Nasi Goreng

496 78 11
                                    

"Udah mandi?"

Tobio memiringkan kepalanya sedikit. Apapula Atsumu di depan pintu kamarnya datang-datang tanya begitu. "Udah, kenapa?"

"Beli nasgor yuk, lo belom makan malem kan, gue traktir deh." Senyum pria itu mengembang sampai-sampai matanya hanya sisa segaris.

"Beneran?"

"Iyalah, udah siap ni gue nya."

Kageyama melihat penampilan Atsumu dari atas kebawah. "Iya deh, bentar pake jaket dulu."

Dengan naik motor, mereka berboncengan. Atsumu mencari nasi goreng yang agak jauh, sekalian jalan-jalan malam, Tobio tak keberatan. Ia memegang jaket Atsumu ragu-ragu.

"Pegangan sama gue nya juga nggapapa kali." Ujar si pirang. Matanya melihat kearah Kageyama lewat spion. Ia pun meraih tangan Tobio dan mengarahkannya agar merangkul dirinya.

Buru-buru si raven melepas lalu menemplak helm Atsumu. "Paansi ngaco!" Wajahnya memerah andai saja Atsumu bisa lihat.

Yang lebih tua tertawa. "Kok ngaco si, pegangan biar ga jatoh, gue mau ngebut lho."

"Ga bakalan jatoh." Kageyama melengos. Atsumu pun dengan iseng ngegas lalu ngerem membuat jantung Kageyama serasa mau copot. Kedua tangannya reflek memeluk Atsumu.

"Kan, pegangan aja apa gue kata." Atsumu terkekeh lagi. Bibir Kageyama mengerucut, ia kesal namun tidak melepas pelukannya.

Sampai di sebuah warung nasi goreng, mereka pun turun. Selagi menanti makanan, Atsumu mengajak ngobrol Kageyama.

"Si kacamata ngga nganter lo lagi?"

"Kei?"

Atsumu memutar bola matanya. "Ngga tau namanya."

"Iya namanya Kei." Kageyama menatap Atsumu. "Kan udah gue bilang cuman temen doang."

"Ya siapa tau dia suka sama lo terus lagi deketin lo." Atsumu tidak menatap kearah Kageyama.

"Engga. Lo sendiri kak, temen-temen lo udah pada punya pacar kan, kok lo nya belom, nunggu apa?"

"Nunggu sampe dia sembuh dari lukanya, sampe dia percaya lagi sama jatuh cinta."

Hening.

"Kalo dia udah sembuh gimana?"

Perlahan Atsumu menatap kearah Kageyama. Mata biru itu hanya berkedip pelan menanti jawaban.

Penjual nasi goreng datang dan meletakkan pesanan. Mereka pun mulai makan dan tak membahas yang tadi.

.

Atsumu dan Kageyama tidak langsung pulang. Yang lebih tua membelikan Kageyama jagung serut dan mengajaknya melihat bintang di pinggir jalan daerah atas.

Atsumu yang sedari tadi menatap side profile lelaki itu pun mendongak. Ia mengusap tengkuknya grogi.

Perlahan dia menoleh, Kageyama juga ikutan menoleh.

"Bi.."

"Hm?"

"Kalo gue bilang sebenernya selama ini gue sayang sama lo, lo gimana?"

Alis Kageyama terangkat. "Kenapa lo bisa sayang?"

"Gue ngga tau jawabannya, tapi gue ngga bingung sama perasaan gue. Gue sayang sama lo, pengen jagain lo, pengen bikin lo bahagia."

"Gue udah bahagia kok kak santai aja.."

Atsumu menunduk. Ini artinya dia ditolak secara halus? Jujur seketika hatinya terasa sangat nyeri.

"Dan itu karna lo.." Si raven menunduk sambil tersenyum. "Sebelumnya gue ga sadar sama semua perhatian lo sampe akhirnya lo dateng di titik terendah gue waktu itu.. Lo bikin gue bangkit lagi.. Jadi makasih.."

Atsumu meraih tangan Kageyama. "Gue pasti bikin lo seneng terus Bi, gue sayang banget sama lo. Ada banyak hal yang mau gue bagi sama lo tapi ngga bisa karna kita cuman temenan. Karna itu gue mau lebih sama lo sekarang. Gue mau jadi pacar lo.. Can i be your boyfriend?"

Kageyama menelan ludah. Matanya menatap netra Atsumu. Hembusan napas lelaki itu menerpa permukaan wajahnya. Kageyama tahu Atsumu sedang gugup, dirinya pun sama.

"Iya kak.."

"Ah really?!!" Atsumu terlonjak kegirangan. Kageyama tersenyum dan menganggukan kepala.

"I'll make you happy, i promise." Atsumu merengkuh Kageyama, memeluknya erat, matanya terpejam, dan hatinya meledak-ledak di dalam.

Kageyama membalas pelukan Atsumu dan tersenyum juga. "Gue pegang janji lo."



Akhirnya setelah lama ter prenzon -atsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya setelah lama ter prenzon -atsu

Cr to the artist

079 (AtsuKage Short Stories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang