Chang Min bangun keesokan harinya dengan kepala sakit luar biasa, dan rahangnya seperti retak karena sesuatu. Setelah minum beberapa kaleng, dia tidak ingat lagi apa yang terjadi tadi malam.
Chang Min kemudian mengamati sekitarnya. Dia tidur di lantai di ruang tamu dan tidak ada Hae Gyu di sampingnya. Apa pemuda itu sudah pulang?
Peralatan bekas barbeque sudah rapih dan sudah di cuci dengan bersih, sampah sudah di buang, lalu ada catatan kecil di atas meja.
Sunbae, tadi malam kau jatuh dan mengenai ujung meja, jadi mungkin rahangmu akan terasa sangat sakit. Aku sudah membeli obat dan sarapan, semuanya ada di atas meja. Aku pulang dulu.
Hae Gyu.
Chang Min tersenyum melihat catatan Hae Gyu. Jika memang begitu, berarti tidak ada hal aneh yang terjadi tadi malam. Potongan adengan ciuman samar-samar yang muncul di kepalanya, berarti hanya mimpi saja. Dia mendesah lega.
Dia bangun dan menikmati sarapan yang dibelikan Hae Gyu untuknya.
Di rumah keluarga Lee, Hae Gyu yang baru saja tiba, langsung mengurung diri di kamar. Dia duduk di depan komputer dengan pikiran tadi malam.
"Kenapa Chang Min malah menyukaiku?"
[Host, perasaan seseorang tidak bisa diprediksi. Bisa saja karena sikap Host yang berubah membuat efek kupu-kupu pada novel ini.]
"Aku kenal dia belum lama, tapi cintanya sudah seperti orang gila. Ayo, jelaskan padaku. Pasti ada sesuatu yang tidak kau ceritakan lagi."
Dia juga teringat dengan Chan Ho yang tidak pantang menyerah. Dia bukan pemeran utamanya, oke.
[Ehm, sebenarnya... saat Host setuju masuk ke novel ini... aura protagonis telah menjadi milik Host.]
Otak Hae Gyu langsung kosong. "Apa? Aura... protagonis?"
Apa lagi itu? Kepala Hea Gyu berdenyut-denyut dengan pengaturan yang sistem ciptakan.
[Intinya, tokoh-tokoh di novel ini, sekalinya tertarik dengan Host, perasaannya akan lebih cepat berkembang. Lagipula, bukankah perasaan cinta itu tidak ada hubungannya dengan waktu. Cinta bahkan bisa muncul saat pandangan pertama.]
Omong kosong!
Hae Gyu menghela nafas. Perutnya agak tidak enak karena minum semalam. Saking bersemangatnya, dia menghabiskan hampir sebagian banyak kaleng yang dimiliki Chang Min.
Saat itu, terdengar suara ketukan di pintu, lalu Jung Suk muncul dari sana.
"Kau baru pulang?"
Hae Gyu sebenarnya masih agak canggung dengan kakak pertamanya itu akibat kejadian di kantor polisi. Sepertinya Jung Suk pun merasakan hal yang sama, tapi dia cukup berjuang untuk bisa dekat dengannya.
"Ya, aku menginap di rumah seniorku," kata Hae Gyu.
Jung Suk mengangguk. "Ya, Han In memberitahuku." Ketika dia mendekat, dia mencium bau alkohol dari tubuh Hae Gyu. "Kau minum?"
"Err..." Hae Gyu langsung mengalihkan pandangannya. Seharusnya dia langsung mandi tadi. "Sedikit." Lalu dia buru-buru menambahkan. "Tapi ini bukan salah seniorku. Aku yang malah mengajaknya minum."
Jung Suk menghela nafas. "Apa alkohol sangat enak?" sepertinya adiknya itu sangat menyukai minuman itu.
Hae Gyu langsung memberikan kedua ibu jadinya. Jung Suk menyentil keningnya melihat itu. "Dasar. Cepat mandi, aku akan menyuruh bibi mebuat sup hangat untukmu." Dia kemudian pergi, tapi sebelum pintu itu menutup, Hae Gyu berkata dengan serius. "Terima kasih, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Hiduplah Untuk Bahagia [END]
Genç KurguTELAH TERBIT!!! Keterangan pemesanan (buku/pdf), ada di bab terakhir. BUKAN NOVEL TERJEMAHAAN Author : Andrias13 ----------------------------------------- Lee Hae Gyu bertransmigrasi ke sebuah novel dengan bantuan sistem. Tapi novel itu agak tidak...