Warn: bahasa non baku, lokal
.
.
.Kageyama terduduk di bangku kayu di pinggir jalan. Ia menghela napas sesaat seraya merasakan angin yang berhembus pelan. Kepalanya terangkat, matanya menatap langit biru yang cerah.
Sayangnya tidak secerah suasana hatinya. Ia merasa begitu suram di dalam. Gumpalan air mata mulai menggenang di pelupuknya. Hatinya sesak dan sakit.
"Bi, lo nggapapakan?" Sebuah suara dan sentuhan lembut membuat air mata Kageyama jebol mengalir.
Atsumu terdiam, ia duduk merengkuh pundak yang lebih muda, berusaha menenangkannya.
"Sakit kak.." Ujar Kageyama lirih dan pelan. Hanya itu yang bisa dia ucapkan. Atsumu juga bisa merasakan tubuh Kageyama mulai gemetaran karena menangis. Ia merasa iba. "Acaranya udah selesai kok Bi, mau gue anter pulang aja sekarang?"
Si raven menggeleng sambil menghapus jejak air matanya yang berderaian. "Gue mau ngucapin selamat ke kak Oikawa.. Gue pengen liat dia terakhir kali sebagai orang yang gue cinta.. Setelah itu gue akan lepasin dia.."
"Jangan terlalu maksain diri.." Atsumu menyibakkan poni Kageyama ke samping telinga.
"Semuanya salah gue.. Coba kalo waktu itu gue ga kemakan emosi.. Coba kalo waktu itu gua minta maaf lebih bener.. Coba kalo waktu itu gue bisa kontrol ucapan.. Coba kalo waktu itu-"
"Tobio. Ngga ada gunanya lo nyeselin masalalu, semuanya udah kejadian.. Oikawa udah tunangan sama orang lain sekarang itu bukan salah lo.." Atsumu menggenggam tangan Tobio erat, menatap matanya dalam-dalam.
Untuk sesaat Kageyama terdiam, entah mengapa menatap mata Atsumu membuat ia merasa luka. Seolah pria itu tengah sakit hati juga.
"Gue cinta sama dia kak.. Bahkan setelah putus dua tahun yang lalu, perasaan itu masih ada.. Gue ga bisa lupain dia.. Gue selalu ngerasa kita pisah itu semua karena kesalahan gue.."
"Itu dia masalahnya.. Lo cinta sama dia tapi lo ga bisa maafin diri lo sendiri.. Itu bukan rasa cinta tapi rasa bersalah Bio.." Atsumu meraih sebuah sapu tangan di saku dalam jasnya kemudian ia gunakan untuk membersihkan ingus Kageyama.
"Gue ngga ngerti.." Ujar Kageyama pelan. Ia menatap Atsumu penuh tanya dengan matanya yang sendu.
"Gimana bisa lo mencintai orang lain kalo lo nya sendiri ga cinta sama diri lo sendiri.. Maafin diri lo.. Maafin masa lalu dan lepas itu pelan-pelan.." Tangan Atsumu menangkup pipi yang lebih muda. "Maafin dan terima diri lo apa adanya.. Terima kalo kayak gini kenyataannya sekarang.. Mungkin butuh waktu, tapi harus dimulai.. Lo harus jujur sama diri lo sendiri.."
Mendengar kalimat Atsumu membuat batin Kageyama bergetar. Air matanya kembali mengalir dan kali ini dia meremat tangan Atsumu erat. "Gue jujur kalo gue capek.. Gue jujur gue pengen lepas dari rasa ini.. Gue cinta sama ekspektasi gue sama dia, bukan sama dianya lagi.. Mungkin lo bener, ini cuman rasa bersalah.."
"Daripada lo maksain diri lo buat terlihat baik-baik aja, maksain buat selalu senyum, maksain buat ketemu Oikawa.. Lebih baik lo ambil waktu buat berdamai sama diri lo sendiri.."
Kageyama mengangguk. Dia maju, mendekatkan tubuhnya untuk memeluk Atsumu. Kepalanya mendesak pada pundak yang lebih dewasa. "Makasih kak.. Orang yang dapetin lo pasti beruntung banget.. Gue pulang sendiri aja, kayak kata lo, gue mau berdamai sama diri sendiri dulu.."
Atsumu mengangguk dan tersenyum. Si raven bangkit berdiri, ia berjalan menuju halte seorang diri. Meninggalkan Atsumu yang masih terduduk. "Dan orang itu elo Bi.. " Ia mendengus pelan seraya tersenyum tipis.
"Gue akan tunggu sampe lo sembuh.. Entah itu satu hari, satu bulan, satu tahun, atau bahkan bertahun-tahun lagi.. Gue akan selalu nunggu lo.."
Terlihat Kageyama dari kejauhan menoleh, memandang pada Atsumu dan tersenyum, melambaikan tangan lalu masuk ke dalam bus.
Atsumu tersenyum dan melambaikan tangannya pula.
.
.
.OOT, what's you like more, Miya kage or atsukage?
This boi definitely has a crush on my baby, nobody can't change my mind😔
KAMU SEDANG MEMBACA
079 (AtsuKage Short Stories)
Короткий рассказkumpulan drabble, ficlet, oneshot, pair atsukage dengan berbagai macam rate, genre, dan storyline. Disclaimer: bahasa baku dan non baku, kinda ooc, headcanons, timeskip, rate:T-M, random sesuai mood. Charas and arts aren't mine, but storylines is...