Davine sudah terdiam selama beberapa menit, larut dalam masalahnya sendiri tanpa memperhatikan situasi saat ini.
Baginya, sulit dipercaya bahwa ada seseorang yang dapat menggunakan salah satu kekuatan 'Ancient God' dimana orang itu bukanlah sang 'Ancient God'.
"Apakah alur benar-benar sudah berubah?"
Sementara orang yang ditemuinya pertama kali, Matheo, memasak beberapa bahan yang sudah dibawa. Entah masakan apa yang dibuatnya, yang pasti akan ada efek samping setelah Davine melihat ability yang dimilikinya.
Atributnya adalah 'Chef', jadi tidak perlu merasa asing kalau Matheo selalu ada untuk memasak.
Lagi, aku tak dapat mengerti apa maksud dari atributku sendiri.
Atribut milikku adalah 'Time' dan aku benar-benar tidak memiliki clue untuk menemukan satu jawaban pun.
Aroma dari masakan Matheo mengundang indra penciuman Davine, seketika ia jadi lapar namun sayang sekali, Davine alergi dengan jamur.
Matheo menawari masakan buatannya, mau tak mau lelaki itu harus menolak karena masakan yang dibuat berasal dari bahan yang sangat ia pantang.
Melihat orang ber-atribut 'Chef' makan secara terang-terangan didepannya, memang membuatnya lapar dan ia ingin sekali memukul meski hanya sekali karena melakukan tidak sopan seperti ini.
"Dasar bajingan ini..."
Tangannya yang lemah gemulai mengambil sedikit demi sedikit dari penggorengan, wajahnya yang terlihat sangat menikmati dan desahannya yang menunjukkan bahwa masakan buatannya sangat enak.
Sungguh tidak sopan.
Davine hanya tersenyum melihatnya sembari menahan lapar.
"Hei, aku akan berjalan-jalan disekitar sini. Cari aku jika tuan tanah disini sudah kembali."
Matheo mengacungkan jempol sembari memakan jamur yang sudah diolah itu. Kemudian ia melanjutkan makan dengan nikmat dan tanpa rasa berdosa.
Senyuman paksa dan rasa ingin memukul sangat mendorong diri Davine untuk melakukannya, namun ia masih menahan hal itu.
Stasiun Istora Mandiri terlihat sangat buruk jika dibandingkan dengan kondisi Duren Kalibata, bahkan diriku sendiri tidak dapat menahan diri untuk berlama-lama disini. Tetapi, pertama-tama aku harus bertemu dengan sang tuan tanah untuk memastikan.
Memastikan bajingan mana yang bisa memakai kekuatan 'Ancient God'.
Portal yang dibentuk tidak bisa dibuat oleh sembarang orang dan ability yang dimilikinya sangatlah spesial.
Ability itu bernama 'Time Create', hanya dimiliki oleh sang protagonis.
Jika tidak, maka,
Ada satu jawabannya.
"To...long..."
Aku mendengar seseorang yang meringis kesakitan, suaranya terdengar seperti laki-laki dan berada tidak jauh dariku.
Tanpa ragu aku mencarinya kesana kemari memutari area yang sama.
Aku menemukannya.
Anak kecil berambut coklat, warna mata yang coklat dan memakai pakaian serba coklat. Kulitnya yang kotor dan terlihat ia sudah tertusuk monster.
Lukanya terus bercucuran, tangannya yang diperban dan ia kehilangan satu kakinya.
Matanya yang terus mengeluarkan air mata dan ia yang terus meringis karena kesakitan, aku berdiri tepat dihadapannya saat ini dengan rasa iba.
Aku harus segera menyelamatkannya.
Tanpa berpikir panjang aku merobek pakaianku sendiri, mencoba untuk menekan pendarahannya agar berhenti.
Aku membuka [ Trade ] dan menghabiskan poinku sendiri guna membeli beberapa potion yang tersedia dan sekiranya membantu anak ini.
"Tuan tanah telah tiba."
Aku mengerutkan dahi dan menggigit bibirku sendiri, geram dengan seseorang yang dipanggil-panggil sebagai ketua tanah ini.
Dilihat-lihat lagi, ini diakibatkan bukan karena monster yang sudah menginvasi.
Ini dilakukan secara sengaja.
Dan aku bukanlah si pembaca satu-satunya yang tahu tentang buku itu, ada satu orang lain yang mengetahuinya untuk saat ini.
Dia mencoba untuk mengacaukan alur cerita.
Aku harus membuatnya membayar semua hal yang sudah ia buat.
Kami bertukar pandang satu sama lain selama beberapa detik, aku tidak menduga kalau dia akan melihat ke arahku dan pergi begitu saja tanpa rasa peduli.
Dia adalah bajingan itu.
Bajingan yang ingin memiliki role sebagai 'protagonis'.
Tidak hanya 'Time Create' yang ia miliki, dia juga memiliki ability 'Youth Curse'.
Ability yang dapat mengutukmu menjadi muda atau menjadi pengikut setianya. Melihat ia menoleh ke arahku kemari, sepertinya ia tahu kalau aku tidak terkena kutukannya itu.
Karena, semua orang yang sudah ada disini telah terkena efek dari ability miliknya.
Dia, anak kecil yang berpakaian serba coklat ini dan memiliki rambut dan warna mata coklat,
Sekarang aku mengerti mengapa Luke Salvatore tidak muncul sejak awal disana.
Dia bertarung dengan tuan tanah disini.
Pada akhirnya dia kalah dan termakan oleh kutukannya.
Ada satu cara untuk menghilangkan kutukan dari 'Youth Curse', yaitu dengan membunuh orang yang merapalnya.
"Dan berbicara tentang ability ini, dia bukan seseorang dari bumi pula."
"Karena 'Youth Curse' adalah ability yang hanya dimiliki oleh bajingan dari Abyss."
YOU ARE READING
World Means Survival
FantasyKetika buku yang ia baca menjadi sebuah kenyataan dan hanya dialah yang tahu bagaimana cara untuk bertahan hidup.