Ca' Dorso, Venesia, Italia.
Michella yang baik hati dan tidak sombong mengajak 'teman' barunya itu ke sebuah apartemen mewah di Ca' Dorso. Memanjakan mereka dengan sangat baik, sebelum nantinya Michella pun akan balik memanfaatkan mereka.
Kedua penjaga Michella, sudah dirinya usir agar tidak mengganggu segala rencananya. Dengan sedikit drama dan wajahnya yang mengenaskan, juga beberapa ancaman yang Michella ucapkan kepada dua pengawal itu. Akhirnya mereka bersedia untuk memberi waktu pada Nona-nya.
"Waw! Ini sungguh luar biasa."
"Kau memiliki apartemen yang mewah. Sebenarnya apa marga-mu?"
"Kau pasti anak orang terhormat dan sangat kaya."
Michella memainkan perannya dengan begitu baik. Seperti,,,,
"Bukannya kalian teman lamaku? Seharusnya kalian tahu siapa aku." Wajah Michella yang lugu juga tatapan matanya yang polos membuat ketiga perempuan itu tidak merasa jika Michella sedang menyindirnya.
"Emm, begini..." Salah satu perempuan menyahut dengan gugup sembari menyenggol temannya yang lain. Lalu, berbisik, "Siapa namanya?"
Namun, perempuan yang ditanyai itu menggeleng tidak tahu.
"...Selama kita berteman, kau tidak pernah mengajak kami bertemu keluargamu. Dan karena sudah lama kita tidak bertemu, kami lupa marga-mu."
Michella mengangguk mengerti, membuat ketiga perempuan itu tersenyum senang karena mampu membodohi gadis lugu itu. Michella.
"Baikalah. Perkenalkan aku Michella Achilleo dan aku tinggal di Milan." Michella mengulurkan tangannya, "Senang bertemu kalian."
Satu-persatu perempuan itu menerima uluran tangan Michella. Memperkenalkan diri mereka juga satu-persatu.
Sungguh, ingin sekali rasanya Michella tertawa keras. Melihat wajah mereka yang terkejut saat Michella menyebutkan di mana ia tinggal. Tentu saja Venessia dan Milan tidak berada disatu tempat yang sama, menyebabkan mereka takut jika Michella sadar bahwa dirinya sedang ditipu.
"Silakan duduk." Kata Michella.
Ketiga perempuan itu duduk di sofa ruang tamu. Sedangkan Michella pergi ke dapur untuk membuat minum.
Michella menghilangkan senyumnya, tatapannya dingin dan raut wajahnya datar.
Sampai di dapur, Michella memilih jus jeruk untuk ia hidangkan kepada teman barunya itu. Namun, Michella mengeluarkan sebuah bungkusan kecil dari dalam tas yang masih tersampir di bahunya. Membuka bungkusan itu sehingga nampak serbuk putih.
Michella memasukkan serbuk itu ke tiga gelas yang akan ia hidangkan. Membawanya ke ruang tamu, di mana ketiga teman lamanya itu berada.
"Maaf, kalian harus menunggu." Michella yang baik hati, meminta maaf karena telah membuat mereka menunggu.
"Tidak apa-apa." Salah satu perempuan menjawab.
Michella menyimpan nampan itu di atas meja, memberikannya masing-masing satu.
"Diminum, ya." Ujar Michella.
Ketiganya mengangguk dan secara bersamaan meminum minuman itu.
Beberapa menit berlalu, ke-empat perempuan itu membincangkan banyal hal. Namun, salah satu dari perempuan itu mengeluh pusing, diikuti ke-dua perempuan yang lain. Hingga beberapa detik kemudian, mereka tidak sadarkan diri. Dan Michella tersenyum melihat itu.
Ini akan menjadi malam yang menyenangkan setelah kepergian Damien.
