Bagian 3 : Insecure

342 45 21
                                    

Hinata kesal. Rasanya jika diizinkan untuk berteriak dan menjambak orang Hinata pasti akan melakukannya dengan suka rela. Siapapun boleh, ada yang mau jadi samsak tinju Hinata hari ini?

 -----OiHina-----

Usut punya usut, kekesalan Hinata hari ini tidak lain dan tidak bukan tentu saja karena kekasih tercinta. Sudah senang dikasih kejutan kepulangan yang tiba-tiba, sekarang pacar tampannya itu malah bikin kesal tiada tara. Hinata kan jadi tidak cinta! (Bohong sih, Tooru itu kan pujaan hati).
Harusnya, kalau kekasihnya itu pulang, waktunya buat siapa? Buat Hinata kan? Tapi apa daya, Tooru punya segudang acara dan event dengan penggemarnya di tanah kelahirannya walau udah ganti kenegaraan. “Padahal cuma pemain voli, kok tenarnya kayak ngalahin boyband ternama negeri sebelah” Hinata parno sendiri, gak sadar dianya sendiri pun juga punya fans dari ujung dunia timur sampai barat.

Demi meluapkan kekesalannya, Hinata cuma bisa ngedumel dalam hati. Mau teriak malu, dirinya sedang jalan-jalan di taman kota, takut dikira gila. Mau jambak orang, Hinata masih sedikit waras untuk gak nyakitin orang. (Belum, Hinata punya rencana buat jambak rambut Oikawa sepuasnya kalo dia pulang nanti. Liat aja). Belum cukup puas, Hinata makin nafsu buat menyumpah-nyumpahi pacarnya yang entah lagi apa sama penggemarnya. 

“Dasar kekasih tidak peka, mati saja sana”

BRUKK

Terlalu fokus dengan umpatan dan cacian untuk Oikawa, Hinata gak sadar kalau udah jalan dengan kepala menunduk. Mana nabrak orang lagi. “Ck. Ini gara-gara Tooru! Jadi nabrak orang kan.” Hari ini Hinata bertekad, apapun kesialan yang dia dapat, semuanya salah Oikawa. Pokoknya salah Oikawa!

“Hei, Shouyo-kun?” 

Oh, Atsumu-san. Kenapa tiba-tiba Atsumu jadi tampak bersinar di mata Hinata? Apa ya yang bisa Hinata lakukan dengan Atsumu buat ngebalas kekasihnya yang gak tau dimana dan lagi apa itu. Entah kenapa, tiba-tiba hari ini Hinata rasanya ingin jadi jahat. 

“Halooo shouyo-kun, kau ok? Apa aku menabrakmu terlalu keras?”

“Ah, enggak kok Atsumu-san, aku baik-baik aja. Maaf tiba-tiba aku mikirin sesuatu yang aneh tadi.” Gara-gara Oikawa, Hinata jadi linglung gini. Dasar pacar gak guna!

“Kau yakin? Kalau ada apa-apa bilang aja. Aku udah manggil kamu hampir 5 kali loh tadi, terus sengaja jalan ke depan kamu biar ke notice, eh malah ketabrak.”

“Aduh maaf ya Atsumu-san. Aku lagi rada kesel sih sekarang. Jadi gak fokus sama jalan.  Atsumu-san ada waktu gak? Aku mau minta tolong, boleh?” 

Jurus pertama, kalo mau minta tolong, tatap mata lawan bicara lalu buat tatapan seolah-olah cuma dia yang bisa bantu kamu. Lalu, lembutkan suaramu selembut mungkin, jadi orangnya gak mungkin nolak. Ini Hinata belajar dari Sugawara-senpai btw. Jadilah Hinata natap Atsumu seakan-akan Atsumu satu-satunya harapan hidupnya di dunia yang tersisa.

Apalah daya Atsumu yang ditatap bak kucing hilang oleh Hinata. Disuruh jual diri pun mungkin mau. Gak deng. jangan, malu-maluin nama besar keluarga Miya ntar. Jadi, dengan senyum lebar di wajah, Atsumu pun setuju buat nolong Hinata. 

“Tentu Shouyo-kun, apapun buat kamu.” 

Lalu, dimulailah rencana pembalasan dendam oleh Hinata ft. Atsumu terhadap Oikawa. 

--------------------------------------------------

Saat ini, Hinata dan Atsumu berada di sebuah kafe dekat taman kota. Dengan minuman dimeja, Hinata memulai sesi curhatnya kepada Atsumu. Betapa galaunya dia ketika kekasihnya datang jauh-jauh dari Argentina malah cuma buat ketemu penggemarnya. Padahal Hinata lagi kangen berat. Pokoknya semua yang Hinata rasain di tumpahkan ke Atsumu. Atsumu sih seneng-seneng aja dijadiin teman curhat dadakan. Kapan lagi kan bisa berduaan sama chibi-chan kesayangan semua orang ini. Sampai tiba-tiba Hinata mengatakan sesuatu yang membuat Atsumu merasakan jantungnya jatuh ke perut. 

It's Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang