Terkadang dunia begitu tidak adil bagi Utahime, dia dilahirkan di dunia sendiri. Tanpa orang tua dan tanpa kasih sayang, dia selalu berdoa mendapatkan kasih sayang dan cinta suatu hari nanti.
Dia berpikir suaminya akan mencintai dan memberi kasih sayang padanya, tapi.... kenyataannya tidak, sekarang Utahime tengah tertunduk gemetar di bawah tatapan suaminya.
Dia baru saja menamparnya, tamparan menyakitkan yang selalu dia terima dengan senang hati semasa-kecil dulu.
Dia tidak tahu kenapa pria di depannya ini langsung menamparnya tanpa sebab dan akibat, tapi 60 detik bertengkar dengan pikirannya, suaminya mulai berbicara sesuatu."Aku dengar dari tetangga, kamu terima pria lain ke rumah? Berani sekali kamu membawa pria lain, Utahime!! Dimana otakmu! Aku suamimu... kenapa kamu tidak memberi izin padaku dulu"
"Aku... maaf, tapi yang kerumah hanya Yuuji dan Megumi... dia mengirim-"
"MENGIRIM APA!!" bentak Satoru.
"Me...me...mengirim kotak itu, mereka...mereka bilang ibu yang memerintah mereka" kata Utahime dengan nada gemetar bersamaan tangan dan kaki ikut gemetar.
"A..aku....minta maaf, Satoru" kata Utahime gagal menyembunyikan tetesan air mata yang sudah bebas di pelupuk bulu matanya.
Satoru masih geram dan amarah masih memuncak, dia melenggang pergi dan membanting pintu kamar mereka begitu kencang sampai Utahime tersentak kaget melihat perilaku suaminya.
.
.Beberapa bulan kemudian...
Utahime tengah berbelanja bersama kakak iparnya Seitenshi, memilih pakaian untuk kebutuhannya. Kakak iparnya selalu membelikan barang brended untuknya seperti Louise vuitton, Dior, Chanel, dan Gucci. Apa Utahime menerima barang-barang mahal itu? Terkadang dia menolak, dan menerima jika menurutnya berguna.
Kali ini Seitenshi membelikan parfum nya yang habis, beberapa setel baju atas (bukan gaun) untuk Utahime.
Mereka sampai lupa kalau-mereka sudah mengitari empat toko dan sekarang sudah cukup malam, Utahime menunduk terima kasih pada kakak iparnya lalu bergegas pulang. Karena, Seitenshi menawarkan tumpangan pulang hanya saja dia keras kepala mengatakan dirinya bisa pulang sendiri.Benar-benar hilang dari pandangan kakak ipar nya ada tujuan lain Utahime menghabiskan waktu lama disana, kenapa? Karena dia melihat suaminya tadi di toko Gucci sedang menunggu seseorang. Dia mengintip dari luar toko, masih melihat tubuh tinggi suaminya yang tengah memilih tas dengan seseorang-seseorang yang amat Utahime kenal--dia Ieri Shoko.
Dia cemburu, dia tidak suka suaminya membelanjakan wanita lain dan bukan dia seorang, dia benci melihat apa yang harusnya miliknya. Dia ingin menerobos lalu menampar suaminya, tapi Utahime bisa mengontrol dirinya menarik nafas berat menenangkan dirinya.
Mengucapkan mantra penenangnya, "Aku baik-baik saja" sampai membuatnya kembali plong memilih pergi dari sana.
.
"Sepertinya kamu cukup bersenang-senang dengan kakak" kata Satoru melihat tas belanjaan di bawah meja rias di kamar mereka.
"Iya, dia memaksaku pergi" kata Utahime, dia tidak menatap Satoru memilih membolak-balik majalah yang tengah di genggamnya.
Tidak ada jawaban lagi, dia sudah melenggang pergi ke kamar mandi. Ponselnya bergetar ketika pantulan cahaya menabrak langit-langit kamar, dia mengecek notifikasi pesan di ponsel Satoru, tertulis; THANKS LOVE, TAS NYA LUCU, AKU PAKAI UNTUK KERJA. NIGHT SATORU, LOVE U <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me (HIATUS)
Romansseorang wanita yang berhati lembut dan tegar ini hanya bisa tersenyum lemah melihat rumah tangganya yang retak. sosok sahabat yang selalu hadir dan meminjamkan pundaknya dan di anggap saudarinya sendiri, mengkhianatinya berselingkuh dengan suami yan...