Hari silih berganti, setelah mendapatkan perawatan yang baik dari pihak rumah sakit selama beberapa hari, akhirnya Aretha sudah diizinkan untuk pulang ke rumahnya. Namun, pada hari terakhir Aretha di rumah sakit, Drax tidak ikut mengantarkan Aretha pulang ke rumahnya, disana hanya ada Mamanya dan juga Alshava.
"Ma, Drax kemana? kenapa dia gak ikut antar Aretha pulang?" bola mata Aretha terus melihat ke arah pintu ruangannya, mencari-cari Drax yang tak kunjung datang.
"Sayang, mungkin Drax lagi sibuk, kan dia juga punya Restoran yang mungkin gabisa ditinggal," Mamanya mencoba memberi penjelasan pada Aretha.
"Iya Tha. Tapi lo tenang aja, kita berdua juga bisa kok angkat badan lo yang segede sumo," saut Alshava sambil bercanda.
"Badan gue udah kurus gini di bilang segede sumo, hadeuhh," Aretha menepak jidatnya.
"Udah dulu ah bercandanya, kita pulang ke rumah dulu, nanti baru sambung lagi," Mama Aretha mengajak mereka untuk segera kembali ke rumah.
Beberapa waktu kemudian, sampailah mereka di rumah Aretha. Ternyata di depan rumahnya sudah ada kejutan untuknya, mulai dari tulisan Welcome back Aretha, hingga balon warna warni di depan pintu rumahnya. Saat Aretha hendak membuka pintu rumah dengan di gandeng oleh Mamanya, tiba-tiba Drax sudah ada di dalam rumahnya,
"Surprise!" ucapnya."Ya Allah Drax, lo bikin gue jantungan aja deh," Aretha mengelus dadanya.
"Sorry... gue pengen bikin kejutan buat lo, sorry juga gue gak ikut jemput lo ke rumah sakit tadi," Drax menangkup pipi chubby Aretha.
"Oh iya Tha, gue juga udah masakin menu makanan favorit lo, nasi goreng telor mata sapi dan juga sop iga," sambung Drax.
"Gue dengernya aja udah ngiler, jadi gak sabar mau nyobain masakan lo," jawab Aretha.
"So Sweet... pasti enak lah Tha, dimasakin sama calon suami sendiri, ya gak Ma?" Alshava melirik Mamanya Aretha.
Aretha dan juga Drax hanya bisa saling menatap dalam diam.
"Emm udah ah ayo kita masuk, gue laper banget nih, makanan di rumah sakit bener-bener gak ada yang enak."
Aretha dan yang lainnya bergegas menuju meja makan. Drax mempersilahkan Aretha untuk duduk di kursi yang sudah dimundurkan olenya, "Silahkan duduk Tuan Putri."
Aretha makan dengan sangat lahap, ia menghabiskan makanannya tanpa menyisakan sedikit pun, ia pun tak berhenti memberikan pujian pada Drax tentang masakannya yang lezat.
"Lo masakin gue tiap hari aja Drax, gue bakal betah di rumah makan terus," Aretha menyenderkan punggungnya di kursi karena kekenyangan.
"Yehh enak aja lo, masak sendiri dong, masakan lo kan gak kalah enak juga," saut Drax.
"Masakan orang tuh pasti bakal lebih enak, apalagi kalau lo yang masaknya," Aretha tersenyum manis pada Drax.
Alshava yang baru saja menyelesaikan makannya berkata, "Bisa aja lo Tha."
***
Sesudah mereka selesai makan, Alshava bangun dari meja makan dan pamit untuk pulang duluan dikarenakan mendapat kabar dari seorang ART nya bahwa Mamanya terjatuh di kamar mandi. Ia pamit dengan sangat panik tergesa-gesa. Drax, Aretha dan Mamanya pun hanya bisa membantunya lewat doa, agar Mamanya Shava baik-baik saja.
"Gue pamit duluan ya guys, Tante. Assalamu'alaikum," Alshava langsung pergi dengan mobilnya.
"Wa'alaikumussalam."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐄𝐓𝐇𝐀
Teen FictionMemiliki nasib yang kurang beruntung dalam masalah keluarga dan percintaan pasti banyak di alami oleh banyak orang. Hal ini juga kerap dirasakan oleh seorang gadis cantik bernama Aretha. Rasa trauma yang selalu menyelimuti dirinya membuat dia lelah...