23

1.8K 262 5
                                    

     Setelah mereka sampai dirumah Haidar. Raisa langsung menyuruh Haidar istirahat di kamarnya. Sekarang sudah pukul 9 malam. Haidar memisscall Raisa, karena Raisa bilang kalau ada apa-apa atau ingin sesuatu miss call aja.

"Kenapa?"

Haidar tersenyum lalu menunjuk remote tv yang berada di lemari tv.

"Tolong."

Raisa mengambil remote itu dan menunjukkan pada Haidar dengan tatapan kesal?

"Kan bisa ambil sendiri?"

"Aku kan lemes."

Raisa tersenyum terpaksa lalu memberikan pada Haidar dan ia kembali kebawah. Tak lama kemudian, Haidar memisscall nya lagi. Hanya menyuruh yang tidak penting bagi Raisa. Seperti mengambil cemilan, handphone dan sekarang Raisa disuruh mengambil tisu. Raisa menatap Haidar kesal. Lalu melempar tisunya.

"Emang gak capek apa naik turun tangga hah?! Nyebelin banget."

Haidar terkekeh.

"Ya makanya disini aja."

Raisa diam sebentar lalu, mengernyitkan dahinya.

"Disini nih, disebelah aku."

Haidar bergeser dan menepuk-nepuk tempatnya tadi.

"Stress."

"Heh."

"Lagian lo sih, ngaco."

"Ngaco apa sih?"

"Dar, kita cuma berdua dirumah loh."

"Terus? Kan cuma nemenin doang."

"Tapi kan-"

"Gak usah mikir macem-macem. Gak bakal. Sini."

Raisa dengan malas, duduk disebelah Haidar. Namun, tiba-tiba Haidar menariknya. Sehingga ia terbaring di kasur Haidar dan detik berikutnya Haidar memeluknya.

"Gini kek, daritadi."

"Kan. Modus!"

Raisa berusaha melepaskan diri, namun tenaganya kalah dengan Haidar. Dan, ia membiarkan Haidar. Asal tidak macam-macam.

"Kalo gini, besok aku sembuh sih." ucap Haidar pelan.

"Kili gini, bisik iki simbih sih." balas Raisa meledek Haidar.

"Nyebelin." lanjutnya.

Haidar tertawa renyah mendengar nya. Ia merubah posisinya. Yang tadinya sejajar dengan Raisa, kini dagu Haidar ditaruh di kepala Raisa.

"Tidur Sa."

"Kok aku? Kamu lah, kamu yang lagi sakit."

Raisa mendongak menatap Haidar. Haidar tersenyum melihatnya.

"Sampo kamu wangi apasih?"

"Kenapa?"

"Gapapa nanya aja."

"Gak tau. Gak pernah liat wangi apa."

Haidar mengangguk, lalu memejamkan matanya. Sepertinya ia akan tertidur. Karena efek obat dan pelukan Raisa. Ia harap, Raisa selalu bersamanya. Dan selamanta akan seperti ini.

---

Just Like Magic || HR ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang