꒰ ∷ ─ chpt. 012˚ ꒱

1.3K 182 13
                                    

felix ditidurkan di kasur begitu saja dan jeongin segera mengungkungnya. jeongin angkat kedua tangan felix di atas kepala.

itu terlihat sangat seksi bagaimana satu tangannya bisa menggenggam kedua tangan mungil felix.

jeongin melihatnya semakin bergairah dan mencium felix dalam dalam. entah sudah berapa kali ia mencium bibir ceri itu tapi jeongin yakin ia tak akan pernah merasa bosan.

keduanya saling menggoda bibir satu sama lain. felix tidak sadar sejak kapan jeongin merambatkan tangannya di dadanya.

yang felix tahu hanyalah, piyama yang ia pakai sudah lepas semua kancingnya.

"snghahhh j-je..." felix mendesah meminta nafas.

jeongin menghentikan kuluman bibirnya. ia belai tangan felix yang meremat rambutnya sebelum kemudian menunduk lagi untuk memakan felix.

ciumannya semakin turun ke leher. lagi lagi menggoda leher sensitif itu. jeongin gesekkan hidungnya di leher felix, menghirup aroma strawberry lagi.

dia sangat suka felix yang seperti ini. terasa sangat lembut dan nikmat. jeongin gemas mengisap tulang selangka felix. itu jelas akan meninggalkan bekas besok pagi.

"j-je... jangann!"

"kau suka itu, huh? kau suka putingmu digigit?"

"mn—aaaahhh"

jeongin puas dengan reaksi felix. ia gigit puting yang mencuat itu sekali lagi. felix sontak mengalungkan lututnya di pinggang jeongin.

dia hanya sensitif memang, tapi seolah mengundang jeongin saja untuk langsung masuk. tangan jeongin yang lain dia gunakan untuk memijat puting satunya.

bagian tubuh kecoklatan itu nampak mencuat lucu. jeongin menjilati dan memutarinya dengan lidah secara bergantian. menghasilkan felix yang mendesis kenikmatan.

"sudah cukup, aku tak tahan lagi..." geram jeongin berhenti menggoda tubuh felix.

ia merogoh sakunya dan merobek plastik kondom itu dengan giginya. felix merona sempurna melihat jeongin yang sangat seksi seperti itu.

namun dia segera kembali ke dunia nyata saat merasakan sesuatu yang basah memasuki pantatnya.

"ahhhhh jeo! ini basah.. basah banget.. tterlalu basaahhh"

"aku nggak mau kakak kesakitan nanti"

"k-kau sungguhan...?" felix memerah.

"aku janji akan pelan pelan"

jeongin mengelus rambut pirang felix. ia tersenyum lembut masih jeongin lebih banyak pelumas.

felix sendiri merasa itu terlalu banyak, setiap kali bergerak ia bisa rasakan cairan itu memuncrat dari dalamnya. tapi jeongin terlalu berhati hati tak mau sampai menyakiti felix nantinya.

sambil tangan kirinya mengocok penis felix naik turun, jeongin memasangkan kondom di miliknya sendiri yang sudah keras. tak lupa menyiramkan kondom itu lagi dengan pelumas.

jeongin mensejajarkan dirinya di pintu belakang felix. ia menatap felix sebentar dengan ragu. melihat felix sepertinya terlalu lemah untuk merespons, jeongin mencium keningnya.

"aku melakukannya bukan sebagai housekeeper, kak. aku sangat mencintai kakak." lirih jeongin sambil memasukkan dirinya di dalam felix.

"jjeongin-ahhhh!!!" felix mengadahkan kepalanya.

jeongin memejamkan mata, terus berusaha masuk semakin dalam. astaga, dia tidak mengira rasanya seluar biasa ini.

felix sangat ketat dan sempit. licin dan elastis di saat yang bersamaan. jeongin rasa ia bisa langsung keluar jika tidak ingat untuk memuaskan felix dahulu di atas segalanya.

jeongin diam sebentar untuk membuat felix nyaman dengan ukurannya. saat ia membuka mata, ia disapa dengan air mata felix. jeongin tersenyum kecil menjilati air asin di pipinya.

jeongin menautkan jemarinya di tangan felix kemudian diletakkan di samping kepala kanan dan kiri felix, "aku gerakhh kak."

desahan tertahan felix membumbung di udara. ia berusaha keras untuk tak membuat nagisa bangun karena suara nakalnya karena dirangsang jeongin.

milik jeongin yang hangat keluar dan masuk di lubangnya yang becek.

crott crott crottt crott

tentu saja karena pelumas itu berbahan dasar air, rasanya jadi sangat basah. jeongin dapat menusuknya dengan mudah dan cepat.

lubang felix yang sudah basah dari awal membuat suara suara penuh dosa yang sensual.

felix merasa seperti terbang ke awang awang. pikirannya terasa berkabut. yang dia pikirkan sekarang hanyalah betapa hebatnya jeongin dalam memuaskan nafsunya.

jeongin menggeram lagi karena penisnya diremas lubang felix yang basah dan panas. beberapa tusukan lagi dan ia akan segera keluar.

penis felix sendiri juga terasa bengkak dan bergetar ketika dikocok jeongin.

"jejeonginhhh!!!"

"tenang, kak felix...."

jeongin menyeringai saat cairan putih itu memuncrat mengotori perut ber absnya. jeongin ikut keluar di dalam kondomnya beberapa saat kemudian.

perlahan jeongin mengeluarkan penisnya dari dalam felix. cairan putih di kondom itu terlihat memaksa keluar.

jeongin segera membebaskan penisnya dan membuang benda itu di tempat sampah yang ada di kamar felix. saat ia kembali, jeongin menyadari felix sudah tidur saja dalam sekejap.

"selamat tidur, kak felix" kata jeongin mengecup pipinya.

ia membersihkan semua tubuh felix dengan tisu basah dan memakaikan baju untuknya kembali. 

terakhir tak lupa jeongin menyelimuti felix dengan benar dan memberikan boneka beruang untuk dipeluk felix.

© ECLAIR, 240122

jangan tanya kenapa nagisa gak mergokin mereka :v

❪ 恋 ❫ ECLAIR • jeonglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang