bagian 3 ⅛

98 12 0
                                    

"Utahime" ucap seseorang di dalam kafe itu.

Mereka memutuskan ketemuan di kafe yang begitu ramai setiap harinya, hanya Utahime, Yuki, Mei-san, Rika, dan Riko.

Mereka hanya bertukar cerita, sampai topik cerita berubah bertanya pada Utahime tentang masa rumah tangganya, yang di tanya hanya membalas senyum tidak ada arti.
"Uta, kami tahu kok. Jangan di pendam" kata Yuki menepuk pelan pundak dan mengelus pelan punggung Utahime.

"Aku...sebenarnya Yuki, aku tidak mau menyalahkan waktu dan dunia. Yang salah aku-"

"Yang salah itu Shoko?!" Kata Riko sambil mendebrak meja sampai semua penghuni kafe menoleh padanya.

"Aku sudah memberitahu Shoko, untuk melepas Satoru. Tapi kenapa orang ini bikin kesel banget" kata Riko, di tenangi Rika di sampingnya.

"Tidak apa-apa, aku baik kok. Lagian aku tidak terlalu peduli dengan hubunganku sekarang..." kata Utahime menjeda perkataannya menyeruput teh jasmine kesukaannya.

"Meski membatin, tidak apa. Aku percaya sama Satoru, dia suami saya" lidahnya berat mengucapkan kata-kata itu dia berusaha tidak menelan kembali perasaan pahit yang berhasil menyangkut di tenggoroknya.

"Uta.."

"Am Fine, don't worry about me." Kata Utahime meyakinkan teman-temannya.

~◇◇◇~

"Satoru.. mau kemana" ucap Utahime, melihat suaminya sudah berpakaian rapi dan tak lupa wangi parfum paris yang Utahime suka tercium.

"Ah... aku... itu loh si Yuuta, ngirim aku email... ada miting dadakan dari klien Thailand buat ketemuan" sangkal Satoru, mengeles mencari kata-kata.

"Oh, hati-hati di jalan" kata Utahime, dia tahu betul Satoru berbohong. Hanya saja Utahime pura-pura bodoh di depan suaminya.

"Aku pergi dulu, jangan menungguku"

Utahime hanya membalas 'iya' dan dia menatap pungguh suaminya yang sudah melenggang pergi dari rumahnya. Deru mobil terdengar di halaman, menandakan Satoru sudah menghilang di perkarangan rumah mereka, air mata tanpa sadar lolos dari manik matanya--jujur Utahime lelah menangis pada sosok kepala keluarganya.

"Aku, baik-baik saja" kata Utahime meyakinkan dirinya sendiri.

Jadi sekitar 1 tahun yang lalu berdekatan hari anniversary pernikahan mereka beberapa jam lagi, Utahime terlihat sibuk menyiapkan pesta kecil untuk suaminya dan dirinya.

Dia menyiapkan makan malam mewah masakan sendiri, dengan kue tart putih dengan hiasan strawberry dengan tulisan Anniversary 2 tahun pernikahan mereka. Dia mati-matian membuat kue untuk suaminya, karena Utahime tahu makanan favorit suaminya adalah kue, atau makanan manis.

Dia mentata rapi kuenya di tengah meja dengan beberapa makanan sudah di tata disana. Dia melirik jam dinding yang berpukul 23:45 PM, yang menandakan 15 menit lagi hari jadi pernikahan mereka yang ke 2 tahun.

Dia masih menunggu Satoru, sampai tak terasa waktu sudah lewat tengah malam dan suaminya belum kembali. Utahime lapar, tapi tidak sopan mendahului suami--jadi dia tetap menunggu.

Ponselnya bergetar melihat pemberitahuan di Twitter dan Instagram pribadinya, dia membuka kabar tweet miliknya. Seseorang mengirim pesan Dm yang ternyata Mei teman kerjanya dulu.

"'Uta, jangan marah. Tapi aku bersumpah! Aku melihat suamimu Satoru berjalan bersama dengan seseorang wanita berambut coklat perawakannya seperti Shoko. Masuk ke dalam hotel, aku dan my fiance Nanami tengah di cafe seberang hotel itu'"

Look at me (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang