Life 4 : Teman Baru (2)

153 12 0
                                    

Flashback on

"Kerghh," Akeno terdorong mundur karena gelombang kekuatan malaikat jatuh.

"Tidak kusangka kau memiliki pelayan kuat yang berada di bawahmu." Ujar salah satu malaikat jatuh berperawakan pria umur 40an, Dohnaseek. "Bagaimanapun, kekuatannya berada dibawah Raynare-sama."

"Dan dia hanyalah bocah." Timpal malaikat jatuh berambut pirang twin tail dengan gaun loli gothic, Mittelt. Rias hanya diam sambil menahan amarahnya.

"Pft mendengar ceritanya saja membuatku tertawa sampai perutku sakit." Ujar Dohnaseek lagi.

"Bagaimanapun aku sudah muak dengan sandiwara ini," timpal malaikat jatuh berambut biru, Calawana, sambil melempar tombak cahaya yang diikuti oleh dua rekannya kearah Rias.

"Buchou!" Akeno memperingatkan Rias.

Buuum

Terjadi ledakan gelombang kekuatan Rias, dan menghancurkan setiap tombaknya.

"Dia menangkis serangan kita?!" Seru para malaikat jatuh itu tak percaya.

"Siapapun yang berani menghina pelayanku, akan kuhancurkan!" Gelombang kekuatan Rias semakin meningkat, tapi....

"Hai' sudah cukup Oujo-san. Tidak perlu bagi iblis kelas atas sepertimu mengotori tangannya hanya untuk menghabisi para gagak kelas rendah seperti mereka." Ujar pemilik suara itu, Stephen.

"Stephen!" Ujar Rias dan Akeno bersamaan kaget. "Bukankah kau sedang membantu Issei di dalam sana?" Tanya Rias.

"Itu hanya bunshin ku. Yah, terima kasih kepada kalian berdua karena mengulur waktu, membuat mereka memilih duduk-duduk di pohon." Ujar Stephen. "Dan juga kepada kalian, malaikat jatuh-san, akhirnya aku bisa menguji formulaku."

Sementara Mittelt melihat bingung seorang manusia yang bisa sesantai itu pada iblis kelas atas langsung bertanya pada rekannya yang terdiam melihat manusia itu, "siapa manusia itu?"

"Entahlah. Dia adalah manusia yang dari kemarin mengganggu kita terus." Jawab Calawana.

"Hooh, begitu. Kalau begitu boleh saja kan kubunuh dia supaya tidak ada saksi?" Ujar Mittelt.

"Oi, gadis pirang. Coba kau lihat di telapak tangan kirimu." Ujar Stephen yang sudah mulai tidak tahan ingin mengujinya.

Mittelt yang hanya bingung kemudian melihat tangannya, dan seketika ia terkejut melihat sebuah tanda (mirip segel kutukan Orochimaru.)

"I-ini apa?" Tanya Mittelt terkejut.

"Itu adalah segel." Jawab Stephen singkat. "Terima kasih kalian sudah bersantai di pohon, sebetulnya aku sudah menaruh segel di pohon, dan ketika kalian disana, segel itu tanpa kalian sadari berpindah ke tubuh kalian."

"Se-segel? Apa maksudmu?" Tanya Calawana.

"Hahh sialan kalian para burung bangkai banyak tanya." Stephen langsung menghilang meninggalkan kilatan biru.

"Di-dia menghilang." Ujar Mittelt terkejut.

"Aku disini Oujo-san." Tiba-tiba Stephen muncul di belakangnya dengan dōjutsu nya. Ia segera mengumpulkan energi petir di tangan kirinya, menciptakan kumpulan petir berwarna biru, yang terdengar seperti raungan ribuan burung.

"A-ap.." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Mittelt ditusuk hingga tangan Stephen menembus dadanya.

"Guargh," hanya itu yang bisa dilakukan Mittelt. Tak lama kemudian tubuhnya hilang.

"Ichi (satu)." Gumam Stephen, kemudian menghilang lagi dan muncul di depan Calawana, tanpa basa-basi, ia langsung menusuknya hingga tangannya menembus punggungnya, dan menghancurkan tubuhnya.

Reincarnation of Last Uchiha in DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang