24 bagian dua puluh empat

74 1 0
                                    

Begitulah, maka kemudian Arya Wirayuda berdua dengan Sancoko segera menuju ke Pakuwon untuk melaporkan tentang para perampok kepada Akuwu Tugaran.

Sesampai di gerbang pakuwon, agar tidak berlama-lama, maka Arya Wirayuda mengambil lencana keluarganya dan memperlihatkan kepada para prajurit penjaga gerbang pakuwon.

"selamat datang Raden, apa yang bisa kami bantu" ujar prajurit penjaga begitu melihat lencana emas milik Arya Wirayuda.

"kami ingin bertemu dengan gustimu, Akuwu Tugaran, apakah beliau ada di tempat" tanya Arya Wirayuda

"oh mari kami antar ke pendopo dulu Raden, biar kawan saya segera melaporkan keberadaan Raden berdua kepada gusti Akuwu" kata prajurit penjaga

Maka kemudian Arya Wirayuda dan Sancoko diantar salah satu prajurit penjaga gerbang ke pendopo pakuwon sementara salah satu prajurit yang lain segera lapor kepada pimpinannya terkait keberadaan Arya Wirayuda yang hendak bertemu dengan Akuwu Tugaran.

"silahkan tunggu sebentar di sini raden, saya kembali dulu untuk menjaga gerbang" ujar prajurit setelah sampai di pendopo pakuwon.

"baik prajurit, terima kasih sudah diantar ke sini" jawab Arya Wirayuda

Sementara itu setelah menerima laporan dari penjaga gerbang, senopati prajurit segera menghadap kepada Akuwu Tugaran untuk melaporkan terkait keberadaan tamu seorang bangsawan yang hendak bertemu dengan akuwu.

Mahesa Pulung, akuwu Tugaran kemudian bergegas ke pendopo diikuti oleh senopatinya setelah menerima laporan. dalam hatinya dia bertanya-tanya kira-kira bangsawan mana yang hendak bertemu dengannya dan ada keperluan apa.

Sesampai di pendopo, sang akuwu melihat dua orang sedang duduk dengan tenang, tampak keduanya adalah anak-anak muda. salah satu diantara anak muda tersebut terlihat sangat sopan dan menghormati anak muda yang satunya, maka akuwu berfikiran bahwa mereka adalah seorang bangsawan muda dan pengawalnya.

"selamat datang di pakuwon Tugaran Raden, mohon maaf jika kami kurang sopan dalam menanggapi kehadiran raden berdua" ujar Akuwu Tugaran

"kami yang minta maaf paman, jika kehadiran kami berdua menganggu tugas dari paman akuwu dan paman senopati, oh iya, perkenalkan, saya Arya Wirayuda, anak senopati Arya Jaladara di Kedaton Wetan" ujar Arya Wirayuda.

Paregreg, Senjakala WilwatiktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang