Jari Axelia mulai bergerak. Kemudian, matanya mulai terbuka dengan perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit rumah sakit yang berwarna putih.
Axelia mengucek matanya beberapa kali. Ia menoleh ke sebelah kirinya. Di sana ada adik Axelia yang tengah tertidur di sampingnya. Axelia tersenyum bahagia melihat wajah damai adiknya itu. Ia sangat merindukan adiknya, walaupun terkadang ia merasa jengkel kepadanya.
Namun kebahagiaan itu hilang seketika ketika ia merasa sakit pada tangan kirinya. Kemudia ia mengecek apa yang terjadi dengan tangannya itu.
"ANJWING AQIELA TANGAN GUE JANGAN DIJADIIN BATAL LO BUAT TIDUR DONG! SAKIT BANGET ANJWING," teriak Axelia kesakitan.
Aqiela yang sedang tertidur pulas pun langsung tersentak kaget. Semua anggota Airoz yang berjaga di luar pun langsung masuk ke dalam.
"Loh kak Axel udah bangun?" tanya Aqiela tak percaya.
"Xel, lo udah bangun?" tanya Adrian—wakil ketua Airoz.
"Mata lo buta apa gimana?" kesal Axelia.
"WUHHUUU SI AXEL UDAH BANGUN WUUHUUUU!" teriak mereka semua kegirangan.
Axelia mengambil bantalnya dan melemparkan bantal itu kepada mereka. "ALHAMDULILLAH GOBLOK, JANGAN WUHHU WUHHU!"
"eh iya. ALHAMDULILLAH!"
Aqiela langsung memeluk kakaknya dengan sangat erat. Ia sangat merindukan kakaknya. Ia merindukan ocehannya, ia merindukan omelan kakaknya, ia merindukan sifat tengil kakaknya, ia merindukan dijaili kakaknya, ia merindukan segala tentang kakaknya. Akhirnya hari yang yang ia tunggu-tunggu selama ini datang juga.
"Aaaaaaa, kangen," ucap Aqiela bersungguh-sungguh.
"Lebay lo jamet," ketus Axelia.
"Biarin."
"Kita juga ikutan dong peluk-peluk gitu!" ucap Putra-sala satu anggota Airoz.
"Put, kalo berani maju satu langkah lagi, gue gampar lo," ancam Axelia.
"Kita kan kangen," ucap Aldian—salah satu anggota Airoz dilebay-lebaykan.
"Aldianjing, lo makin lama makin kek jamet tau ngga?"
"Setan banget mulut lo, Xel."
"Xel sumpah kalo misalnya ada lomba tidur paling lama di sini, lo bakal menang si. Siapa coba yang bisa tidur sampe hampir 9 bulan. Udah kayak bayi mau lahir," ucap Adrian, lebih ke meledek sih.
"Adrianjing mending lo diem deh, daripada bikin gue emosi!" sebal Axelia.
"Pinjem hp lo, dong!" Axelia mengulurkan tangannya.
"Hp siapa?" tanya Putra bingung.
"Hp siapa aja, buruan!" jawab Axelia.
"Hp gue gak ada kuotanya," bohong Aldian. Ia malas saja meminjamkan handphone-nya kepada Axelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Clarissa
FantasyIni akan menceritakan tentang seorang gadis yang sedikit tomboy bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis feminim dan dikenal sebagai seorang pembully oleh teman-temannya. Enggak pinter bikin deskripsi kayak gini:( Saya malas revisi ya gaess ya WA...