"Jennie""Hm?"
"Aku ingin mengatakan sesuatu."
Jennie mengangguk mempersilahkan Jaehyun untuk berbicara.
"Aku ingin selesai."
Jennie membeku,"Kenapa?" tanyanya menahan tangis.
"Aku menyukai orang lain."
Jennie tersenyum tipis,"Boleh aku tau siapa?"
Jaehyun diam sejenak,"Kau tidak perlu tau."
"Sakura?" tebak Jennie.
Melihat reaksi Jaehyun membuat Jennie semakin yakin bahwa tebakannya benar,"Baiklah jika itu mau mu. Terimakasih sudah mau jujur padaku."
***
"TIDAK!"
"Ha? Tidak?"
Jaehyun melihat ke arah sekitar, dirinya menghela nafas lega setelah tau bahwa itu hanyalah mimpi.
"Aku tidak boleh memintanya?"
Jaehyun menoleh, menatap bingung pada Ten yang berada di dalam kamarnya,"Minta apa?"
"Parfum ini."
Jaehyun melirik parfum tersebut,"Oh, boleh."
"Tadi kau bilang tidak." Balas Ten
"Bukan, tadi aku bermimpi buruk jadi seperti itulah." balas Jaehyun seadanya.
Ten mengangguk paham sebelum menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya,"Aku kira dia pura pura tidur." guman Ten
Lelaki itu tadi memang ada meminta ijin untuk memakainya pada saat Jaehyun sedang tidur. Jadi, Ten pikir Jaehyun berpura pura tidur dan menjawabnya.
Jaehyun menyisir rambutnya ke belakang, meraih ponselnya dan mengirimkan pesan singkat pada seseorang yang berada di pikirannya.
Deg
"Ah, aku ketiduran." Guman Jennie setelah menyadari bahwa ia tertidur dalam posisi duduk dalam ruangan latihan.
Ting
Jaehyun-nie
Bisakah aku menelefon mu sekarang?
Tentu
"Jennie"
"Hm? Kau baru bangun ya?"
"Iya, aku mempunyai waktu lebih."
"Kau terdengar masih mengantuk."
"Tidak"
"Hahaha, baiklah. Ada apa?"
"Tidak ada, aku hanya ingin mendengar suaramu."
Jennie tersenyum tipis,"Benarkah?"
"Hm. Kau sendirian sekarang?"
"Ya, aku masih di agensi."
"Latihan mu belum selesai?"
"Sudah, namun aku belum pulang."
"Mau ku jemput? Ini sudah malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING LOVE {II}✔
Подростковая литератураTentang bagaimana mereka menjalin sebuah hubungan di atas pekerjaan mereka. Disarankan membaca season 1 dulu yaa.