• 🍑 •
Haidan bangun saat mendengar suara adzan Ashar, mengecek Jam yang sudah menunjukan pukul 15.45 . Sudah sore waktunya bangun, saat berusaha bangun dari tiduran nya kepalanya tiba-tiba terasa sakit sekali badan nya juga sakit.
"Ah anjing, kenapa harus kerasa sekarang sih."
Memaksakan dirinya untuk bangun, karna jika mengikuti keinginan tubuh nya itu tidak akan berjalan dengan benar. Yang ada dirinya akan benar-benar sakit dan harus istirahat di kasur dengan waktu yang tidak bisa ditentukan.
Sementara pekerjaan nya, tidak bisa diabaikan hanya karna sakit biasa.
"Fiz! Hafiz lu dimana?!" Suaranya menggelegar seisi rumah, namun yang dipanggil namanya tidak kunjung menampakkan batang hidung nya.
"Fiz, Hafiz lu dimana sih Jing! Gua butuh Lo sekarang Hafiz?!!"
Dicarinya dikamar si pemilik nama tetap tidak ada, dikamar teman-teman nya yang lain juga tidak ada. Ingin nya mencari keseluruhan isi rumah, tapi badan nya benar-benar lemas. Berakhir lah dirinya terdiam didepan rumah sembari terus memanggil nama Hafiz.
"Hafiz, lu dimana sih!"
"Hafiz!!"
Diseberang rumah ia melihat Jihan, gebetan cantiknya keluar dari dalam rumah nya. Menghampiri dirinya dengan sedikit tergesa-gesa, Haidan ingin menyapanya dengan hangat seperti biasa tapi dirinya benar-benar lemas dan tidak berdaya sekarang.
"Haidan Hafiz gak ada, dia ke pondok bawa Jeo main." Jelas nya setelah sampai didepan Haidan, wajah manis nya menampakkan rasa bersalah. Gemas sekali ingin Haidan cubit rasanya.
Respon dalam hati sangat berbeda dengan respon tubuh diluar hati, yang dilihat Jihan Haidan hanya menutup matanya dan berdehem saja. Hal itu membuat Jihan berfikir Haidan marah kepadanya.
"Idan maaf ya.."
Duh manis, kenapa kamu meminta maaf pada pemuda yang tengah sekarat itu?
"Dari pada minta maaf, mending kakak suruh Hafiz pulang sekarang aku benar-benar butuh dia banget." Ucap nya dengan suara serak khas orang sakit, Jihan belum menyadari keadaan Haidan tidak ingin mencari tahu juga kenapa Haidan mencari-cari Hafiz.
"Aku udah nyuruh dia pulang kok tadi, katanya habis sholat langsung pulang."
"Ah lama," Haidan ingin beranjak dari duduknya tapi urung saat merasakan denyutan di kepala nya yang benar-benar menyiksa.
Melihat itu barulah Jihan peka, Haidan sedang tidak baik-baik saja sekarang. Dengan reflek nya yang cukup cepat, Jihan memegangi bahu Haidan dan mengecek suhu tubuh anak itu.
"Panas banget Idan, kamu sakit ini mah. Masuk dulu yuk, biar aku aja yang ngurus kamu."
Karna sudah benar-benar lemas dan pusing, Haidan hanya menurut saja saat Jihan membawanya masuk kedalam rumah.
"Di Sofa aja dulu kak, aku bosen dikamar terus."
"Ish tapi bobo di sofa gak nyaman Haidan!"
"Di kamar panas kak Jihan, lebih gak nyaman!" Baiklah Haidan saat sakit jauh lebih galak daripada saat tidak sakit, ah sebenarnya bukan galak hanya saja nada bicara nya yang tegas karna keseringan bergaul dengan teman-teman satu kerjaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETPEACH
Fanfiction- Han Jisung (harem) Tentang Jihan dan kehidupan manisnya yang semanis buah persik. #bxb #mpreg #lokalau #singleparents