01. Mazaya
Ikhlas akan trauma itu bohong.
01 November 2006
Ada seorang gadis memasuki sebuah pulau, ia tak tahu jika itu adalah pulau tebing yang jalannya berlumpur licin serta berbatu. Jalanan menanjak saat ia menapakkan kakinya di pulau, membuat pemuda itu semakin kewalahan.
Sesekali perempuan itu terpleset dan mengakibatkan kakinya nyeri karena bergesekan dengan bebatuan.
Gadis itu terlihat tergesa-gesa saat melihat kearah belakang, dimana di sana terdapat beberapa hewan buas yang bisa dikategorikan adalah singa.
Singa itu masih mengejar, remaja itu semakin kalut dan takut. Ia hanya tersesat dilautan, dan saat melihat adanya pulau ia malah dikejar oleh singa.
"Hosh..hoshh..hosh.."
Gadis itu mulai kelelahan, ia masih terus mencoba lari meskipun dadanya mulai kehilangan pasokan udara.
Ia mengusap dadanya pelan sambil terus berlari. Rambutnya yang terurai membuatnya kesulitan dalam melihat.
Karena selama beberapa menit berlalu, singa itu semakin mengamuk. Singa itu seakan memberi tahu, jika laki-laki itu tak boleh masuk lebih dalam kearah hutan.
Karena singa itu tahu, dalam hutan itu ada seorang putri. Putri yang masih labil dalam bumi, dan ternyata adalah singa ciptaan Eliane.
Eliane yang menyuruh binatang itu untuk menjaganya, Eliane tak membuat satu, melainkan ada beberapa singa yang menjaganya.
Singa semakin mengamuk dan mengejar si gadis semakin kencang. Ia kelelahan tapi tak rela tubuhnya di makan hewan.
Singa itu semakin banyak, gadis itu semakin ketakutan. Ia kemudian menaiki sebuah pohon, tetapi pohon itu licin, yang mana pohon itu tak terima keberadaannya.
Ia semakin kalut, tetapi perhatian terjatuh pada seorang gadis yang baru saja bangun. Ia semakin cemas karena melihat singa berada tepat dibawahnya.
Gadis itu dalam bahaya, insting perempuan itu adalah untuk menyelamatkan gadis itu. Maka ia dengan cepat berlari sembari berteriak.
Sementara itu seorang gadis terbangun dari tidurnya, ia mengucek matanya. Pandangan yang ia lihat adalah singa miliknya tengah tertidur dibawa tempat tidur yang ia tiduri.
Senyum terukir semakin lebar, ia melihat sekeliling. Ternyata saat pagi, semuanya semakin indah dibandingkan malam hari.
Tiba-tiba suara terdengar yang membuat gadis itu tersentak, gadis itu menatap sekeliling dengan pandangan takut.
"Awas!"
Gadis itu menutup kedua telinganya, baru saja ia bahagia kini ia kembali merasakan takut.
"AAAAAAA..." Teriakan melengking Eliane itu membuat burung berterbangan.
Dari jarak jauh Eliane itu melihat ada seseorang yang mendekatinya. Sontak Eliane ikut-ikutan berlari menghindar dari mahluk tadi.
Eliane berlari dengan kencang dengan jantungnya berdebar kencang. Ia menoleh kearah belakang dan terkejut karena perempuan itu juga mengejarnya.
"Tunggu!"