__________________
Jika berbicara tentang Daniel Adrei Angkasa, maka seantero penghuni sekolah akan kompak mengatakan cowok kampret itu adalah kepala dari para crocodile ulung pemikat hati perempuan, yang mantan pacarnya bertebaran hampir di seluruh kelas.
Serius. Monita nggak bohong.
Selayak sosok bad boy tampan menawan idaman yang sering ada dalam novel romansa remaja, meski cewek-cewek sudah tahu betul Denil ini playboy cap biawak yang bermulut manis pada setiap perempuan, ia tetap digandrungi dan dipuji-puji. Bahkan yang lebih gila lagi, cowok itu punya semacam fanclub berisi kumpulan cewek tolol yang bersumpah janji akan terus mencintai serta mendukungnya, hingga menganggap suatu kehormatan besar bila menjadi pacarnya yang kesekian.
Asli, prikkk banget!
Aiden bilang, Denil memang predator ulung.
Biru bilang, Denil jagonya bikin cewek-cewek bertekuk lutut.
Calvin bilang, pelet yang Denil pakai kuat dan sakti.
Hanya Monita yang nggak bilang apa-apa, sebab berkaitan dengan Denil, sesungguhnya Monita punya sebuah rahasia besar yang ia simpan sampai sekarang, yang belum pernah ia beberkan pada siapa pun kecuali pada Tuhan melalui doa—dan karena sebentar lagi kalian akan segera tahu, Monita mohon tolong jangan cepu.
Rahasianya adalah ketika pertama kali merasakan yang namanya naksir cowok, dia naksir setengah mampus sama Denil.
Loh, kok bisa?? Ya, Monmon juga nggak tau.
Berdasarkan buku yang pernah ia baca tapi lupa judulnya apa, perasaan manusia itu seumpama masa depan. Bisa diatur, tapi enggak bisa dikendalikan. Hari ini boleh merasa biasa saja, besoknya sudah cinta setengah gila. Hari ini bilangnya benci, besoknya malah bucin level tinggi. Untuk alasan itulah ketika sering menghabiskan hari bersama Denil, diam-diam Monita memberikan hatinya untuk cowok itu.
Nggak ada kejadian atau momen tertentu yang menjadi awal dia jatuh cinta. Semua benar-benar murni karena terbiasa.
Denil itu cakep, Monita nggak mungkin menyangkalnya. Cowok itu juga punya suara emas dan jago main gitar, poin plus untuk semakin disukai. Perihal memberikan perhatian, nggak usah ditanyakan. Semua yang Denil lakukan mulai dari diam-diam mengupas kulit kacang untuknya, membukakan tutup botol tanpa ia mintai tolong, bersedia menjadi tembok penghalangnya dari panas matahari setiap apel pagi, mau menuliskan catatan dari guru kalau dia sudah mager, hingga rela menjadi kelinci percobaan yang kuku tangan dan kakinya diberi beragam warna kuteks, sukses bikin Monita baper maksimal.
Urusan memperlakukan perempuan selayak ratu, Denil juara wahid.
Lantas, apakah itu berarti sampai sekarang Monita masih naksir Denil? Agaknya, sudah enggak.
Karena perasaan suka itu datangnya tiba-tiba, hilangnya pun tiba-tiba. Perhatian dari Denil masih selalu sama, tapi lambat laun nggak membuat hati Monita berdebar-debar dibarengi senyum malu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defenders ✔️
Teen Fiction• PERFECT SERIES • [Completed] [Dapat dibaca terpisah] _____________________________________ de·fend·er /dəˈfendər/ (noun.) a person who defends someone or something from attack, assault, or injury. • • • Tentang Monita yang merasa tidak pernah m...