kadang tertawa melihat interaksi keduanya, manis sekali. Satunya lelah, lalu anak satunya akan menyekakan peluhnya. Ketika salah satu dari mereka haus, maka si anak satunya dengan siaga memberi minuman. Dan kini keduanya berbicara dengan nada gemas sambil cubitin pipi satu sama lain. Oh wait...
New semakin memperhatikan interaksi keduanya. Dan detik berikutnya new sadar jika 2 anak yang diamatinya sedang pacaran. Anjirlah!
"Hhhhh, gini amat ngontrak di bumi"
New bermonolog dan menyipitkan matanya melihat dua anak tadi.
"Cih, masih bocil udah pacaran"
"Ya daripada lo, udah gede masih ga pacaran"
New menoleh dan menemukan gun yang mengucek-ngucek matanya dengan kondisi rambutnya yang mencuat kemana-mana. Gun sesekali melakukan peregangan dan menghampiri new yang sedang mengamati 2 anak yang kini sudah duduk sambil makan ciki 500-an.
"Cuci muka dulu heh"
"Udah tadi. Btw lo rajin banget pagi-pagi dah nyuci, bisa nyuci lo?"
"Kalo gue gak bisa nyuci, nih cucian gaakan ada disini, gaakan ada baju yang dijemur"
New bersungut-sungut, bisa-bisanya gun meremehkan kemampuannya.
"Ya lo biasanya kan dicuciin, kalo gak gitu lo bawa balik bajunya, cuci di rumah, atau paling sering lo laundry, lah ini tumben"
"Gue persiapan gun"
"Hah? Persiapan buat?"
"Ya nanti kalo gue jadi nikah sama kak tawan, gue harus bisa jadi partner hidupnya yang bisa apa aja"
"Yeeeuh masih aja lo. Haluuuu!!!"
Gun mengikuti pandangan new yang masih asik melihat dua anak kecil dibawah sana.
"Gemes banget ya gun liat bocil pacaran"
"Oooh jadi lo daritadi liatin prom"
"Lo kenal sama bocil itu?"
"Ho'oh, itu mah prom sama mick, anaknya pak RT. Emang gemesin mereka, pacarannya masih suka boncengan pake sepeda mini"
"Kok gue gak kenal"
"Makanya lo jangan ngedekem mulu"
"Hallooow? tolong ngaca"
Gun memutar bola matanya jengah mendengar new. Sebenarnya walaupun gun sering molor dan ngedekem di Kamar, dia tidak seperti new yang asli ngedekem. Gun masih punya radar dan sering sosialisasi sama warga sekitar, gamau ketinggalan gosip dan berita hangat. Sedangkan new, dia tipikal anak yang sedikit introvert ke orang asing, berbeda jika sudah kenal, maka sifatnya yang seperti ulat bulu akan muncul, kadang gatau malu juga.