"Zal, Fabia ngechat gue nih nanyain kabar lo, Muti juga mau dateng nengok lo" kata Reza tanpa berpindah posisi dari rebahannya di atas karpet yang ia pinjam dari ruang terapi karena mereka masih di rumah sakit
"Udah biarin aja" seru Rizal tanpa menoleh sibuk bermain game bersama Alfin
"Lo kenapa cuek gitu sama Fabia? Ngapain balikan kalau di cuekin?"tanya Alfin dengan heran
"Kenapa? Lo suka sama dia?" Tanya Rizal tanpa peduli ia bicara apa
"Set dah Zal, sama gue lo masih curigaan aja mana mungkin gue nikung lo" jawab Alfin tersinggung
"Nikung gak pandang bulu" seru Rizal dengan yakin sedangkan Alfin hanya mendengus tak peduli
Reza menghela nafas membiarkan kedua sepupuan itu berdebat ia berjalan kearah pintu dan melihat ke koridor belum ada tanda-tanda Muti, yang notabene nya sepupu Reza yang ngeselin itu
Ia kembali masuk dan kembali rebahan sambil memainkan ponselnya
"Muti mau dateng Za?" Tanya Alfin menoleh sekilas
"Yoi, inget ya dia kesini buat nengokin Rizal bukan lo" jawab Reza terkekeh mengejek Alfin
"Tau gue, gue udah damai sama dia lupain masalalu gue pernah suka sama dia" kata Alfin dengan yakin
"Weh yang bener nih? Gak salah tuh?" Tanya Reza tak percaya
"Yoi, liat aja nanti" jawab Alfin mantap
Tak lama pintu terbuka menampilkan sosok Muti dengan membawa sekantong makanan membuat mereka tertuju pada Muti yang baru saja tiba
"Minasan! Konichiwaaaa" seru Muti dengan riang
"Lari ada wibu!" Sahut Reza dan di kekehi yang lainnya
"Lari yang jauh lo!" Ucap Muti dengan menatap Reza tajam, ia lalu menarik seseorang memasuki kamar itu ternyata ia membawa Fabia untuk menjenguk Rizal
Fabia tampak gugup di depan Rizal yang cuek padanya ia ingin bertanya apa salahnya tapi tak tahu harus mulai dari mana
"Gimana ceritanya lo bisa disini?" Tanya Muti menghampiri Rizal yang sedang fokus pada game nya
"Biasalah, anemia gue kambuh" jawab Rizal dengan apa adanya
"Oh gitu, terus kalian berdua nemenin dia dari pagi? Gak sekolah ya?" Tanya Muti dengan penuh selidik menatap Reza dan Alfin
"Sebagai sahabat yang setia ya kita tungguin" jawab Alfin dengan enteng
"Bener tuh lagian gakpapa juga gak masuk sehari" kata Rizal setuju diangguki Alfin
"Lo pada kenapa? Berantem ya?" Tanya Muti beralih pada Rizal dan Fabia yang hanya saling diam seharusnya saling mengkhawatirkan bukan?
Tak ada jawaban dari keduanya membuat Reza berdeham dan menyenggol Alfin yang tampak tidak peka
"Emm, kayaknya gue perlu seblak deh ya kan Fin? Mut?" Tanya Reza menatap keduanya bergantian
"Nah bener tuh gue juga lagi pengen seblak" jawab Alfin dan keduanya menatap Muti dengan instruksi mata
"Tapi gue udah beli makanan buat kalian, lagian kenapa tiba-tiba harus seblak?" Tanya Muti dengan tak mengerti membuat Reza menepuk bahunya
"Udah ayo, tumben lo heran soal seblak biasanya kan lo paling gercep"-Reza
"Nah iya tuh, ayo jalan"-Alfin
"Tapi gue-"Muti
"Kalian mau nitip gak?" Tanya Reza menatap Rizal dan Fabia
"Gak mau gue, gak tau kalau dia" jawab Rizal menunjuk Fabia dengan dagunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Fiksi Umum『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...