Satu-persatu mereka diikatkan pada sebuah kursi. Selesai dengan itu, Michella langsung melucuti pakaian mereka hingga menyisakan pakaian dalam saja.
Michella menatap wanita di tengah dengan pandangan tajam. Melakukan pemanasan dengan menampar wanita itu berkali-kali. Sedangkan wanita yang berada di sisi kanan, Michella menggunting rambut panjangnya dengan tidak rapi. Lalu, wanita yang berada di sisi kiri Michella cukur alisnya hingga tidak tersisa.
Veyra menghela nafas. Ia merasa bosan karena melakukannya sendiri. Ingin menghubungi Damien, namun urung karena Michella memang tidak menyimpan kontak lelaki itu.
Namun, keberuntungan seolah sedang berpihak padanya. Damien, lelaki itu menghubunginya dengan mengirim sebuah pesan.
Damien
'Nau, apa kau sedang berpesta?'Tidak heran jika Damien tahu apa saja yang dilakukan Michella. Karena lelaki itu selalu mengawasinya. Tapi, itu bukanlah sesuatu hal yang menyebalkan, karena nantinya, apapun yang Michella lakukan, hal buruk apapun yang Michella perbuat, akan Damien tutupi dengan sangat rapi.
Nausha
'Ya. Dan aku bosan sekali.... Kenapa kau pulang dengan cepat? Aku jadi tidak bisa membagi mereka denganmu.'Keluh Michella dalam pesan itu.
Lalu, matanya kembali memandang ketiga wanita yang masih terpejam matanya dengan keadaan yang bisa di bilang tidak baik.
Menghela nafas Michella, dengan perlahan, dirinya melangkah ke sebuah almari yang berada di dekat Televisi. Membukanya, dan mengambil sesuatu di sana.
Sebuah kotak jarum lengkap dengan benangnya kini berada di tangan Michella. Ia menguap, matanya berair dan ia merasakan kantuk. Namun, dengan cepat ia menggeleng.
Obat bius yang diberikan Michella kepada 'teman-teman'nya itu hanya bereaksi selama 30 menit. Cukup untuk membuat suatu karya di tubuh mereka masing-masing.
Michella mengambil jarum yang sudah terpasangi benang. Berjalan mendekati wanita yang berada di bagian kiri. Mendongakkan kepala wanita itu yang awalnya menunduk. Lalu, Michella memulai menjahitkan benang itu ke wajah mangsanya.
Perlahan, jahitan demi jahitan terlihat di pipi mulusnya. Darah mulai terlihat dari bekas tusukkan jarum yang Michella lakukan. Jahitan itu memanjang hingga dagu, membuatnya terlihat menyeramkan dengan wanita itu yang tidak memiliki alis.
Selesai dengan karyanya pada wanita yang berada disisi kiri, Michella berpindah kearah wanita yang berada di tengah. Masih dengan jarum yang sudah Michella pasangi benang. Michella kembali mendongakkan kepala wanita itu, ada bekas telapak tangan di kulit putihnya. Itu bekas tamparan Michella beberapa menit yang lalu.
Sebelum jarum itu mengenai pipi wanita itu, dering ponsel membuat Michella mengurungkan hal itu.
Michella melihatnya, dan nomor tak dikenal nampak dalam pandangannya. Sebuah pesan membuat Michella sejenak meletakkan jarum itu di meja sofa.
Damien
'Buka pintu apartemennya.'Minggu, 09 Januari 2022
Salam Pho🎭
KAMU SEDANG MEMBACA
K A M U F L A S E (SLOW UPDATE)
Misterio / SuspensoMENGANDUNG UNSUR KEKERASAN JUGA MENGANDUNG UNSUR DEWASA🔞⚠️ 🎭🎭🎭 Dua anak manusia yang berkamuflase untuk tujuan yang membuat mereka menjadi manusia yang dilumuri dosa dan darah. 🎭🎭🎭 Note : Update hanya saat senggang. Terima kasih yang sudah ma...