-
-
-
-
Say HiMichelle sadar dari pingsannya. Dia menatap sekeliling, ini masih di tempat yang sama dengan ruangan yang berbeda. Namun, dia teringat sesuatu yang membuatnya terbaring disini, yaitu kematian Andra.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan Mama Mila. Dia menghampiri Michelle dengan wajah yang nampak khawatir.
"Sayang kamu gakpapa, kan?"
"Ma, Andra dimana?" bukannya menjawab pertanyaan Mama Mila, Michelle justru balik bertanya.
"Andra sudah di bawa ke tempat yang seharusnya!" jelas Mama Mila.
"APA? KE TEMPAT YANG SEHARUSNYA?"
"KENAPA MA, KENAPA KALIAN SEMUA GAK NUNGGU MICHELLE DULU, KENAPA?"
"Michelle masih kangen sama Andra, Ma. Michelle masih mau peluk Andra hiks... " air mata Michelle sudah tidak dapat terbendung lagi. Benarkah secepat ini Andra meninggalkan nya?
"Maafin Mama sayang. Ini keputusan Papanya Andra. Nanti kita ke makam nya Andra, oke?" Mama Mila mengusap rambut putrinya. Michelle hanya mengangguk lemah di dekapan ibunya. Dia masih berharap semua ini adalah mimpi.
°°°
Sore ini. Michelle dan keluarga nya, pergi ke tempat peristirahatan terakhirnya Andra. Walaupun sangat berat bagi Michelle, tapi dia tetap tegar. Dengan di bantu Mama Mila, Michelle mulai melangkah.
Sesampainya di tempat tersebut. Michelle sedikit terkejut. Itu bukan tempat pemakaman, melainkan sebuah taman yang indah dengan rumput hijau dan di penuhi bunga-bunga yang cantik.
"Lho, Mom? Ini tempat apa?"
"Emm.. Mama ke toilet dulu sebentar. kamu duluan aja, nanti Mama nyusul! " ucap Mama Mila yang langsung melenggang pergi.
Michelle berjalan perlahan. Melihat sekeliling yang tampak indah, dihiasi dengan bunga bertaburan dan juga kertas bertuliskan "Miss you".
" Si*al. Siapa sih yang mempermainkan semua ini?" geram Michelle.
Michelle berjongkok lalu mengambil sebuah kertas yang ternyata di kertas tersebut terdapat sebuah gambar yang tidak terlalu bagus.
"Heh.. Jelek sekali, mirip seperti gambar buatan Andra. Sangat jelek!"
"ORANG UDAH MENINGGAL MASIH AJA DI HUJAT, BAGUS YA!" ucap seseorang dengan keras.
Michelle terkejut dengan suara orang tersebut. Dia dengan cepat segera menoleh karena merasa mengenali nya.
Deg...
Michelle mematung melihat siapa yang sedang berada di hadapan nya sekarang. Apa ini nyata? Atau hanya sekedar halusinasi nya saja?.
"Gak mau peluk aku, sayang?" ucap Andra sambil merentangkan tangan nya. Michelle hanya diam masih tidak percaya.
"A-andra. Ini arwahnya Andra?"
Seketika Andra memasang raut wajah datar. Bisa-bisa nya sedang serius begini Michelle bercanda lagi.
"Aku Alandra. Paling ganteng paling baik dan gak pernah nakal! " ucap Andra
Michelle mendelik. Fiks, ini Andra . Batin Michelle.
"Eh tuh kan lupa. Andraaaaa!!!" Michelle berlari ke pelukan Andra dan Andra memeluk Michelle dengan erat.
Andra terkekeh." Bisa-bisanya lagi sedih langsung lupa."
"Andra kamu beneran ini kan? Kenapa kamu bohongin aku hiks.. Aku hampir prustasi karena kehilangan kamu!" Michelle memukul-mukul dada Andra.
"Sut udah ya, Sayang. maafin aku. Aku cuma bercanda sedikit. Kalo aku gak bercanda gini mana mungkin aku tau semua perasaan kamu!"
"Gak lucu, gak lucu, dasar berandalan!" ucap Michelle sambil cemberut dan melepaskan pelukannya dari Andra.
"Berandalan cerdik kan?" balas Andra sambil mengedipkan matanya.
Andra menarik pinggang Michelle yang supaya semakin merapat dengannya. Dia memandang Michelle dengan senyuman yang paling manis. Ah terobati sudah rindu Andra selama satu bulan tidak bertemu.
"Happy birthday." ucap Andra.
"Kamu mau hadiah apa dari aku? Tas branded, mobil mewah, perhiasan atau-"
Belum selesai Andra berbicara, Michelle sudah kembali menutup mulut Andra.
"Masih pake uang orang tua juga sok-sok an nawarin!" jawab Michelle membuat Andra tertampar.
"Aku nabung kok. Serius ... Kamu mau apa?" tanya Andra sekali lagi.
Michelle mengusap rahang tegas Andra sambil tersenyum kecil. "Aku gak butuh apapun. Semua yang aku butuhkan udah aku punya. Aku sadar sekarang aku hanya butuh kamu.. Jangan lakukan hal seperti tadi lagi, jangan bercanda seperti itu lagi dan jangan coba-coba pergi kalo aku gak izinin!"
"Iya sayang. Maaf ya!"
Cup
"I love you gadis angkuh."
"Love you to berandalan jelek."
To Be Continue
-
-
-
Huwa baru bisa update. Sorry ya. Kalo lagi sekolah suka males kalo up
-
-
Siapa yang ngira cerita ini tamat?
Kalian salah cerita ini masih panjang
-
-
KONFLIK RINGAN OR KONFLIK BERAT?
-
-NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Berandalan
Novela JuvenilKebanyakan perempuan pasti bermimpi mempunyai pacar tampan, mapan, pintar dan baik. Namun, apa yang di alami Michelle justru berbanding terbalik. Yuk langsung 𝐛𝐚𝐜𝐚 || 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐍𝐓𝐔|| 𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : 𝐅𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚...