✈ CINQUE

23 8 1
                                    

Suara decitan spidol memenuhi ruang kelas. Seluruh siswa terlihat fokus dengan kegiatan menulisnya. Seperti itulah suasana ketika bu Wati sedang mengajar di kelas.

"Jed.." keluh Zelia pada teman sebangkunya. Jade Savier - X IPA 2.

"Sabar, Ze.. bentar lagi juga kelar. Lo gak mau ngepel lasket kan?,"

Zelia menggeleng dengan mata sayup.

"Baik, anak-anak. Kita cukupkan pertemuan hari ini, minggu depan ibu akan adakan kuis. Terimakasih." ucap bu Wati, lalu melenggang pergi keluar kelas.

"Lah, kesetanan apa bu Wati?," Satria terlihat bingung. Pasalnya bu Wati selalu keluar kelas 10 menit setelah bel berbunyi.

"Mau kencan ama pak El." celetuk Ferdinand.

"Dih, kagak mungkinlah! Pak El udah punya bini, anjir!" timpal Putra.

"Yaudahlah, yang penting gue ganteng." kata Satria pede.

"Kagak nyambung, goblok!"

"Ih, si Ferdi kasar." ujar Nayla, membuat sang empu menoleh kearahnya.

"Tapi sayang kamu."

"Masa si, mas?" Bukan! Itu bukan Nayla, melainkan Satria yang menjawabnya, Ferdinand dibuat merinding mendengarnya.

"Dahlah, gue cabut! Takut homo!"

"Astaghfirullah, Fer. Gue masih takut dosa!"

"Woy! Belom bel!" teriak Gio selalu ketua kelas saat melihat Ferdinand berjalan ke pintu keluar.

"Sok suci lo! Gue cuma mau nyebat doang, elah! Dikelas no smoking!"

"Noh, Gi. Makanya kalo pengen Ferdinand tetep dikelas, coba lo minta izin sama pak Boy biar aturan no smoking diilangin disekolah ini." ucap Satria, mengundang toyoran keras dari Putra.

"Otak lo noh yang perlu diapus, biar gak beban!"

Tak lama dari itu, terdengar suara bel. Semua siswa langsung berhamburan keluar kelas. Beda dengan Zelia yang masih terlelap di atas buku biologinya.

Nayla menggoyang-goyangkan tangan Zelia. "Ze, ayo pulang. Lo mau disini ampe besok?,"

Zelia hanya berdeham tanpa mau membuka suara.

"Makanya lain kali kalo telponan ama si Mickey tuh inget waktu, ayo bangun.." omel Nayla.

"Eh, Nay!" panggil Molly yang sedari tadi fokus dengan ponselnya.

Nayla menoleh. "Apa?,"

"Hari ini gue bal--"

"Balik sama Vando? yaudah sana." sela Nayla.

"Ih, baik banget. Gue duluan ya, bye! Zelia gue duluan!" Teriak Molly Seraya berlari keluar kelas.

Kini hanya tinggal Zelia dan Nayla, sepertinya Nayla harus menggunakan cara lain untuk membangunkan temannya itu.

Pesawat Kertas [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang