Part 14

1.3K 128 6
                                    

     🍒Aku harap asing kita hanya sebatas memperbaiki diri, jika waktunya tiba semoga kita bisa bersama lagi🍒

     🍒Aku harap asing kita hanya sebatas memperbaiki diri, jika waktunya tiba semoga kita bisa bersama lagi🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau mungkin ada yang lebih membingungkan dari menyusun puzzle itu adalah sikapnya yang berubah-ubah." -Keiza Anindira-

ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

Pergerakan jarum jam terdengar jelas dan angin yang berhembus lumayan kencang di sertai dengan suara petir yang beberapa kali muncul. Keadaan kamar sekarang saat ini sangat hening, sudah hampir 30 menit Keiza dan Gala sama-sama diam membisu sibuk dengan pikiran masing-masing. Keiza memandangi Gala yang lagi duduk di sofa, entah apa yang terjadi tiba tiba saja pria itu datang tengah malam dengan wajah penuh takut dan khawatir. Dia sempat bertanya tetapi Gala tidak menjawab dan memilih diam dan alhasil Keiza pun mengajaknya ke kamar kemudian percakapan itu berakhir sampai saat ini.

"Sebenarnya lo ngapain kesini malem-malem? Dari mana lo tau gue disini?" tanya Keiza memulai percakapan.

"Ada sesuatu yang terjadi? Bunda? Aksa? Papa? Nenek kakek?"

"Ini bukan soal keluarga," jawab Gala.

"Jadi apa?" tanya Keiza lagi. Gala bangkit dan pindah duduk di atas kasur, Keiza pun sedikit menggeser badannya agar Gala bisa duduk di samping karena kasur itu lumayan kecil dan memang hanya cukup untuk tidur sendiri.

"Gue mimpi."

Alis Keiza mengerut heran mendengar jawaban Gala, "mimpi apa?"

"Mimpi sesuatu terjadi sama lo."

"Terus?"

"Ya yaudah gue nyusul ke sini."

"Kok tau?"

"Emang tau." Keiza berdecak kesal, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Memang percuma bicara dengan Gala juga jawabannya lebih bikin bingung daripada memikirkan omongan Gala mending dirinya tidur lagipula sudah jam dua lewat dan ia harus sekolah besok.

"Sana lo gue mau tidur." Keiza melebarkan kakinya membuat tubuh Gala tergeser.

"Lah jadi gue tidur dimana?"

"Tuh ada sofa." Keiza merebahkan dirinya sembari menutup mata.

"Gak liat lo itu sofa kecil begitu gue tidur disana mana muat."

"Namanya itu sofa buat duduk gue waktu kecil ya kecil lah, Lo kalau mau lebar tidur di kamar mama sana!"

"Gak mau gue, itu kan kamarnya udah gak pernah di tempati pasti angker. Ntar di apa-apain lagi sama penghuninya," sahut Gala. Ya bagaimanapun ini pertama kalinya ia masuk ke dalam rumah ini, sempat kesini tapi hanya mengantarkan Keiza saja.

"Otak lo yang angker! Lagian mau di apain? Di grepe-grepe?" sewot Keiza. Gadis itu melemparkan satu bantalnya ke arah Gala. Kini Gala sudah duduk si ujung kasur karena Keiza benar-benar menguasai kasur itu.

Love Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang