"Mau nonton?"
Kageyama duduk diatas kasur Atsumu. Matanya melihat-lihat ke sekeliling yang sekarang lebih rapi. Ia pun menatap pada si pirang. "Boleh.."
Atsumu menyalakan tv yang telah tersambung ke netflix, setelahnya mematikan lampu utama, menyisakan led strip di langit-langit kamar saja.
Kageyama menggigit bibir bawahnya. Di luar hujan, ac kamar Atsumu sangat dingin, lampunya remang-remang biru, pria itu melepas hoodie, membuat kaosnya sedikit terangkat dan Kageyama melihatnya. V line lelaki itu dan otot perut nya, Kageyama sudah pernah melihatnya lebih jelas saat Atsumu mabuk waktu itu. Tapi tetap saja, bulu kuduknya kini meremang.
"Mau nonton apa?" Atsumu berjalan kearah ranjang lalu naik keatasnya. Jujur, meskipun dia dan Kageyama dekat dari lama, tapi saat pertama kali akhirnya resmi jadian, Atsumu merasa nervous.
"Apa aja." Kageyama tak kalah kikuk. Matanya terus menatap lurus ke arah tv saat Atsumu menyetel sebuah film.
"Ngga mau deketan sini?" Tanya si pirang. Kalau terus malu-malu kapan cairnya. Ia tersenyum melihat punggung Kageyama. Si raven menengok, pun dirinya mendekat kearah Atsumu.
"Dingin ya?"
Kageyama mengangguk. Atsumu meraih selimut kemudian membentangkan untuknya dan Kageyama. "Gue peluk boleh?"
Meski Atsumu orang yang grusak grusuk dan bar bar dalam bertindak, tapi jika itu menyangkut orang yang spesial seperti Kageyama, dia akan meminta consent terlebih dahulu.
Kageyama menunduk, wajahnya memerah. Ia mengangguk pelan.
"Apasih pacar gue malu-malu gemes banget!" Atsumu terkekeh seraya memeluk Kageyama.
Si raven mengerucutkan bibirnya. "Siapa yang malu-malu, orang engga!"
"Ah masa. Itu wajah lo merah."
"Enggak!!" Kageyama melengos sedang Atsumu tertawa. Wajahnya sangat kelihatan merah kah?
Atsumu mengangkat Kageyama keatas tubuhnya. Memeluknya seperti guling dengan raut wajah sangat bahagia. Ini adalah hal yang Atsumu impi-impikan sejak lama.
Dipeluk erat oleh Atsumu membuat Kageyama sadar betapa kekar tubuh kekasihnya itu. Wajahnya terdesak ke dada Atsumu, bisa ia dengar detak jantung pria itu sangat cepat. "Kalo lo peluk gini, gimana gue nontonnya."
"Ah iya, lagian lo gemes banget." Atsumu melonggarkan pelukannya sehingga kepala Kageyama kini bersandar di lengannya.
"Kak Tsum lo terakhir kali jadian kapan deh?"
Ditengah sesi menonton dan saling berpelukan, tiba-tiba Kageyama bertanya dengan pertanyaan yang membuat Atsumu sedikit tersentak. "Ha? Terakhir? Lo aja pacar pertama gue. Bakal jadi yang terakhir juga si."
"Seriusan gue pacar pertama lo? Jangan boong deh, ngga mungkin." Tobio mendongak, kini atensinya penuh kepada Atsumu.
"Iya, ini pertama kalinya gue pacaran, ngapain gue boong."
Kageyama berguling keatas Atsumu, wajahnya berada tepat didepan wajah pria itu. "Seriusan ga boong?" Kepalanya miring sedikit.
Atsumu tersenyum, ia merangkul pinggang Tobio yang tengah menindih dirinya. "Iya Bio sayang.. Lo yang pertama buat gue, kenapa ngga percaya?"
"Ya elonya kayak udah berpengalaman banget ngetreat pasangan. Masa yang pertama sih? Waktu gue maba dulu gue denger yang deket sama lo banyak."
Atsumu terkekeh. "Ya kalo deket doang mah banyak, tapi ngga ada yang gue pacarin.. Dan soal pengalaman, ga tau kan lo di luar sana tu banyak jomblo-jomblo yang belum pernah pacaran sebelumnya tapi bisa ngetreat pacar pertama mereka dengan sangat baik. Itu karena orang-orang kayak mereka, kayak gue, emang sengaja mau kasih yang terbaik buat satu orang aja nantinya, yang bener-bener fiks."
"Gue?"
"Bukan."
Kageyama mengerucutkan bibirnya.
"Ya iyalah, elo sayang elo.." Atsumu bangkit duduk membuat Kageyama jadi ia pangku. Kedua tangannya menangkup pipi si raven. "Elo, gue sayangnya cuman sama elo.. Maunya cuman sama elo.." Jari telunjuknya mengelus pipi Kageyama halus.
Tobio pun membenamkan wajahnya ke leher Atsumu seraya memeluknya. "Sorry.. Lo bukan yang pertama buat gue.. Kalo lo mau putus gue nggapapa kak.. Gue mau jujur kalo gue sama kak Tooru udah pernah—"
"Hei.. That's okay baby.. Gue ngga peduli.." Atsumu mengangkat dagu yang lebih muda. "Gue ngga peduli masa lalu lo.. Gue sayang banget sama lo.."
"Tapi gue ngerasa ga pantes.."
Mata Kageyama berkaca-kaca membuat Atsumu mencium keningnya. "Hei, inget gue pernah bilang apa.. Terima diri lo apa adanya.. That's okay.. Gue terima lo apa adanya kok, lo juga harus terima diri lo.."
Atsumu membiarkan Kageyama menangis di pundaknya sambil mengelus-elus belakang kepala lelaki itu. "Gue sayang sama lo Bio.. Nggapapa.. Hal itu ngga bikin harga diri lo turun dimata gue atau siapapun kok.."
Kageyama meremas kaos Atsumu.
"Makasih ya udah mau percaya sama gue dan berani buat jujur.. Gue sayang sama lo oke.. Jangan nangis lagi.. Lo berharga banget buat gue.."
KAMU SEDANG MEMBACA
079 (AtsuKage Short Stories)
Historia Cortakumpulan drabble, ficlet, oneshot, pair atsukage dengan berbagai macam rate, genre, dan storyline. Disclaimer: bahasa baku dan non baku, kinda ooc, headcanons, timeskip, rate:T-M, random sesuai mood. Charas and arts aren't mine, but storylines is...