1

286 53 7
                                    

Ruang dan Waktu bagian 1


sasunaru



Fantasi,  yaoi






CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!
































Naruto adalah pemuda umur 19 tahun yang lahir dan tumbuh dikota besar bernama Tokyo membuatnya memiliki pemahaman sama dengan orang-orang kota umumnya terutama bila itu menyangkut hal berbau magis seperti sihir, orang dengan kekuatan atau bahkan perjalanan waktu. kecuali hal itu disangkut pautkan dengan teknologi atau semacamnya.

tahun 2019, tahun dimana teknologi berkembang pesat namun masih ada juga segelintir orang yang memperdebatkan apakah bentuk bumi itu bulat atau datar. namun terlepas dari semu itu Naruto hanya akan menjadi bagian dari kelompok pemikir mayoritas. bahkan kata Tuhanpun hanya sebuah pormalitas didalam dirinya yang tertanam seadanya efek dari lingkungan keluarganya sendiri.

Saat itu adalah sore dimusim dingin dan Naruto baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya, kedua tangannya penuh dengan berbagai barang, tas punggung berwarna hitam, tas kain berukuran besar dan satu kotak peralatan jahit. ya, Naruto adalah Mahasiswa semester tiga teknik industri, Fashion desain. jadi sangat wajar bila melihatnya akan selalu membawa banyak peralatan dan kebutuhan kampus semacam kain ataupun peralatan jahit lainnya.

kelas hiasan busana selalu saja merepotkan sama dengan kelas-kelas lainnya yang membutuhkan banyak waktu pengerjaan dan menguras emosi. bagaimana tidak emosi kalau harus disuruh memasang payet pada satu gaun penuh? ‘ketentuan tugas adalah hiasan yang kalian gunakan harus memenuhi minimal 50% busana’ ya begitu kira-kira kalimat yang dikatakan dosennya saat memberikan tugas ini.

belum selesai penderitaan, Naruto harus menerima kenyataan kalau Dosen galaknya itu malah mengACC desain Naruto yang tersulit. setidaknya jangan pilih desain yang menggunakan hiasan payet, ada dua pilihan lain berupa desain dengan bordir dan sulam namun tentu saja nasib buruk selalu menyertainya.

berjalan tergesa, Naruto mengeratkan kain panjang yang dililitkan pada lehernya untuk menghangatkan diri, berjalan menuju parkiran dan segera menaiki sepeda miliknya lalu tak lupa untuk menaruh barang bawaanya yang tidak sedikit itu kedalam keranjang yang terdapat didepan sepeda.

sesekali pemuda itu akan meniupkan udara dari mulutnya karena merasakan dingin mendera, segera menggoes sepeda miliknya dan memulai perjalananya untuk kembali kekontrakannya.

sebenarnya, Naruto berasal dari Kota ini dan bahkan rumah milik keluarganya hanya berjarak tigapuluh menit dari kampus namun memang dia sudah lama keluar dan tinggal sendiri saat dulu umurnya tujuh belas tahun bertepatan dengan tahun pertama kuliahnya.

di perjalanan Naruto kemudian mampir disalah satu toko kecil dekat kontarakan miliknya untuk membeli beberapa cemilan dan tentunya beberapa butir telur untuk dia olah malam ini. memang ditempatnya masih ada stok makanan mentah dan beku namun sebagai pecinta berat telur Naruto tidak akan bisa menikmati makan yang dirinya makan bila tidak didampingi dengan telur dalam bentuk olahan apapun.

“kripik, susu kedelai dan…… ini saja…” gumam Naruto pada dirinya sendiri sambil sesekali akan memilih apa yang akan dirinya beli dan menaruhnya pada keranjang berukuran sedang yang sedari tadi dia tenteng.

posisi Naruto saat itu sedang berjongkok untuk mengambil cemilan kecil yang terdapat dibagian rak bawah saat dirinya mendengar suara seseorang memanggilnya dari arah samping kiri.

ruang & waktu || sasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang