41.

79.2K 10.3K 861
                                    

Clarissa membuka pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clarissa membuka pintu rumahnya. Ia sampai di rumahnya sekitar pukul 22.30.

Irawan, Sarah, dan Irna menatap Clarissa bingung melihat penampilan Clarissa yang sangat berantakan. Mata sembab, rambut berantakan, dan pakaian yang berlumuran darah. Sementara, nenek Tuti sudah tertidur pulas.

"Kamu habis dari mana, Clarissa?" tanya Irawan.

"Kenapa baru pulang, bukankah kamu berjanji akan pulang jam 9 malam?" tanya Sarah.

"Dan itu, penampilan kamu kenapa kayak gini? Baju kamu juga banyak darahnya gitu," ucap Irna.

"Aku abis dari rumah sakit. Temen aku kecelakaan dan meninggal," jawab Clarissa lemah.

Semuanya terdiam. Bahkan Irawan yang berniat memarahi Clarissa pun langsung mengurungkan niatnya setelah mendengar alasan Clarissa.

"Aku mau ke kamar dulu. Mau mandi sama ganti baju. Kalian jangan tidur dulu, sampai jam 12.00 ya!" ucap Clarissa.

"Emang ada apa?" tanya Irawan.

"Nanti kalian juga tau." Clarissa tersenyum manis.

Clarissa berjalan pergi ke kamarnya. Kemudian ia membersihkan dirinya.

Setelah selesai dengan acara mandinya. Clarissa mendudukkan dirinya dipinggiran ranjangnya. Ia menatap sekeliling kamarnya. Suatu saat nanti ia pasti akan merindukan kamar ini, rumah ini, dan keluarga ini. Ia pun melamun beberapa saat.

Setelah selesai melamun, Clarissa langsung beres-beres. Ia mengeluarkan semua barang-barang yang ia bawa, seperti handphone, kunci motor, dompet, dan yang lainnya. Ia menyimpan semua itu karena memang itu bukanlah miliknya. Ia akan mengembalikan semua itu kepada pemilik aslinya.

Kemudian ia berjalan ke arah lemari untuk mengambil surat yang Clarissa tinggalkan untuk keluarganya. Clarissa akan menyerahkannya hari ini.

Clarissa keluar dari kamarnya, dan turun menuju ke ruang tamu, di mana tempat keluarganya berada. Waktu berjalan begitu cepat. Kini Clarissa hanya memiliki waktu sebanyak 30 menit lagi. Ia harus cepat-cepat menyampaikan pesan itu.

Clarissa berdiri tepat di hadapan Irawan, Sarah, dan Irna yang sedang duduk di sofa yang ada di ruang tamunya. Clarissa berusaha untuk tersenyum semanis mungkin.

Irawan, Sarah, dan Irna menatap Clarissa bingung. "Apa yang terjadi, Clarissa?"

Clarissa mengulurkan tangannya dan tersenyum manis. "Boleh kenalan lagi?" tanya Clarissa.

I'm Not Clarissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang