Happy Reading
Sebelum baca, Jitak dulu dong bintangnya!
.Aku masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi, aku menutup rapat-rapat pintu kamar mandi. Untung saja si cowok UKS itu tidak mengejarku dan tidak mencari masalah lagi denganku, tapi tidak tahu jika nanti.
Aku menghela nafas, sayup-sayup aku mendengar suara langkah kaki memasuki toilet dengan suara gibahan anak perempuan."Kalian tahu si Dito 'kan?" tanya salah satu perempuan.
Dito? Apa mereka sedang membicarakan Dito pacarku? Aku menajamkan pendengaranku."Dito yang mana, Sya?"
"Itu lho, Dito yang main futsal, pacarnya si Riri."
"Oh dia!"
"Iya, katanya si Dito itu jadiin si Riri pacar itu karena taruhan!"
"Eh, seriusan lo?"
"Iya, gue juga tau dari si Farhan. Lu tahu gak apa taruhan kalo Dito bisa dapetin Riri dan pacaran selama tiga bulan?"
"Apaan emang? Gue gak tau apa-apa anjir!"
"Mobil sport!"
Kedua siswi itu keluar dari toilet dan aku dengar mereka masih melanjutkan obrolannya.
Apa benar apa yang mereka berdua tadi omongin? Kalo benar, aku gak nyangka banget sama Dito! Pantesan dia ngemis-ngemis minta jadian sama aku waktu itu. Dasar!Aku keluar dari bilik kamar mandi dan keluar dari toilet berlari karena aku akan mengejar kedua siswi tadi dan menanyakannya langsung. Namun, saat aku keluar dari toilet ada tangan yang menahanku hingga aku pun menghentikan langkahku.
"Urusan kita belum selesai!" Itu suara dari orang yang menahan tanganku.
Aku dengan cepat aku menengokkan kepala. Astaga si cowok UKS lagi, ternyata dia mengikuti!"Ih! Urusan apa sih?" tanyaku dengan mengerutkan kening.
"Pertama lo tunjuk-tunjuk muka gue, gue gak suka di tunjuk-tunjuk. Kedua lo injak kaki gue, padahal gue gak salah apa-apa," ucapnya.
"Terus mau apa sekarang?" tanyaku, aku mengangkat wajahku.
"Karna lo sukses bikin gue kesel, lo satu minggu harus teraktir gue makan di kantin," ucapnya dengan enteng.
Aku membelalakan mata. "Yang bener aja! Uang Riri nanti abis dong!"
"Bukan urusan gue, intinya lo harus teraktir gue selama seminggu mulai hari ini!" tegasnya.
"Nyebelin!"
"Banyak yang bilang gue emang nyebelin, tapi aslinya gue itu baik dan rajin menabung."
Cowok UKS itu manarikku, aku mengikuti langkahnya. "Mau kemana sih?!" protesku.
"Ke kantin, teraktir gue!"
Ada apa dengan cowok satu ini? Kenapa mencari masalah terus denganku? Menyebalkan.
Aku dan cowok UKS ini duduk di salah satu bangku kantin. Kanyin masih sepi, tentu saja karena ini bukan waktunya istirahat."Riri gak mau bolos, Riri mau ke kelas dulu." Aku bangkit dari dudukku tapi ditahan oleh cowok UKS itu.
"Ada apa? Riri gak mau ya harus teraktir kamu, lagian siapa kamu?"
"Lo harus teraktir gue selama satu minggu, sekarang lo temenin gue."
"Ada masalah apa sih? Udah Riri bilang, Riri gak mau!"
"Turutin gue, atau gue gak akan bikin lo nyaman ada di sekolah ini."
Aku menghela napas, mencoba sabar menghadapinya. "Oke! Tapi Riri gak bisa nemenin, kalo mau makan, makan sendiri. Nih uangnya!" aku menyodorkan uang sepuluh ribu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him or Him?
Teen FictionDisetiap pelukannya memberikan ketenangan, menyalurkan rasa hangat. Terbiasa dengan kehadirannya membuatku tak bisa untuk kehilangannya. "Gak bisa kaya gini, Riri. Ingat, kita sahabatan! Riri gak boleh punya obsesi buat bisa pacaran sama Ari, apala...