₹Author POV₹
Sejak Thanos menjentikkan jarinya.
Hampir semua orang di seluruh dunia menghilang menjadi debu.
Blip accident.
Beberapa orang yang tidak terkena dampaknya menyembutnya dengan demikian.
Jalanan yang dulunya ramai kini sepi.
Sekolah.
Tempat lain pun ikut sepi.
Tak jarang menemukan sampah yang menumpuk di setiap rumah.
Setiap orang berusaha menerima hal yang terjadi.
Namun tetap ada yang tidak bisa menerimanya.
"I'm sorry...i'm so sorry Sarah"
"Hei, hei, what's wrong [y/n]?"
"Sarah i'm really hik sorry...", tangismu sendu. "I can't...Sam...Bucky...everyone..."
Termasuk dirimu.
Setelah pertarungan sengit melawan Thanos kau meutuskan kembali ke Lousiana.
Menemui sahabat yang sudah seperti kakakmu sendiri, Sarah Wilson.
"Oh, dear..."
Sarah tahu apa yang kau maksud dan memelukmu, mengelus suraimu.
Sedang kau menangis tersendu-sendu memeluknya erat, kepalamu tenggelam di bahunya.
Isakmu terendam di bahunya.
Sarah ikut menitihkan air mata.
Ia kehilangan saudara lelakinya, Sam Wilson.
Kau merasa sangat bersalah atas kejadian ini.
Apalagi keluarga Wilson sudah banyak membantumu.
Kejadian ini mebuat banyk orang yang tersisa merasa terpukul.
Kehilangan orang yang mereka sayangi.
Kau menangis sampai tertidur.
Sarah membiarkanmu tidur di kamar tamu.
Tapi esoknya dia tidak menemukanmu di kamar tmu tersebut.
Dia memutuskan mencarimu di bekas rumahmu dulu yang terbakar.
Rumah itu dibangun kembali tapi tidak dijual.
Yang membangunnya adalah keluar Wilson, mereka sejak dulu tidak percaya kalau kau juga meninggal dalam insiden tersebut.
Ia berhenti di depan rumahmu.
Menekan bel yang ada.
Ada jawaban dari dalam yang membuat Sarah heran sekaligus terkejut.
Karena itu bukan suaramu.
Pintu terbuka dan memperlihatkan orang yang membuka pintu tersebut.
Betapa terkejutnya Sarah melihat sosok yang membuka pintu.
"Can i help you miss?"
"Oh, God is imposible...", Sarah menahan air matanya. "Hei, who are you by the way?"
"I'm Nevis and this is Nexus"
Nama yang tak asing bagi Sarah.
Dua sosok anak kecil itu adalah adik kembarmu yang sudah tiada.
Tapi kini ada di hadapannya bahkan namanya pun sama.
"Maaf tapi kakak kami tidak mau bertemu orang dulu", ucap Nexus bocah lelaki di belakang Nevis.
"Why? And what are you guys?", curiga Sarah.
"Kami cuma robot android untuk membantunya, kami dibuat persis seperti adik kembar kakak dulu", jelas Nevis.
"Oh, my God", Sarah menghaous air matanya. "Katakan padanya, aku akan kemari setiap hari mengantarkannya makanan dan apa yang dia butuhkan, aku tidak peduli dia mengurung diri atau tidak memkannya"
"Baik", kata Nevis.
"Dan satu lagi pesan dariku", Sarah berjongkok di depan robot tersebut. "You are not alone [y/n]"
✴️✴️✴️
₹Reader POV₹
Satu tahun...
Tidak terasa ya.
Bahkan tahun baru sepi tidak da kembang api.
"Buck..."
Steve memberiku kado dari Bucky.
Isinya kalung berliontin bintang.
Sekarang aku menyesali semuanya.
Steve dan Sam benar, kalau aku mensia-siakan perasaan seseorang...saat dia hilang aku akan menyesal.
"Fuck..."
This is really happening.
Aku sepertinya juga sudah mulai gila.
Dalam keputusasaanku aku membuat robot android mirip dengan twins.
Bahkan suaranya mirip.
Rumah ini juga...
"Kenapa kalian begitu baik padaku?"
Aku mengetahuinya dari pesan Sam yang terakhir belum sempat aku lihat waktu dia masih ada.
Kamarku bahkan sama.
Tapi aku modifikasi sedikit dan menjadi antigravity.
Sudah setahun juga, Sarah mengirim makanan padaku.
Kenapa dia tidak marah padaku?
Sam tiada gegara aku yang lemah ini.
"Bucky...i love you...i'm sorry"
Maaf aku dingin padamu.
Maaf aku menyakiti perasaanmu berkali-kali.
Maafkan aku...
"What?", pintuku diketuk.
Sial suaraku seperti tikus kejepit gegara menangis.
Air mataku sampai mengering gegara aku sering menangis.
"Dinner", suara Nexus. "Sarah mengundangmu merayakan tahun baru"
"Kalian saja yang ke sana..."
Aku tidak mau keluar...
Aku sudah membunuh semua orang di planet ini secara tidak sengaja.
Bayang-banyang mereka yang tiada menghantuiku.
Kejadian iti terus berulang dalam mimpiku.
"I can't let you go...i love you"