first sight

36 3 2
                                    

"Selamat datang di indo*maret, selamat berbelanja"

Adalah kata kata yang lumrah diucapkan pegawai indo*maret. Ya setidaknya kata kata itu yang seharusnya dilontarkan. Tapi bagaimana kalau....

"selamat datang di indo*maret, selamat kesurupan." 

wow.

Nada yang tydack ramah, bintang 1.

Seketika Changbin berbalik arah mencari sumber suara, yang ternyata berasal dari pegawai indo*maret yang tengah merapikan roti roti tepat di sampingnya.

"mas?" tanya Changbin.

pegawai itu tampak terkejut.

"e-eh maaf mas, mas nya denger ya tadi? aduuh jangan cepu ya mas, saya ada kucing yang perlu dibiayain mas, kalo saya dipecat saya nanti dihukum majikan oyen saya mas. anggep aj angin tornado yang lewat yah mas yah. aduuh kebelet berak lagi"oceh pegawai itu sambil mencangkupkan tangannya, lalu memegangi perutnya yang ingin berak.

.................................................................................

aak.... aakkk....

*anggep aja suara gagaknya Changbin.

Sungguh CHangbin terpukau dengan kecantikan mas-mas pegawai yang absurd itu. Kulitnya yang putih di topingi titik titik flek hitam yang justru menambah kadar kecantikannya. Bola mata biru, bibir tipis segsoy dan hidung mancung miliknya yang sempurna. ah orang idiotpun akan terpukau.

"eh? mas? masnya kesurupan beneran?"

Pegawai itu melambai lambaikan tangan kanannya didepan wajah Changbin dengan wajah khawatir, takut Changbinnya kesurupan, trus ngamuk ngamuk disana trus cepu kesemua orang kalau dirinya yang ngasi mantra biar kesurupan trus dipecat trus si oyen marah marah trus ------------

"a-ah iya?"

fyuhh. oke Felix selamat kali ini.

Pegawai itu, Felix. Seorang maha siswa yang menjelma menjadi pegawai indo*maret demi menafkahi si oyen, kucing bapak kostnya. Gimana ceritanya nanti gw jwlasin, gw mau berak dulu:v

"err masnya gapapa? jangan ngeluarin khodamnya disini ya mas, nanti saya yang ribet"

"hah? maksud?"

"aah lupain aja ya mas, eemm btw mau nambah rotinya mas? enak loh, trobosan terbaru, Chrosong" 

"Croissant bukannya?"

"pecel lele mas" gumam Felix

"masnya ngomong apa?"

"a-ah ahahha ngga ko mas, ngga. jadi mau ngga?'

............

hening lagi.

kayanya Changbin hobi ngelamun.

"mas? Mas? aelah masa kesurupan lagi? cepet dong saya kebelet berak nih maas" rengek Felix.

"Hmm..."

Cangbin terdiam, nampak seperti berpikir. matanya bergantian menatap felix dan roti Crhosong atau Croissant atau apalah namanya. Dilihatnya brand roti itu, 'Say Bread'. Hmmm se-brand dengan roti kesukaannya. boljuglah.

"heum?" tanya felix meyakinkan.

..

.

.

..


*treeeeeeeegggggg

suara troli belanja besi yang terisi penuh oleh roti Croissant itu di dorong oleh Changbin. walaupun uang di dompetnya habis, tapi senyum masemnya terukir indah di wajah absurdnya. yap, senyum masem kesemsem itu karena Felix, pegawai indo*maret yang tadi dirinya temui.

Semanis Roti Say breadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang