❣️ Bangtan 26❣️

1K 92 1
                                    

Let's !!

"Jangan menyerah!"
Aku muak mendengar kata itu!
Tidak bisakah kali ini aku memutuskan
apa yang baik untuk hidupku?!
Aku sudah lelah terus bertahan.
Boleh aku pergi saja?!
Sudahlah, ini hidupku!
aku yang menentukan!
Bukankah seharusnya, begitu?

°°

"Yang ini saja, aku rasa bagus," ucap pemuda dengan gigi kelinci terlihat sangat lucu menyelinap diantara bibirnya.
Tanpa memperdulikan, pemuda yang lebih tua darinya menggeser layar ponsel tanpa acuh. Mereka sedang membuka situs belanja online.

Sesuai perjanjian sebelumnya mereka akan membeli hadiah ulangtahun Seokjin bersama, sudah dikatakan untuk keluar adalah hak mustahil jika meminta izin karena itu lebih baik memesannya secara online saja.

"Hyung~" rengeknya dan bibirnya mengerucut, dia kesal. Si bantet ini melakukan apapun sesukanya tanpa bertanya. Kekehan kecil terdengar, suara itu dikeluarkan oleh pemuda yang berada ditengah diantara keduanya. Balutan baju rumah sakit menjadi ciri khasnya beberapa bulan belakangan ini.

Saat sibuk menggeser layar secata terus menerus, tiba-tiba matanya menangkap satu barang yang sepertinya bagus dan sangat pas sebagai hadiah yang akan mereka berikan.

"Ini," tunjuknya. Hampir saja sebuah tangan mendarat di lengan kirinya. Jelas sekali itu dari si bungsu dengan gigi kelincinya.

"Bukankah ini sama dengan yang aku pilih sebelumnya." Ada nada kesal disana.

"Ini jauh lebih murah dan bagus, sisa uangnya bisa kita beli makanan." Terdengar ide yang sangat bagus, si bungsu tampak setuju dengan perkataan pemuda dengan nama Jimin itu, seketika marahnya pada Jimin hilang di telan makanan.

"Wah, ternyata Jin hyung sudah mewarisi mu sifat pelit nya." Jimin menoleh pada pemuda pucat yang masih terbalut dengan pakaian rumah sakit. Jungkook jelas terlihat mengangguk.

Tak salah apa yang dikatakan oleh pemuda itu, Seokjin terkadang seperti itu jika berbelanja apapun bahkan Yoongi juga sering mengomel pada hyung tertua mereka itu.

"Aku tidak pelit, hanya menghemat saja." Jungkook mengangguk lagi, maknae yang ini selalu saja tidak punya pendirian.

Setelah selesai meng-checkout barang, Jimin dan si bungsu yang jelas sekali itu adalah Jungkook sibuk membicarakan makanan apa yang akan mereka beli dari sisa uang yang mereka dapat. Jika sudah ada Jungkook dan Jimin sudah pasti pemuda yang berbalut pakaian rumah sakit itu adalah Taehyung.

Taehyung hanya memperhatikan keduanya dan sesekali tertawa saat Jungkook menjahili Jimin. Rasanya sudah lama sekali mereka tidak menjahili satu sama lain, biasanya itu selalu terjadi dan berakhir dengan saling mengejar satu sama lain di belakang rumah, ditutup dengan teriakan Hoseok yang memanggil mereka untuk masuk kedalam karena sudah terlalu lama bermain.

Taehyung merindukan dirinya yang sehat, dirinya yang bisa bermain sesuka hatinya bersama kedua saudaranya dan yang lebih ia rindu adalah rumahnya, sama seperti mereka. Saudaranya.
Apalagi sejak ia sakit dan harus dirawat di rumah sakit, jarang diantara mereka yang pulang kerumah, atau bisa dibilang rumah sakit menjadi rumah mereka. Taehyung sedikit merasa bersalah pada mereka, tak jarang si bungsu mengungkapkan perasaannya yang merindukan mereka yang selalu berkumpul dirumah, entah itu untuk makan atau sekedar bersenda gurau.

Mianhae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang