"Mengejar cinta? Bukan saatnya membuang waktu percuma. Gw akan terus mengejar Dia, Dia dan Dia Sang Maha Cinta." -Keisya Maharani Audya
Ini, cerita seorang remaja biasa. Ketika sebuah cobaan datang, membuatnya tersadar akan posisinya.
Segala upaya...
Tiga hari itu seperti biasa menjalani ujian-ujian yang ada dan bersyukurnya, semuanya mampu menjalaninya hingga di titik akhir.
Di hari ke-5 ujian ini, sangat ditunggu-tunggu oleh semua siswa, karena esoknya adalah wekeend day.
Satu persatu siswa keluar dari Ruang 14 sambil memakaikan tasnya. Di dalam ruangan tinggal beberapa siswa saja yang masih mengebut menyelesaikan soal ujian. Seorang pengawas pun memperingati mereka untuk segera mengisi soal yang masih belum dijawab dan sumbit jika telah selesai.
Radit dan Langit meninggalkan ruang ujian dengan berjalan di koridor menuju tangga lantai bawah.
Terlihat, sejak tadi masih saja Langit memijat kepalanya yang pusing tujuh keliling akibat soal kimia yang menggila.
Langit berhembus kelelahan. "Gua mau langsung pulang aja."
"Loh, whyy brotherr??"
"Cape." jawab Langit dengan muka kecutnya.
"Ke Cf bisa ngilangin cape elo, Ngit. Ayolahh..! Kita healing ini healing.."
"Enggak enggak enggak..."
"Pokoknya ayooo.." Radit menarik tangan Langit.
"Eh! Apaan sih lo?!"
"Come on baby, kita healing."
"Gaaakk...!" Langit melepas tarikan Radit dan langsung pergi melarikan diri. Langit mulai ilfeel kepada sahabatnya itu.
"Baby!! Where are you going..?! Tungguuin oii!"
Sinaran mentari terbuka lebar di atas ufuk, seperti halnya gerbang sekolah yang telah dibuka lebar oleh para penjaga untuk seluruh kelas 12 yang pulang seusai ujian hari ini.
"Bay bay cantik!! Duluan, yaah!!" Cristyn menutup pintu mobil seusai berpamitan pada murid termanis di sekolah ini.
"Daah!! Selamat istirahat, yaaa!!" lambai-lambai tangan Keisya ke arah mobil Cristyn.
Seiring mobil temannya itu pergi, Keisya harus berdiam diri menunggu supirnya yang tiba beberapa menit lagi.
Bruummmm
Langit keluar bersama kuda besinya dari area parkiran. Tak sengaja, matanya mendapati punggung serta tas perempuan yang ia kenali di gerbang sana.
Bruummmm
Langit langsung menggas motornya.
Bersamaan dengan itu, datang mobil BMW hitam di depan gerbang. Keisya yang menyadari supirnya telah tiba, mulai masuk ke mobil tersebut.
Langit yang kalah cepat, segera mengerem motornya tuk berhenti. Ia berhenti tepat di sekitar mobil Keisya berada, sambil menatapi kaca mobilnya.
Hem
Mobil itu bergerak masuk ke jalan raya tuk menuju rumah.
13.15 WIB yang terpampang di jam dinding kamar sang putri. Keadaan kamar kini dalam suasana tenang dan hening. Ranjang di dalam kamar ini sudah dibuat berantakan oleh penghuninya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.