○ 11. Perkenalan ○

311 43 11
                                    

Aroma asing yang tak pernah ada di apartemen Wendy sebelumnya, menyeruak memenuhi kamar gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma asing yang tak pernah ada di apartemen Wendy sebelumnya, menyeruak memenuhi kamar gadis itu. Wangi parfum di tubuh Benny yang berpadu dengan milik Wendy serta sisa-sisa penyatuan mereka semalam, menciptakan aura baru bagi tempat ini. Setidaknya itulah yang dirasakan sang pemilik kamar yang baru saja membuka matanya.


"Morning, sayang." Sapa Benny yang tampak sudah segar dengan tubuh terbalut handuk.

"Morning, Ben..." Jawab Wendy lirih.

"Semalem capek banget, ya?"

Mendengar hal itu, Wendy merasa masih berusaha mengumpulkan kesadarannya, seketika merasa begitu segar namun juga malu. Terlebih saat memori tentang panasnya kegiatan mereka semalam kembali terputar di otaknya. Ah, bagi gadis itu rasanya benar-benar luar biasa. Pantas saja teman-teman dekatnya di kantor sering bercerita tentang pengalaman staycation++ masing-masing.

"Wen?" Panggil Benny membuatnya tersadar dari pikiran mesum itu.

"Hmm?"

"Kamu mau sarapan apa? Aku pesenin, ya?"

"Aku jarang sarapan, Ben. Tapi kalo mau, di ruko bawah ada yang jual bubur ayam enak. Kamu mau nggak?" Tawar Wendy yang masih sibuk bergulat mencari kehangatan dalam selimut.

Lelaki itu mengangguk setuju dengan ide itu. "Boleh juga."

"Ya udah, tunggu bentar ya. Aku ganti baju sama cuci muka dulu, ya."

Tak ingin membuat Benny kelaparan, Wendy bergegas turun dari ranjang empuknya dan berniat menuju kamar mandi segera. Namun sebelum sempat gadis itu mencapai tujuannya, suara pintu apartemen di buka membuat langkahnya refleks terhenti begitu saja. Pikirannya yang masih belum terisi penuh, membuatnya masih tak bergerak sampai sesosok pria tinggi yang baru saja menjejakkan kaki di sana memalingkan wajahnya malu.

"Chandra?"

"Wen... pake baju yang bener dulu!" Perintah pria itu dengan sedikit keras hingga berhasil memancing Benny segera keluar dari kamar. Sementara Wendy, ia segera berlari ke kamarnya untuk menjalankan perintah sahabatnya tersebut.

Para pria yang tersisa di ruang tengah itu, kini diam membisu seraya memandang satu sama lain tanpa tahu apa yang terjadi.  Benny yang bingunv dengan kehadiran pria yang dianggapnya tetangga Wendy tanpa permisi, serta Chandra yang terkejut dengan keberadaan pria asing tanpa pakaian lengkap di dalam unit apartemen sahabatnya. Keduanya sibuk bergulat dengan pikiran serta asumsi masing-masing.

Meski begitu, nampaknya Chandra lebih cepat memahami situasi. Dalam nalarnya, kedua manusia yang berpakaian terlampau minim itu pastilah baru saja melakukan aktivitas dewasa. Terlebih setelah ia melihat jejak kebiruan yang terlihat pada dada Benny.

Jujur saja, lelaki itu sedikit merasa kecewa dengan perbuatan sahabatnya. Namun mau bagaimana lagi? Ia tak bisa mengatur kehidupan gadis itu sepenuhnya. Apalagi, secara tidak langsung Chandralah yang membuat Wendy berani melakukan ini, karena ialah yang melepaskan 'segel' Wendy sebagai seorang gadis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Night Story [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang