KOONSTAN BOOK 2 (RYAN-HARA ver)
"Ra, kamu mau ngga jadi...,"
"Jadi pacar kakak?" sela Hara tak sabaran diiringi suara detak jantungnya yang berdegup tak teratur.
"Bukan, Ra. Tapi jadi ibu dari kelima anak-anakku nanti. Mau ngga?" ucap Ryan lembut.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Ujian akhir semester dimulai. Beberapa mahasiswa kembali disibukkan dengan kegiatan belajar. Hara sendiri yang menempuh pendidikan D3 pun mulai disibukkan dengan jadwal magang sebentar lagi.
Rasa-rasanya menginjak semester empat ini, kegiatannya makin banyak saja. Belum lagi nanti tugas penelitian akhir. Tapi sebelum itu ia harus mengajukan tempat magang ke salah satu perusahaan bersama teman satu timnya yang berisikan empat orang.
Untungnya tiga teman Hara yang lain semuanya rajin. Jadi Hara tidak perlu khawatir. Selain itu dalam satu kelompok yang terbentuk dari beberapa orang, tidak semua anggota melakukan hal yang sama. Sudah tentu mereka membagi tugas agar pekerjaan mereka lebih mudah nantinya. Jika teman-teman Hara lebih pandai dalam urusan teori, maka Hara akan menunjukkan di mana kantor yang bisa mereka sambangi untuk kegiatan magang dan bagaimana biasanya orang kantor bekerja—karena Hara itu anak dari seorang Jeon Jungwoo, seorang pengusaha.
Hara dengan mudahnya mendapatkan tempat magang, karena ia mendatangi kantor milik teman Papanya dan kebetulan teman Papa Hara akrab dengannya. Sudah pasti urusannya lancar. Namun sebelum magang, terlebih dahulu jurusan memberikan pembekalan.
Pembekalan yang dimaksud hanyalah berkumpul di aula kampus layaknya seminar pada umumnya. Itu saja. Sementara magangnya sendiri dimulai minggu depan.
Untuk pembekalannya sendiri baru dijadwalkan hari ini, dan sudah pasti Hara tidak boleh datang terlambat. Maka dari itu, ia bangun pagi dan mempersiapkan keperluannya sendiri.
Oma Jeon sampai heran melihat Hara pagi-pagi sudah membuat sarapannya sendiri dan makan sendiri di meja makan.
"Kamu tumben pagi-pagi udah makan."
Dengan mulut penuh sambil mengunyah, Hara menjawab. "Iya, Oma. Buru-buru, bentar lagi mau pergi ke kampus."
Oma Jeon juga sudah tahu melihat Hara memakai almamater berwarna coklat tua dengan logo kampus swasta kebanggaannya.
"Loh, bukannya ini udah masuk liburan semester ya, Ra?"
"Iya harusnya. Tapi malah dikasih tugas magang."
Seketika itu Oma Hara langsung teringat. "Oiya, kamu kuliah D3. Berarti tahun depan tinggal fokus sama ujian akhir kamu."
"Iya, Oma. Udah ngga ada libur lagi mulai semester empat ini. Bakalan full sama kegiatan magang sama penelitian."
"Habis itu kerja." sahut Oma Jeon yang disambut tak setuju oleh Hara.
"Ya nggalah, Oma. Mau nganggur dulu. Capek habis belajar masa mau langsung kerja?" jawabnya membuat Omanya tertegun kaget.
"Trus kamu kuliah buat apa kalau nganggur? Buang-buang uang Papamu aja ya kamu."
"Iya kerja, Oma." tutur Hara super halus memberikan pengertian. "Aku bakal kerja kalau udah capek istirahat."
