-SEQUEL-

433 56 4
                                    

Hinata hamil.

Tidak ada kabar lain yang membuat Sasuke bahagia. Sasuke sudah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya saat ini.

Rumah yang menjadi tempat pulang

Istri yang selalu menunggu kepulangannya

Dan suara tangisan anak yang akan menghiasi rumah Uchiha nantinya

Melihat Hinata beristirahat dengan nyaman setelah berusaha keras menyelamatkan pasien membuat Sasuke bangga dengannya. Untuk pertama kalinya ia percaya dengan adanya kami sama setelah tragedi Uchiha.

Dulu Sasuke berpikir bahwa tidak ada peran Kami sama dikehidupannya. Tidak ada cahaya yang merengkuh Sasuke. Hingga ia bertemu dengan Hinata.

Ia datang dengan luka yang hampir sama dengannya. Tapi berbeda dengan Sasuke, Hinata masih berpegang dengan seutas tali yang disebut 'harapan'. Ia menerima semua olokan dari orang terdekatnya dengan lapang dada. Karena ia percaya bahwa Kami sama akan selalu membantunya setiap saat.

Terima kasih Hinata

***

"Terima kasih atas bantuan kalian untuk desa kami" ucap Sato

"Dan maafkan kami karena tidak sengaja membahayakan bayi kalian" lanjut Sato

"Tidak perlu dipikirkan Sato san. Kami baik-baik saja. Terima kasih sudah merawat kami" ucap Hinata dengan mengusap perutnya yang masih rata

"Semoga kalian sampai tujuan dengan selamat dan hidup bahagia" ucap Suzuki

"Terima kasih" balas Hinata

"Kami pamit pulang Sato san, Suzuki san" lanjut Hinata

"Hati-hati dijalan" ujar Suzuki

"Jagalah mereka Uchiha san" lanjut Suzuki

Tidak ada respon yang diberikan Sasuke ke Suzuki terhadap pesannya karena hal itu sudah menjadi tanggung jawabnya. Suzuk berharap kelurga kecil tersebut dapat hidup bahagia.

Pasangan tersebut berjalan menjauh dari gerbang Kusagakure. Mereka memang berjalan karena mengingat kondisi Hinata yang akan kesulitan untuk lompat melewati pohon-pohon.

"Kita pakai portal saja"

"Tidak perlu Sasuke kun. Ini masih belum ada satu jam kita berjalan. Aku masih kuat"

Sasuke tahu bahwa ucapannya itu tidak akan mempan. Tapi Sasuke harus terus memaksa Hinata, ia tak ingin terjadi hal buruk kepadanya. Pulang dengan jalan kaki adalah ide konyol dari Hinata. Ia meminta Sasuke untuk pulang dengan jalan kaki. Padahal ada jalan cepat seperti menggunakan portal Sasuke untuk segera sampai di Konoha. Sasuke sudah menolak ide konyol ini. Mana mungkin Sasuke mau menuruti permintaan Hinata kali ini. Tapi hasilnya berbanding terbalik dengan apa yang Sasuke mau.

Suasana hening menyelimuti perjalanan pasangan ini. Mereka tidak merasa asing dengan suasana hening. Justru pasangan ini sangat menikmati keheningan yang terjadi diantaranya. Hingga Hinata memecahkan keheningan tersebut

"Ne, Sasuke kun"

"Hn"

"Apa yang kau rasakan sekarang?"

Sasuke menoleh dan memberikan tatapan bingung ke Hinata

"Eum maksudku, bagaimana perasaanmu sekarang?"

"Pertanyaan yang bodoh"

"Jawab saja"

"Sasuke kun, eum?"

Sasuke tidak menjawab pertanyaan Hinata. Ia berhenti berjalan dan menatap Hinata. Sasuke tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya dengan untaian kalimat manis seperi laki-laki diluar sana.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang