Chapter 3 : Sebuah Pengejaran

99 23 6
                                    

"Dia ada di sana! Cepat keluarkan jaring!"

Lilac terus menutup matanya erat. Seketika suara auman monster di luar menggelegar. Tak lama kemudian suara jatuh makhluk itu pun terdengar, membuat tanah di sekitar terasa bergetar. Membuat Lilac sedikit terlonjak. Dia pun hendak melepaskan dekapan Thunder dan pergi ke luar untuk memastikan keadaan monster di luar. Namun Thunder meyakinkan untuk terus berada dalam pelukannya, karena jika Lilac tidak berada di sana, mungkin dia bisa terluka karena terkena gelombang suara monster itu.

"Keluarkan jaring!"

Auman demi auman disahutkan oleh monster serigala raksasa yang tengah dilempar jaring oleh dua orang yang Thunder yakini adalah para penjaga dari kerajaan. Terdengar menyeramkan bagi peri dengan rambut pirang itu, namun tidak bagi Lilac. Di matanya, suara auman itu terdengar bagai suara pilu yang dikeluarkan karena rasa sakit. Lilac rasa, makhluk di luar itu memerlukan bantuannya. Dia seperti berteriak meminta untuk tidak disakiti lagi.

Maka Lilac pun melepas paksa dekapan Thunder lalu menyentuh pintu masuk yang telah tertutup oleh akar pohon. Secara ajaib, akar tersebut pun meloloskan diri dan membuat pintu keluar bagi Lilac. Dia sendiri cukup terkejut akan hal itu, bahkan Thunder yang masih berlindung pun juga tampak sangat terkejut. Namun dia memilih untuk tidak menghiraukannya dan langsung berlari keluar. Membuat Thunder membelalakkan matanya panik.

"Lilac! Jangan keluar! Di sana berbahaya!" teriak Thunder sambil berusaha mencegat Lilac. Namun si keras kepala terus berlari menghampiri dua orang pria yang sedang berusaha melumpuhkan seekor serigala raksasa yang terjebak di dalam jaring berwarna biru. Ia tampak kesakitan, dan Lilac pun langsung mengerti bahwa itu pasti ulah dua orang tersebut.

"Lilac!"

Thunder menangkap tubuh Lilac dari belakang. Membuat Lilac langsung berontak meminta untuk dilepaskan. "Lepaskan aku, Thunder! Serigala itu kesakitan!"

Namun Thunder terus menyeret Lilac untuk masuk dan kembali bersembunyi di dalam celah pohon. Tak disangka, ternyata hal itu membuat atensi makhluk serigala itu teralihkan.

Serigala yang awalnya mulai lemah pun tiba-tiba bangkit kembali dan berjalan mendekati Thunder dan Lilac. Geramannya membuat bumi sedikit bergetar. Seketika jaring yang menjerat dirinya pun terputus. Makhluk itu pun bersiap menyerang Thunder yang masih setia mendekap Lilac, berusaha mengajak manusia itu untuk bersembunyi.

Thunder meneguk ludahnya dengan susah payah. Sepertinya makhluk itu marah. Dia membawa Lilac untuk melangkah mundur secara perlahan. Lilac pun hanya mengikuti karena ketakutan. Tiba-tiba serigala tersebut mengaum keras. Sontak Thunder langsung mengangkat lengannya, seketika sebuah cahaya kebiruan muncul dari lengan Thunder dan membentuk sebuah perisai. Membuat auman serigala itu tidak dapat melukai mereka.

"Cepat lari!" titah Thunder segera setelah auman serigala tersebut mereda.

Dengan panik, Lilac pun langsung berlari menjauh. Dirinya belum pernah merasa setakut ini sebelumnya. Lagi pula, bukankah makhluk itu terdengar kesakitan? Mengapa sekarang ia menjadi marah? Lilac merasa sangat percuma dia keluar dari persembunyiannya dan malah berakhir dikejar oleh makhluk tersebut.

Lilac dan Thunder pun berlari ke arah yang berbeda. Namun sang makhluk malah mengejar Thunder yang berlari ke arah kiri. Lilac yang menyadarinya pun langsung memutar arah dan mengejar Thunder. Dia takut peri itu akan terluka karena makhluk serigala besar tersebut.

"Thunder!"

Lilac pun mulai kelelahan mengejar makhluk yang tengah memburu Thunder itu. Dia pun memilih untuk memakai cara lain saja. Itu lebih baik dibandingkan harus terus berlari mengejar mereka dan membuat kakinya patah. Lilac pun memilih jalan pintas dan mencoba mencegat makhluk itu.

Grandpa's Key [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang